DELAPAN PULUH ENAM

12.5K 1.2K 55
                                    

Assalamu'alaikum🙏

Vee up🤸‍♀️👏👏🙌

Sebener nya Vee mau up besok aja sekalian di jadiin satu part, tapi berhubung ada yang minta Vee up tadi, makanya Vee up sekarang aja deh.

Vote nya dulu yuk, biar Vee makin semangat up nya.

Happy reading❤

****

Kara terkekeh geli saat binatang yang kini tampak lebih gemuk dari lima tahun yang lalu itu menduselkan kepala nya di perut Kara, sekarang ini ia tengah berada di kandang X dengan hewan itu yang tadi nya tertidur di bawah pohon seperti biasa, mendengar suara kunci yang terbuka manik hewan itu terbuka sempurna, insting nya benar benar kuat, Kara heran kenapa Arsen membuat kandang X di belakang, bukan kah lebih baik jika di depan? Setidak nya kepekaan hewan itu akan suara dapat di manfaatkan dengan baik jika tiba tiba saja ada maling masuk.

"X kangen berat ya?"

Geraman singkat X Kara artikan sebagai persetujuan hewan itu, ia membawa tangan nya menyapu bulu bulu X yang nampak memanjang, terlihat kasar namun cukup halus jika tersapu tangan, nampak nya Arsen mengurus hewan itu dengan baik.

Ngomong ngomong tentang X, ia memutuskan memanggil hewan itu dengan nama yang Arsen berikan dari pada Pussy, setelah mencari tau jenis hewan apa X sebenar nya, Kara jadi segan untuk memanggil hewan itu Pussy.

Ia mengambil sarung tangan latex yang tergantung di dekat pintu masuk, berikut juga sebuah daging berukuran besar yang nampak sudah ada di tempat makan hewan itu.

Kara membawa daging itu mendekat, menaruh nya tepat di depan X yang nampak memainkan lidah nya lapar, apa hewan satu itu tak tau jika di tempat tadi sudah ada makanan?

"X gak tau ya kalau daging nya tadi udah ada? Aishh om David gimana sih! Bukan nya langsung di kasih makan malah di taruh gitu aja!"

X nampak tak menanggapi, hewan itu terlalu larut dengan daging segar di hadapan nya. Gadis itu seakan melupakan jika tadi sempat memuji Arsen yang telah mengurus X dengan baik, lalu sekarang mengapa David yang di salahkan? Kelopak mata lelaki yang tengah memeriksa tumpukan dokumen untuk menggantikan Arsen sementara waktu itu nampak berkedut beberapa kali di sebrang sana.

Siapa yang berani berani nya menggosipkan saya di hari yang panas ini.  Begitu batin nya berperang.

"X, kamu gak bosen apa disini mulu gak ada temen, bilang sama kak Nio dong kalau kamu mau punya temen." Ucapan Kara bersambut dengusan malas X, hewan itu nampak tak terlalu setuju dengan usul Kara kali ini, mungkin X pikir jika ada teman jatah makan nya juga pasti akan berkurang, lagi pula X tak butuh siapapun untuk menemani, cukup ia sendiri yang mendapat gelar peliharaan kesayangan Arsen.

"Ih X, gak boleh gitu! Emang kamu gak mau nikah apa? Cari betina dong! Siapa tau cepet punya anak, tenang aja, entar biar Ily yang rawat anak kamu, tugas kamu cuman bikin anak banyak banyak sama istri kamu nanti."

Gelak tawa yang terdengar membuat Kara menengokkan kepala, ia mengerucutkan bibir saat sadar jika Arsen menguping pembicaraan pribadi nya dengan X.

Lelaki itu nampak segar dengan kaos polo dan celana jeans hitam yang melekat di tubuh nya, jika di lihat lihat penampilan santai Arsen sekarang membuat lelaki itu terlihat jauh lebih muda, bahkan seandai nya ia tak tau Arsen umur berapa sekarang, ia pasti akan menjawab lelaki itu masih berumur dua puluhan awal, juga ketampanan lelaki itu yang nampak berkali kali lebih cqdskmscxw, kalian mengerti kan?

"Ucapan kamu sudah seperti orang yang berpengalaman sayang, memang kamu tau bagaimana cara membuat anak?"

Kara terdiam tanpa menengok ke arah Arsen yang kini berada tepat di samping nya, jika itu dulu, mungkin Kara akan mengatakan saat laki laki dan perempuan berciuman maka akan tercipta bayi di dalam perut, namun sekarang, status nya sudah dokter, ya kali dia masih tak tau menau tentang hal itu.

AILY || Not an Antagonis Girl ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang