DOUBLE UP DOUBLE UPP!!!!
YEYYYYY.
Sesuai janji karna vote kalian udah 200 ke atas, Vee mau up malam ini, horayyy..
Kuy vote terus, jangan males vote ya biar vee cepet up.
Ada yang masih belum follow Vee?
Kuy, langsung follow biar gak ketinggalan notipp
Happy reading.
****
Byurrr
Brak!!
Kara gelagapan saat rasa dingin itu menghantam tubuh nya, ia refleks terbangun, berdiri dengan sekali gerakan, tak hanya ia, Vano yang sedari awal berada di samping gadis itu juga melakukan hal yang sama, mereka sama sama terperanjat, apalagi saat menyadari jika di sekitar mereka setidak nya ada dua puluh orang yang menonton dengan tatapan bermacam macam, juga Arumi, orang yang sudah menyiram mereka dengan se-timba air dingin.
"Kalian apa apaan! Kalian mau mesum di gudang?!"
Kara menggeleng panik, rasa dingin yang melingkupi tubuh nya tak lagi ia rasakan, lebih tepat nya terkalahkan dengan rasa gelisah saat semua orang disana memberikan tatapan merendahkan pada nya. Seragam nya yang basah mencetak jelas lekuk tubuh nya, Kara berusaha menutupi tubuh nya sendiri dengan tangan dan seluruh tubuh nya yang bergetar hebat.
"Bukan gitu Rumi, aku bisa jelasin."
"Mau jelasin apa?!! Bukan nya udah jelas? Kalian semalem tidur berdua disini, sekarang kurang jelas apa?!"
"Gak gitu sayang--"
"Kak Kara! Belum cukup pak Aron sama kak Gema, sekarang kakak mau ambil Vano juga?!!"
Kara menggeleng panik, ia ingin menjelaskan namun bibir nya tak bisa terbuka selain gemelatuk cepat karna dingin dan rasa aneh yang semakin terasa.
"Kar, lo oke?"
"Kak Vano!!!"
"NONA!!"
Gerombolan itu terbelah dengan suara berat nan tegas yang terdengar dari arah belakang, David datang setelah tadi menerima telpon dari seseorang, beruntung nya ia memang berada tak jauh dari sana setelah semalaman begadang karna mencari keberadaan Nona nya.
Dengan cepat David melepas jas nya, menyelimutkan nya pada tubuh Kara sebelum mata mata nakal orang lain melihat apa yang mencetak jelas di tubuh Kara. Demi tuhan, jika Arsen tau apa yang terjadi sekarang, bisa rata sekolah ini dalam sekejap mata.
"Om, hiks. Mau--mau kak Nio."
"Tenang Nona."
Mata tajam David membidik satu persatu orang yang ada disana, sebelum akhir nya berlalu cepat dengan Kara yang sudah berada dalam gendongan nya, hanya dalam lirikan itu, mereka semua di buat terdiam, tentu dengan seseorang yang terlihat mengepalkan tangan dan pergi dari sana tanpa mengatakan apapun.
👸👸👸👸👸
"Kak Nio, kak Nio. Ily mau kak Nio."
David menggeram marah. Bukan, bukan marah karna suara racauan Kara, namun marah karna melihat jelas bagaimana cara mereka memperlakukan calon Nona nya, bukan kah Tuan nya memperlakukan Nona nya dengan sangat baik? Lalu mereka dengan seenak nya memperlakukan Nona nya sehina itu?
Sialan. Ini baru diri nya, bukan Arsen, entah apa yang Arsen lakukan jika lelaki itu tau bagaimana gadis nya di perlakukan.
"Hiks kak Nio."
KAMU SEDANG MEMBACA
AILY || Not an Antagonis Girl ✔️
Teen Fiction#Follow akun author dulu sebelum membaca# Aily Safitri Biar ku ceritakan dulu sedikit tentang Aily, bocah kelas 6 SD, gadis polos dengan tingkah laku yang sering membuat orang di sekelilingnya beristighfar. Anak dari emak Safitri yang bekerja sebaga...