DELAPAN PULUH TIGA

12.5K 1.3K 52
                                    

Assalamu'alaikum🙏

Vee up, maap karna semalem gak up ya, Vee baru bisa nulis soal nya.

Yuk langsung baca aja.

Jangan lupa Vote ya.

Happy reading❤️

******

Sudah 3 jam rasa nya mobil bugatti chiron dengan warna hitam super mewah itu menyusuri jalanan yang cukup lengang hari ini, tujuan mereka adalah sebuah perkampungan kecil yang berada jauh dari ibu kota, Arsen sempat bertanya untuk apa mereka kesana, namun jawaban Kara yang mengatakan jika ia akan tau saat mereka sampai nanti membuat nya terdiam.

Arsen pikir ada yang berbeda dengan raut wajah Kara saat setelah mereka memasuki mobil, gadis itu lebih banyak diam, hanya menatap lemah ke arah luar jendela dengan tatapan sendu dan tangan mereka yang saling menggenggam.

Arsen tak bisa memaksa Kara nya untuk bercerita, jika Kara ingin begini ya begini, asal gadis itu tak terganggu dan tetap selalu ada di sisi nya Arsen akan menuruti.

Katakanlahh ia sedang dalam tahap bucin pada gadis itu, lalu memang nya kenapa? Toh itu membuat Arsen senang dengan sensasi nya.

Mobil berhenti saat jalan yang kekasih nya itu tunjukkan mengarah menuju sebuah gang kecil, mustahil rasa nya mobil yang di kendarai nya kini dapat masuk kesana, ia menengok ke arah samping nya berniat untuk bertanya lebih lanjut, namun mata tertutup gadis itu membuat Arsen terkekeh pelan, gadis itu pasti mengantuk karna berkali kali terbangun semalam, belum lagi Kara juga sempat marah karna ia yang tak tidur dan berakhir dengan gadis itu terbangun dari jam 2 dini hari.

Arsen mengeratkan genggaman tangan nya pada telapak tangan Kara, lelaki itu menyapu anak anak rambut nakal yang menghalangi wajah cantik gadisnya, dari lima tahun yang lalu, tak ada perubahan dari wajah gadis itu, kecuali kesan gemoy pada wajah nya yang berganti dengan kesan cantik mendewasa membuat Arsen kelabakan dalam menjaga Kara, bibir nya mengulum senyum saat kerutan terlihat di kening Kara sebelum lenguhan terdengar dan kelopak itu perlahan terbuka.

Diam diam Arsen menatap lamat pemandangan itu, sudah lama rasa nya Arsen tak melihat bagaimana cantik nya saat kelopak mata itu terbuka sekilas dan berkedip kedip lambat menyesuaikan cahaya.

"Kak Nio? Kok berenti?"

Arsen yang gemas dengan ekspresi wajah gadis itu tak mampu menahan diri untuk mencium pipi Kara lama, gadis itu hanya acuh namun dalam beberapa detik kemudian mendorong wajah Arsen agar menjauh masih dengan wajah bangun tidur nya.

Ludah lelaki itu menempel disana membuat Kara berdecak pelan.

"Jijik?"

"Belum mahrom!"

Arsen terkekeh pelan, kalau tau belum mahrom kenapa gadis itu baru mengatakan nya sekarang?

Padahal dari kemarin mereka sudah---- jangan di bahas, Arsen takut jika kalian iri dan hanya bisa gigit jari.

"Ini nyampe mana?"

"Ini sudah sampai di jalan yang kamu arahin tadi, seperti nya di depan gang buntu, kita mau kemana lagi?"

Kara mengerutkan kening, karna merasa tak mengenal tempat nya sekarang ia keluar dari mobil disusul Arsen yang melakukan nya dengan secepat kilat.

"Tadi kak Nio gak salah jalan kan?" Tanya Kara sembari menatap ke arah jalanan yang sudah di lalui.

"Tidak, hanya ada satu jalan." Kara mengangguk tipis, ya kali dia yang lupa jalan? Tapi rasa nya tak mungkin, sekalipun sudah berlalu hampir enam tahun, Kara masih tetap menghafal jalan menuju rumah nya dulu.

AILY || Not an Antagonis Girl ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang