TUJUH PULUH TIGA

11.8K 1.4K 59
                                    

Assalamu'alaikum😊

Good sore all

Part ini buat yang kemarin pada protes kangen sama Ily Arsen nih.

Tapi buat para bocil, karna kemarin vee sempet baca ada yang bilang masih 13 tahun, mundur teratur buat part ini besti, karna bakal ada scene uhuk uhuk dikit disini.

Nih kalian pada nyengir nih pasti baca nya.

Wogee lah langsung baca aja.

But, janlup Vote dupu pren.

Kuy gaskeunnn.

Happy reading❤

*****

Arsen mengumpat saat Nada mengatakan gadis nya itu belum kembali setelah lebih dari dua puluh menit lalu berpamitan menuju toilet, ia cukup yakin jika Kara sengaja menghindari nya.

Tangan nya menggerakkan kemudi dengan lihai, menerobos jalanan lengang dengan kecepatan di atas rata rata. Sebenar nya bukan hanya itu yang membuat nya khawatir, David mengatakan jika perusahaan Dezard sudah hancur dengan sebagaian besar saham yang jatuh ketangan mereka.

Arsen cukup tau peringai Regan dan Winda, ia khawatir jika mereka mulai mencelaki Kara nya.

Dering pada ponsel nya membuat Arsen menengok sekilas, berikut menyambungkan itu pada earpods yang terpasang di telinga.

"Tuan Regan sedang ada dalam pencarian Sir, dia kabur setelah tau jika polisi sedang mencari nya."

"Shitt!!!"

Arsen mengumpat tertahan, fikiran nya bercabang, bisa saja Regan memanfaatkan Kara untuk mengancam nya agar ia mencabut tuntutan nya pada Regan, lelaki itu melakukan korupsi di detik detik perusahaan hancur, tak seberapa memang, namun itu tetap dinamakan korupsi bukan?

"Cari Regan secepat nya, dan Winda jangan biarkan dia lolos!"

"Lokasi tuan Regan sudah terdeteksi Sir, dan untuk Nyonya Winda, pengawal yang lain sedang mencari keberadaan nya Sir."

Arsen mengangguk kecil, selain itu--

"Cari tau juga dimana Kara, pastikan dia tidak bersama dengan Winda ataupun Regan."

"Siap Sir!"

Arsen membanting kemudi saat ia berada di halaman depan mansion Dezard, ia bergerak cepat, menyimpan pistol di belakang punggung antara celana bahan nya, sejurus kemudian berlari menuju kedalam mansion.

"ILY! SAYANG KAMU DIMANA?"

Kaki nya dengan cekatan bergerak kesana kemari, mencari keberadaan Kara yang tak nampak dimana pun. Memutuskan untuk menuju lantai atas, Arsen menyusuri setiap lantai mansion mewah itu, hingga di lantai teratas, tepat nya di kamar Kara, Arsen membuka pintu itu kasar, namun tetap tak mendapati seseorang pun disana.

"ILY."

"SAYANG!! JAWAB KAMU DIMANA? ILY. CARAMELLA."

Arsen mendesah panjang, ia duduk dengan kepala tertunduk dan tangan yang mencengkram kasur.

"Kamu dimana sayang?"

Tatapan nya beralih pada bingkai foto di atas nakas, senyum geli itu tiba tiba hadir saat ada foto nya disana yang diambil secara cepat, agak blur sebenar nya, namun gadis itu tetap membingkai nya disana, ah Kara, gadis nya itu benar benar photografer yang buruk, namun entah mengapa Arsen malah merasakan setitik bahagia itu kembali hadir, ia yakin Kara nya masih tetap mencintai nya.

AILY || Not an Antagonis Girl ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang