ENAM PULUH LIMA

11.7K 1.2K 55
                                    

Assalamu'alaikum❤

Malem all

Udah siap ketemu double A gak nih? Atau ada yang mau ketemu double K?

Tau kan ya?

Btw, kemarin ada yang bilang kalau Kara terlalu kekanakan nyikapin masalah nya ya? Sebener nya Vee ketawa deh baca nya😅😅 sumpah lucu banget, beneran bukan nyinggung atau gimana.

Masalah nya gini kan ya, mungkin selama ini kalian yang menganggap Kara itu sebagai sosok Kara yang dewasa, bukan Ily, tapi gpp sih terserah kalian, itu tanggepan kalian, disini Vee nulis nya berusaha buat nempatin diri sebagai sosok Kara si bocil, jadi Vee harap kalian ngertiin ya.

Yaudah gak perlu bertele tele, karna Vee juga yakin gak semua nya yang baca ini, jangan lupa Vote dulu yuk, itung" sedekah biar Vee seneng, mweheheh

Happy reading guys❤

***

Arsen mengerutkan kening saat telepon nya tak juga terjawab, dari sore tadi ia menelepon Kara, namun tak satupun dari panggilan nya yang gadis itu terima.

Apa Kara marah karna seharian ini ia tak memberi kabar? Tidak! Kara nya bukan gadis yang seperti itu, gadis itu pasti mengerti jika ia sibuk sekarang.

Padahal besok ia harus pergi ke Singapura untuk menemui klian nya, namun ia tak bisa memberi tau gadis itu secara langsung. Lelaki itu berdecak sembari mengurut pelipis nya yang terasa sedikit pening, ia tak akan bisa tenang jika harus pergi dalam keadaan yang seperti ini.

Mau mengunjungi gadis itu pun rasa nya tak mungkin, ini sudah jam sepuluh malam, akan sangat mengganggu jika gadis itu sudah tidur sekarang.

Pilihan terakhir nya hanya sebuah pesan suara, pasti gadis itu akan membuka nya setelah ia bangun nanti.

"Ily, maaf karna saya seharian ini tidak mengabari kamu, saya sangat sibuk hari ini. Dan besok saya mau bilang kalau saya harus pergi ke Singapura, katakan jika ada yang kamu inginkan saat saya pulang nanti, oke sayang?"

Send

Arsen tersenyum tipis, pesan itu terkirim dengan tanda centang satu abu abu, agak aneh rasa nya karna yang ia tau gadis itu tak pernah menonaktifkan ponsel nya, namun ia berusaha untuk berpikir positif, mungkin Kara nya ingin istirahat tanpa gangguan malam ini.

👸👸👸👸

"Bagaimana, Kara sudah bisa di hubungi?"

David menengok sembari tangan nya terangkat menempelkan benda pipih di samping telinga, lelaki itu nampak menelepon seseorang dari awal ia sampai di kediaman tuan nya.

Gelengan pelan terlihat membuat lelaki di sebelah nya itu menghela nafas lelah, ingin mengunjungi gadis nya namun tak bisa karna ia sendiri juga di kejar waktu.

"Kamu tidak perlu ikut, biar saya ke Singapura sendiri."

David tersentak mendengar itu, akan sangat keteteran jika Arsen kesana tanpa pendamping satu pun, selama ini jika bukan ia maka akan ada orang lain yang menemani Arsen, namun dari beberapa hari lalu, sudah di rencanakan jika ia yang akan menemani Arsen. Apalagi mengingat jika proyek yang mereka tangani kali ini bisa di katakan cukup besar.

"Akan sangat merepotkan jika anda menangani ini sendiri Sir."

"Saya atau kamu yang pergi?"

Arsen tak perlu menanggapi komentar David, ia hanya perlu membuat pilihan yang jelas jelas akan memberatkan David, lelaki itu nampak menghembuskan nafas sebelum akhir nya mengangguk kecil.

AILY || Not an Antagonis Girl ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang