Assalamu'alaikum🙏🙏Maaf ya Vee revisi tapi gak kasih tau dulu, banyak typo pren, berhubung lagi niat revisi ya udah langsubg Vee cus aja.
Kuyy.. yang udah nunggu dari kemarin
Hapyy reading❤️
***
Kelopak mata dengan manik coklat madu itu terbuka perlahan, dengan bulu mata lentik yang mengikuti saat beberapa kali mengerjap, ringisan nya terdengar saat pandangan nya tak bisa melihat dengan benar, apalagi rasa nyeri yang ia rasakan di sekitar kepala membuat nya refleks mengangkat tangan meraba denyut disana.
Memilih memutuskan memejamkan mata nya kembali, kelopak itu terbuka selang beberapa menit kemudian, mendesah lega saat sadar mata nya sudah bisa melihat dengan benar.
Netra itu mengedar, menatap ruangan asing yang tak pernah ia lihat sebelum nya, namun sebuah mesin elektrokardiograf juga infus yang terpasang di tangan nya membuat nya yakin dimana ia sekarang.
Dengan tenaga seadanya ia mencoba menegak kan badan, duduk tegak hingga punggung nya menyentuh sandaran brankar. Ia menatap lamat tangan kanan nya yang terinfus, perasaan nya saja atau memang benar jika kini tangan nya lebih lembut, lebih putih, dan juga lebih lentik dari yang sebelum nya, namun yang paling ia sadari saat tangan nya kini terlihat layak nya tangan remaja.
Ia masih ingat betul saat tubuh nya terlindas truk sampah saat memulung hari itu, sudah lama kah ia tak sadarkan diri? atau memang sudah bertahun tahun hingga membuat nya berubah menjadi sosok remaja seperti sekarang?
"Tapi perasaan baru kemarin aku mulung terus di lindes truk, badan aku juga kok bisa gak papa, gak ada yang ilang sebelah?"
Gadis itu bermonolog sembari mata nya tak lepas meneliti anggota badan, rasa nya masih tak percaya ia bisa kembali bernafas dengan tubuh lengkap tanpa luka yang terlihat selain di kepala.
sebuah cermin yang ia lihat berbentuk seperti bingkai foto di nakas samping brankar membuat gadis itu mengulurkan tangan, entah mengapa ia begitu penasaran dengan bentuk wajah nya saat ini.
Apa benar kini ia sudah beranjak dewasa? Secepat itu ia menjalani masa kanak kanak nya?
Ia membawa cermin itu tepat di depan wajah, sedetik setelah ia mengangkat pandangan, saat itu pula ia membeliak kan mata, menatap terkejut pada bayangan yang ia lihat pada cermin di depan nya.
Ia menutup kembali cermin nya, terkekeh renyah saat sadar ia sedang berhalusinasi sekarang.
"Hahaha.. Aduh, ini kayak nya otak aku deh yang ilang."
Ia menatap ke sekeliling, namun pandangan nya kembali berhenti pada cermin di pangkuan nya. Ia menatap bimbang.
"Mungkin udah berubah kali ya, kalau gak berubah, berarti emang cermin nya yang salah."
Ia kembali membalik cermin, mengerutkan kening nya saat tau jika bayangan di sana masih sama, ia menggeram, memukul cermin itu beberapa kali, siapa tau ada program yang salah di dalam sana, mana tau cermin yang ia pegang kini terhubung pada orang lain, seperti ponsel misalnya.
Gemas, ia mencubit pipi, menampar nya beberapa kali hingga ringisan nya terdengar bersama dengan bibir nya yang melengkung ke bawah.
"Kok sakit?" tanya nya entah pada siapa.
Ia kembali menegak kan cermin, menyentuh pipi nya yang ia rasa memang jauh lebih kenyal sekarang, rambut nya yang terlihat lurus sepunggung, dan juga meraba kelopak mata juga hidung nya yang mancung.
"Ini kenapa semua nya jadi berubah? wajah manis Aily kenapa jadi cuwwantik gini? kulit hitam Aily kenapa jadi putih banget? terus badan bongsor Aily kenapa jadi kayak gitar gini? EMAAAKKK.. Ini kenapa Aily berubah kayak iron man?" Pekik nya kerasa dengan kening yang kembali berkerut heran.
KAMU SEDANG MEMBACA
AILY || Not an Antagonis Girl ✔️
Tienerfictie#Follow akun author dulu sebelum membaca# Aily Safitri Biar ku ceritakan dulu sedikit tentang Aily, bocah kelas 6 SD, gadis polos dengan tingkah laku yang sering membuat orang di sekelilingnya beristighfar. Anak dari emak Safitri yang bekerja sebaga...