EMPAT PULUH DELAPAN

15.7K 1.7K 62
                                    

Assalamualaikum morning All

Ada yang nunggu Aily up hari ini?

Vee sedih😭😭 karna gak ada peningkatan sama sekali dari cerita ini.

Kenapa😭😭😭

Bantu promosi dong guysss

Vote dulu yuk buat sedekah pagi hehehe

Happy reading❤️

****

Jika yang Arsen katakan kejutan itu adalah dinner di restoran ini, maka kejutan lelaki itu berhasil, Kara benar benar merasa senang sekarang, ia tak pernah makan di tempat yang semewah ini, terlepas dari enak nya makanan dengan porsi yang sangat sedikit itu, Kara merasa spesial, merasa begitu di inginkan dan di hargai.

Kara sadar, perubahan nya memang terjadi saat ia menjadi sosok Kara, namun mengingat kehidupan nya dulu, saat ia yang makan hanya dengan nasi dan garam saja sudah sangat bersyukur, sekarang ini Kara merasa jika kehidupan nya seperti mimpi, apa pernah kalian berada di sisi terbawah hidup kalian? Dan saat terbangun tiba tiba saja kalian sudah berada di titik di mana kalian bahkan tak pernah berani membayangkan nya, apa yang akan kalian rasakan?

"Hey, kenapa?"

Kara mendongak saat teguran itu terdengar dari arah depan nya, ia tersenyum tipis sembari secepat mungkin merubah mimik wajah nya.

"Gak papa, Ily cuman kebawa suasana, spechless sama kejutan dari kak Nio."

Arsen terkekeh pelan, ia menggapai tangan Kara yang berada di atas meja, menyapu nya hangat sembari mengecupnya dalam beberapa detik.

"Kejutan yang sebenar nya belum di mulai sayang."

Kara bersumpah, bicara dengan Arsen yang berada di mode sekarang membuat Kara harus menyiapkan hati nya agar tak melayang, sebutan sayang itu belum pernah Kara dengar sebelumnya, bahkan dari emak maupun bapak nya sekalipun.

"Ikut!"

Arsen beranjak, tersenyum tipis saat kaki Kara kini terbalut flat shoes yang tak kalah cantik dari heels tadi, Kara sendiri turut menyengir melihat ke arah mana pandangan Arsen melihat.

"Cantik kan?"

"Sangat. Maaf karna tidak memberi kamu flat shoes ini dari awal."

Kara memutar bola mata malas, padahal bukan kesalahan Arsen, tapi entah kenapa lelaki yang dulu nya enggan sekali mengeluarkan kata maaf itu kini malah dengan mudah nya mengatakan itu.

Arsen menarik tangan Kara pelan, meminta gadis itu berdiri dari duduk nya dan menuntun nya ke arah pintu yang berada di samping restoran, cukup terkejut dengan pemandangan puluhan lampu hias mengelilingi pepohonan, juga puluhan lilin yang di tata hingga berbentuk love besar berada di tengah halaman.

"Kak Nio--"

"Shhht, belum saat nya kamu bicara Ily."

Arsen menghentikan langkah nya yang otomatis membuat Kara juga turut berhenti, tanpa aba aba lelaki itu mengangkat tubuh Kara, menggendong nya dengan cara yang sama seperti tadi, Kara sempat terpaku sejenak, namun tak berani memberontak saat sadar Arsen membawa nya menuju tengah tengah lilin, dugaan nya Arsen tak ingin ia kesusahan karna gaun yang ia kenakan.

Arsen menurunkan nya saat posisi mereka sudah tepat, Kara tak tau sudah semerah apa wajah nya sekarang, yang pasti Kara tak yakin kaki nya akan tetap berdiri dengan tegak jika Arsen melakukan hal yang lebih dari ini, kalau kata kaum wattpad mah 'ini terlalu halu untuk menjadi sebuah kenyataan'

AILY || Not an Antagonis Girl ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang