Sorry baru up.
Vee hari ini lagi banyak urusan makanya baru bisa up sekarang.
So, gak usah lama lama ya.
Eits, vote dulu dong
Happy reading❤
👸👸👸
Hal pertama yang gadis itu lihat saat pertama kali membuka mata adalah langit langit kamar dengan lampu gantung yang berada tepat di atas nya, refleks ia menegakkan badan, memindai ruang di sekitar nya dengan seksama, namun saat sadar ia dimana, gadis yang kini sudah mengenakan gaun tidur itu menghembuskan napas lega.
"Tapi siapa yang ganti baju nya Ily?"
Kara menggaruk tengkuk nya yang tak gatal, namun seakan tak perduli ia mengendikkan bahu sembari beranjak menuju kamar mandi di sudut ruangan.
"Kak Nio?"
Arsen menengok sekilas ke arah Kara yang keluar dari kamar milik nya, lelaki itu tak berniat menatap Kara lebih lama dan memilih fokus dengan pekerjaan nya, saat ini Arsen memang tengah duduk di ruang tengah sembari memangku laptop dengan tatapan tajam kedepan.
Kara mengerucutkan bibir melihat itu, tak biasa nya Arsen acuh saat ia menyapa, atau memang lelaki itu tengah sibuk? Entahlah, Kara memilih mendekat dengan duduk tepat di samping Arsen, lelaki itu masih tetap anteng dengan posisi nya tanpa merespon apapun.
"Kak Nio, kok nyuekin Ily?" Kara bertanya dengan rengekan, sedang Arsen mendengus keras, membuat Kara mencebikkan bibir dan pipi menggelembung, tak luput manik puppy eyes nya yang menyertai membuat Arsen menggigit bibir bawah nya, menahan wajah nya agar tetap menampilkan ekspresi yang sama.
"Kak Nio," panggil Kara dengan suara pelan. Ia tak tau apa yang membuat Arsen mendiami nya seperti itu, kelemahan Ily itu tak disapa oleh orang orang yang dekat dengan nya, dulu ia bahkan bersujud di depan emak dan bapak hanya karna bermain sebentar dan tak langsung memulung, akibat nya ia hanya mendapat setengah dari penghasilan biasa nya, emak tak menyapa nya dan baru menyapa kembali saat ia bersujud di depan nya dan berjanji akan membawa uang dua kali lipat besok nya.
Hiks.
Satu isakan terdengar membuat Arsen menyapu wajah nya kasar, pertahanan lelaki itu runtuh bahkan belum sedetik dari isakan gadis di samping nya itu terdengar. Terkadang Arsen berpikir jika ia terlalu lembut menyikapi Kara, namun bagaimana bisa ia bersikap kasar jika hanya karna mendiami Kara saja ia tak mampu, jadi yang bisa ia lakukan hanya mengikuti bagaimana alur berjalan.
Ia menengok, menemukan wajah berair Kara yang masih menatap nya dengan bibir mencebik kebawah dan pipi yang menggembung, benar benar sangat menggemaskan bagi nya, hingga membuat Arsen tak menahan diri untuk membawa Kara kedalam pelukan, lagi pula bagaimana bisa Arsen mendiami Kara dalam mode menggemaskan seperti sekarang?
KAMU SEDANG MEMBACA
AILY || Not an Antagonis Girl ✔️
Teen Fiction#Follow akun author dulu sebelum membaca# Aily Safitri Biar ku ceritakan dulu sedikit tentang Aily, bocah kelas 6 SD, gadis polos dengan tingkah laku yang sering membuat orang di sekelilingnya beristighfar. Anak dari emak Safitri yang bekerja sebaga...