07. Mimpi Buruk

142 18 2
                                    

Ryunjin sudah pulang sejak tadi. Kini Yeji hanya sendirian di rumah nya.

Yeji mulai membersihkan dirinya, lalu bersiap untuk tidur. Dia sudah mengantuk.

Yeji mulai memejamkan matanya. Perlahan mulai terlelap

Yeji. Gadis itu kini berada di ruang hitam yang hampa. Tidak ada apa-apa, bahkan setitik cahaya. Hanya ada dirinya di ruang hampa ini. Tapi, dia tetap bisa melihat dirinya tanpa setitik cahaya itu.

Kayak gak asing.
Deja vu?

Pikirnya

Menurut perkriaan Yeji, kira-kira satu jam Yeji berada di sana. Tanpa ada perubahan sedikit pun. Yeji, hanya bisa diam di ruang itu. Dia tidak bisa bergerak. Seolah ada yang menahan nya.

Dari belakang perlahan terlihat sesuatu. Seorang manusia. Manusia yang telah lama tidak lagi di liat Yeji.

Badan Yeji menegang seketika. Dia takut. Terlebih lagi saat melihat 'orang itu' tersenyum kepada nya. Seolah menyapa dirinya setelah sekian lama.

.

Yeji terbangun dari tidur nya. Itu mimpi. Keringat menyucur deras dari pelipis nya. Yeji
ter engah-engah.

Sedetik kemudian dia meringkuk, lalu menenggelamkan wajah nya di antara ke dua lutut nya. Menangis terisak. Yeji ketakutan saat ini.

"Aaarrghh" teriak nya. Mimpi itu masih terbayang di kepalanya.

Biasa nya saat Yeji ber mimpi seperti ini, kakak nya Felix akan datang menenangkan nya. Biasa nya Felix akan memeluk nya dan melontarkan kata-kata yang dapat membuat Yeji kembali tenang.

Tapi, kini Felix sudah tidak ada. Maka tidak ada yang bisa menenangkan nya saat ini. Ditambah, Yeji sendirian di rumah ini.

Selama 4 tahun Felix pergi, Yeji tidak pernah mendapat mimpi ini lagi. Terakhir 7 tahun yang lalu. Tapi kenapa mendadak dia mendapat mimpi ini lagi?

•°•

Sudah 3 jam Yeji sperti ini. Dia masih berada di posisi nya. Meringkuk. Dan masih menangis. Badan nya bergetar karna ketakutan.

Jam menunjukkan pukul 03:42 dini hari. Tak mungkin ada yang menolong nya saat ini, kecuali ada sebuah keajaiban. Yeji hanya bisa berharap, keajaiban itu datang.

•°•

Ryunjin bangun dari tidur nya, tapi dia tidak bisa tidur lagi sekeras apapun mencoba.

Mendadak firasat nya buruk. Tapi Ryunjin berusaha menghiraukan itu. Ryunjin memutuskan untuk menelpon Yeji, berharap Yeji bisa menemaninya karna ia tidak bisa tidur.

Tak ada jawaban, Ryunjin hanya mendengar suara operator. Aneh. Biasa nya Yeji akan selalu menjawab telepon nya. Bahkan saat Yeji tidur. Yeji tipe orang yang sangat peka dengan suara. Jadi, seharusnya Yeji menjawab telepon nya saat ini dan sedang memarahi nya karna mengganggu tidur nya. Tapi, kenapa tidak ada jawaban?

Firasat Ryunjin makin buruk. Ryunjin berkali-kali menelpon ulang nomor Yeji. Namun hasil nya tetap sama. Hanya suara operator yang terdengar.

Ryunjin semakin khawatir. Ryunjin menggigiti kuku nya karna khawatir.kebiasaan nya. Dia memutuskan untuk pergi ke rumah Yeji saat ini juga. Tapi, untuk berjaga-jaga dia menelpon seseorang. Kali aja Yeji di serang maling, Ryunjin mana bisa bela diri, yang ada keadaan makin parah. Jadi, Ryunjin memilih untuk menelpon orang lain, agar bisa menyelamatkan Yeji jika di memang dalam keadaan sekarat.

Telepon nya tidak di jawab. Seperti nya orang itu tidur. Ryunjin beralih menelpon nomor lain.

Tersambung.

"Halo"

"....."

"Bisa minta tolong?"

"...."

"Temenin gue ke rumah Yeji. Kayak nya Yeji butuh bantuan. Tolongin gue ya?"

"....."

"Sekarang ya. Entar gue sherloc. Thanks ya"

Tutt

•°•

Orang itu, Hyunjin sudah datang. Mereka bersiap untuk menyergap rumah Yeji.

Pintu terkunci. Untung Ryunjin membawa kunci cadangan yang dia dapat kan dari Yeji dulu.

Mereka berdua mulai berjalan masuk. Memeriksa setiap ruangan yang ada di rumah itu sembil mengenggan erat tongkat bisbol milik Ryunjin.

Sampai tiba lah mereka di depan pintu kamar Yeji. Genggaman di tongkat bisbol itu makin erat. Hyunjin perlahan membuka pintu. Menampakkan Yeji yang masih meringkuk di kasur nya, namun tidak lagi menangis. Air mata nya sudah habis. Namun, tubuh nya masih bergetar ketakutan.

Mereka ber dua menurunkan tongkat bisbol masing-masing saat melihat Yeji. Mereka melihat sekeliling. Tidak ada orang lain.

Hyunjin menaruh tongkat bisbol nya di lantai. Lalu berjalan mendekati Yeji.

•Second•

•Second•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Second | Yeji X HyunjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang