Assalamu'alaikum
Good malem prennn🌚
Ada yang nunggu Vee up gak?
Satu permintaan dong buat part ini, wajib vote sama komen ya, pliss🥲
Follow juga harus, ada yang belum follow?
Part ini panjang banget, 3000 kurang dikit, makanya rada telat dikit up nya.
Happy reading❤️
*****
Sesuai dengan kesepakatan mereka kemarin, kini kedua nya sudah berada di sebuah tempat wisata masih di bagian ibu kota, tak heran hari minggu menjadi alasan utama tempat itu ramai pengunjung.
Semalam, setelah Arsen mengantarkan nya pulang, lelaki itu tak langsung kembali dan tidur di panthouse nya, Arsen kebih tertarik untuk menginap dan merebahkan diri di atas sofa di kamar Kara.
Lelaki itu mengatakan jika setelah ini mungkin akan lebih sering menginap disana, toh di rumah itu juga banyak maid yang menetap, jadi tak ada alasan lain untuk Kara mengusirnya karna mereka tak hanya tinggal berdua.
Regan dan Winda hanya pasrah saja, yang nama nya Arsen di larang juga percuma, hanya menghabiskan tenaga dan tak menggoyahkan keinginan lelaki itu sedikitpun, Arsen itu tipe orang yang selalu berpegang reguh pada apa yang ia inginkan.
"Mau makan dulu?"
Kara tentu menggeleng yakin, dari awal keinginan gadis itu hanya untuk bersenang senang, lagi pula ia tadi juga sempat sarapan.
Arsen tersenyum tipis sembari menyapu puncak kepala Kara, sebelah tangan nya tak ia lepas dari pinggang Kara sedari awal keluar dari mobil, kecantikan Kara yang menurut Arsen selalu bertambah setiap hari nya itu membuat Arsen kesal sendiri, entah ramuan apa yang Kara kenakan, namun Arsen merasa jika ia di buat jatuh cinta setiap hari.
Arsen mengakui jika sebelum nya ia tak pernah mencintai hingga sedalam ini, hanya kepada Kara lelaki itu bisa merasakan bagaimana takut nya kehilangan, Arsen memang sempat menaruh rasa pada Elle, namun tak sampai membuat ia merasa tak akan bisa hidup dengan baik tanpa gadis itu, lihat saja sekarang, Arsen bahkan masih bisa bekerja, makan dan mengurus diri nya dengan baik setelah kepergian Elle tanpa pamit dulu.
"Ingin naik apa?"
Rasa nya terlalu banyak permainan yang ingin Kara naiki, dari kora kora, rollercoaster, bianglala, inti nya segala jenis permainan yang sebelum nya tak pernah ia lihat dan coba, karna di kehidupan yang sebelum nya jangankan untuk mencoba, pergi ke pasar malem saja Kara hanya dua kali, itupun hanya sekedar menengok sekilas.
"Semuanya, hehe."
Arsen mengangguk pelan, ia merogoh dua masker hitam yang berada di saku celana, berikut mengenakan nya sendiri dan mengenakan nya pada Kara.
"Kok pakek masker?"
"Tidak apa apa, pakai! Saya tidak mau kamu dilihat orang lain." Tadi topi couple hitam yang sekarang mereka kenakan, dan sekarang lelaki itu memakaikan nya masker?
Kara menatap Arsen sembari menyipitkan mata, nampak keberatan dengan kain yang menghalangi mulut dan hidung nya itu, namun tarikan Arsen pada tangan nya membuat Kara mengalah, mau tak mau ia mengenakan benda itu meskipun Kara sebenar nya tak terlalu suka.
Arsen memandang wahana tornado di depan nya dengan tak yakin, maksud nya ia mungkin bisa menaiki itu tanpa ketakutan sama sekali, namun tidak dengan gadis nya yang kini memandang wahana itu dengan manik berbinar ceria disamping nya.
"Yakin mau naik ini?--"
"Kak Nio takut?!"
Arsen ternganga dengan wajah tak percaya, bagaimana bisa gadis itu berpikir ia takut sedang yang ia khawatir kan gadis itu sendiri?
KAMU SEDANG MEMBACA
AILY || Not an Antagonis Girl ✔️
Teen Fiction#Follow akun author dulu sebelum membaca# Aily Safitri Biar ku ceritakan dulu sedikit tentang Aily, bocah kelas 6 SD, gadis polos dengan tingkah laku yang sering membuat orang di sekelilingnya beristighfar. Anak dari emak Safitri yang bekerja sebaga...