DUA BELAS

36.5K 3.2K 44
                                    

Aloha.. Met pagi pren😊

Selamat hari Rabu.

Ada yang kangen sama Ily gak? Bisa dong absen nya di sini.

Btw Vee lagi capek banget, untung selesai nulis nya hari ini.

Jangan lupa senyum hari ini.

Happy reading❤

****

"Dimana anak ku Arsen?"

Arsen tengah memeriksa file file yang sudah bertumpuk di atas meja kerja nya saat seorang lelaki yang berstatus sebagai calon papa mertua nya itu menghampiri nya dengan wajah kaku menahan amarah, ia mendongak sekilas, seakan menghiraukan kembali menandatangani file yang sebelum nya tertunda karna kedatangan Regan.

"Saya bertanya padamu Arsenio, jangan karna saya setuju dengan pertunangan kalian, kamu jadi semena mena dengan putri saya, ingat! Saya bisa saja membatalkan pertunangan kalian."

Arsen menyandarkan punggung nya pada kursi kerja, tangan nya bergerak menekan kacamata baca yang sedikit turun. Netra nya menatap Regan tanpa emosi.

"Ada perlu apa sampai tuan Dezard meluangkan waktu berharga nya untuk singgah kemari." Regan mengepalkan tangan, ucapan Arsen tadi tentu bukanlah sebuah penghormatan, ucapan lelaki itu lebih seperti sebuah hinaan bagi nya.

"Kembalikan.putri.saya!" Arsen menjungkitkan alis, seakan menatap heran dengan apa yang calon papa mertuanya itu katakan.

"Putri anda? Anda yakin masih menganggap nya putri tuan Dezard?"

Regan mengepalkan tangan, jika bukan karna suatu hal ia tak akan mau menyetujui pertunangan antara Kara dan Arsen, selain tak pernah berlaku sopan pada nya, Regan merasa jika Arsen adalah ancaman besar bagi nya.

"Jaga ucapan mu Arsen."

Hahaha..

Suara tawa Arsen membuat Regan semakin mengeraskan rahang nya, siapapun tau bagaimana marah nya lelaki itu sekarang. Hanya dalam beberapa detik Arsen kembali menatap lurus kedepan dengan tatapan tajam, mata abu abu milik lelaki itu begitu mengintimidasi.

"Saya tidak akan lupa jika sebenar nya anda tidak benar benar menginginkan Tante Celyn, benar begitu tuan Dezard? Jadi, keberadaan Kara itu karna keterpaksaan bukan?--"

"Bukan kuasa mu mengatakan itu Arsen! Jangan sampai saya bertindak tegas untuk memutuskan hubungan mu dan Kara!"

"Dan seperti sebelum nya anda akan mengingkari janji anda pada Tante Celyn, Tuan Dezard." Arsen tersenyum dingin saat melihat Regan semakin tersulut emosi, wajah lelaki itu mengeras di setiap kata yang keluar dari mulut nya, memang nya apa yang kalian pikirkan tentang hubungan nya dan Regan? Sebagai calon mertua dan menantu yang baik? Cih! Arsen bahkan tak pernah sekalipun berpikir seperti itu.

"Entah mengapa, saya merasa jika kamu selalu ingin membuat saya murka Arsen." Desisan Regan mengundang tawa sinis Arsen, entah ada apa dengan lelaki itu, hari ini Arsen terlihat lebih banyak tertawa meskipun tawa lelaki itu terkesan menyeramkan.

"Anda pintar sekali hingga bisa berpikir seperti itu tuan, sungguh saya terkesan."

Brak.

"Jangan main main dengan saya Arsen!"

Arsen tersenyum sinis, ia berdiri mendekat ke arah Regan dengan senyum yang masih terpatri, berbeda dengan netra nya yang seakan menghujam ratusan ancaman kepada lelaki di depan nya.

"Jika yang anda tanyakan memang Kara, dia aman bersama saya tuan."

"Dia akan pulang hari ini--"

"Tidak."

AILY || Not an Antagonis Girl ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang