ENAM PULUH DUA

12K 1.2K 83
                                    

ASSALAMU'ALAIKUM 🙏🙏

MET MALEM GUYSSS🌚🖤

ADA YANG NUNGGU VEE UP KAH?

BTW, KONFLIK MUNGKIN BARU BISA NEXT PART YA.

INI HARI TERAKHIR KITA LIAT KEBUCINAN NIO ILY 😁😁

ADA YANG GAK SABAR?

HAYUK VOTE DULU.

ADA YANG MAU VEE UP BESOK?

TAPI GAK JANJI YA... DOAIN OTAK VEE MENDUKUNG MALAM INI❤️‍🔥❤️‍🔥

HAPPY READING❤️❤️

****

Arsen mengerang kesal, rasa kantuk yang tadi terasa tak kunjung menjemput nya menuju lelap, fikiran Arsen masih tertuju pada gadis nya yang berada di bawah sana bersama dengan mommy nya, masalah nya Gea itu cepu, yang Arsen takutkan wanita itu menceritakan hal hal memalukan yang ia lakukan beberapa hari ini, stttt jangan bilang bilang Kara, dalam satu bulan kemarin ia beberapa kali merengek pada mommy nya agar menjemput Kara dan meminta gadis itu main kemari, pasal nya Arsen sangat merindukan Kara, jika saja kemarin Kara masih menolak untuk bertemu dengan nya, mungkin Arsen akan nekat untuk menculik Kara dan mengurung gadis itu di panthouse nya.

Arsen berdecak, kesal dengan Kara yang tak bisa mengerti diri nya, kesal dengan mommy nya yang tak mau menuruti keinginan nya, kesal juga dengan rasa cinta nya yang membuat ia merasa tercekik rasa rindu nya pada Kara.

"Seperti nya, kita memang harus menikah segera setelah kamu lulus nanti sayang." Gumaman itu terdengar lirih bersama dengan senyum tipis yang tercipta di bibir tipis dengan warna alami lelaki itu, membayangkan jika mereka akan menikah segera, bersanding serasi dengan Kara yang mengenakan gaun pengantin putih panjang, ah--Arsen tak bisa membayangkan seberapa cantik nya Kara pada saat itu, tapi tunggu--

Jika Kara tampil begitu cantik di hari pernikahan mereka nanti, bagaimana jika banyak orang melihat Kara nya dengan tatapan lapar, tak mungkin kan jika ia tak mengundang banyak orang, secara ia ingin mengumumkan jika saat itu ia sudah bisa memiliki Kara sentuh nya.

"Sial! Itu tidak bisa--"

Tok tok tok

Arsen terperanjat saat ketukan itu terdengar, ia memasang wajah malas saat mengira jika itu salah satu maid yang entah akan membawa makanan, minuman, atau cemilan, padahal Arsen sudah jelas melarang itu, toh ada interkom yang bisa di gunakan jika ia membutuhkan apapun.

Ceklek

"Kak Nio."

Namun panggilan yang terdengar lembut dari arah depan nya membuat Arsen mengerjapkan manik nya cepat, ia terkejut namun tak ingin bereaksi berlebihan di depan gadis nya.

"Hm?"

"Ily--mau ngomong boleh?"

"Sejak tadi memang belum bicara?" Kara mengerucutkan bibir, dan sumpah demi apapun Arsen benar benar mencoba mengendalikan diri untuk tak memakan Kara saat itu juga.

"Kak Nio~"

Arsen berdehum, memilih menyingkir mempersilahkan Kara memasuki kamar nya.

Ia mengambil duduk di sudut bed, menatap Kara yang masih berdiri dengan jari memilin, Arsen memicingkan mata, apa yang membuat kara segelisah itu sekarang, apa gadis itu sakit? Atau ada yang gadis itu inginkan? Bibir nya gatal ingin bertanya, namun misi pura pura marahnya sekarang membuat Arsen hanya bisa terdiam.

Sialan!

"Kak Nio, Ily mau minta maaf."

Arsen masih diam, ah--itu pasti perintah dari mommy nya, kalau begini, Arsen tak jadi kesal dengan Gea.

AILY || Not an Antagonis Girl ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang