DELAPAN PULUH SATU

12.9K 1.6K 205
                                    

Assalamu'alaikum🙏

Karna Vee yakin udah banyak yang gak sabar, langsung aja yuk.

Vote nya dulu pleasse!

Komenin kalau ada typo ya

Happy reading❤️


*****

"Jelaskan Uncle."

Suara gadis itu terdengar menuntut, tatapan nya nampak lain, kali ini kesan tegas itu benar benar mendominasi, Kara benar benar merasa jika ia tengah di permainkan sekarang, jadi dari awal keluarga Arsen tau jika ia berada di Amerika?

"Jangan salah faham Queen--"

"Aku bahkan tau kalau sebenar nya, Uncle tau nama aku siapa."

"Ily. Seperti saat Celyn memanggil mu dulu."

Kara tak merespon, tatapan nya masih terlihat sama, nampak amarah di kedua netra gadis itu.

"Hanya saya dan istri saya yang tau kamu dimana."

Hening.

Tak ada yang kemBli emmbuka suara, Kara yang masih ingin mendengarkan penjelasan Matthew secara lengkap, dan Matthew yang mengambil waktu untuk kembali emmulai cerita.

"Saya dan Gea adalah sosok kakak bagi Mommy mu Ily, dan kamu seperti yang saya bilang dari awal kalau sudah saya anggap kayak anak saya sendiri, saya nggak mungkin diam aja saat putri saya pergi dari jangkauan saya, makanya saya coba nyari kamu dan kita bertemu di toko kue itu seperti yang kamu tau.

Saya tau perasaan mu pada Arsen, dan saya jelas tau bagaimana perasaan Arsen sama kamu, meskipun begitu, saya juga mau kasih pelajaran sama dia karna udah nyakitin kamu, itu alesan kenapa sampai sekarang saya gak mau kasih tau keberadaan dan keadaan kamu sama Arsen."

Kara jelas tau hubungan Gea cukup dekat dengan Celyn, namun Matthew (Kara tak pernah mendengar Grandma nya dulu mengatakan nama itu, kan mustahil!

"Tapi Ily, kamu gak mikir kalau sikap kamu sekarang keterlaluan? Arsen sudah menahan diri lima tahun lebih, padahal saya pastikan jika hari itu Arsen hanya di jebak. Masa lalu nya itu sekarang mungkin sudah dapat ganjaran."

Keterlaluan?

Ya, benar. Bukan kah ia keterlaluan? Dari awal memang kehadiran nya di tubuh Kara yang harus di salahkan, semua tak akan serumit ini seandai nya tetap jiwa Kara yang menempati raga nya sendiri.

"Saya tidak marah Ily, saya tau kalau apa yang kamu lakukan itu bukan sepenuhnya buat menjauhi Arsen, kamu trauma dengan perbuatan dua bajingan itu, tapi apa kamu tau kalau Arsen yang mendapat dampak paling besar karna kepergian kamu?"

Kara mengepalkan tangan erat, ia ingin menyela, ia ingin mengatakan jika ia juga tersiksa, hanya saja ia menahan semua itu karna belum merasa pantas dengan Arsen, ia menunggu lima tahun lebih karna merasa mungkin akan lebih bisa bersikap dewasa jika jiwa nya sudah memasuki usia dewasa, Kara hanya ingin menyempurnakan sisi jiwa dan raga nya untuk bersanding dengan Arsen.

"Jahat banget ya, Uncle?"

Lelaki yang memiliki nama lengkap Elmatthew Argio Rolega itu nempak tersentak pelan, selanjut nya beranjak dan mengambil tempat disisi kiri Kara, tangan nya bergerak menuntun bahu Kara untuk menatap ke arah nya, ia ingin memberi pengertian.

"Hey, bukan begitu maksud saya Ily, saya juga setuju kamu pergi sementara selama ini, bukti nya saya masih merahasiakan keberadaan kamu 'kan?"

Kara tersenyum tipis, bagaimana pun Kara menjelaskan, namun apa yang ada di fikiran nya sudah lain, ia merasa terlalu egois sekarang, harus nya ia mengatakan dari awal tentang apa yang terjadi raga dan jiwa nya bukan? Meskipun mungkin Arsen akan mengatai nya gila, tapi setidak nya Arsen bisa denhan jelas memilih antara bertahan atau meninggalkan.

AILY || Not an Antagonis Girl ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang