20. Bianglala

73 13 0
                                    

Setelah tragedi es krim tadi, Yeji bersikap seolah hal itu tak pernah terjadi. Hyunjin juga tak berani bertanya. Berniat menganggap hal itu tak pernah terjadi. Seperti yang Yeji lakukan.

Langit mulai berwarna oranye. Menandakan malam akan segera tiba.

Tiba lah mereka berdua di bianglala. Tempat untuk acara utama nya.

Mereka berdua naik. Jantung Hyunjin semakin berdetak cepat.

Saat sudah berada di pundak tertinggi nya, Hyunjin mengeluarkan mawar putih yang sedari tadi ia sembunyikan di balik punggung nya.

"Gue suka sama lo"

Yeji terkejut bukan main. Jantung nya berdetak semakin cepat.

"Can you be mine"

Yeji semakin kaget.

Yeji jelas tau maksud pertanyaan Hyunjin. Tapi, saat ini Yeji masih belum bisa memutuskan.

Tangan Hyunjin masih setia menyodorkan mawar putih. Mata nya tak lepas dari wajah kaget Yeji yang menurut nya sangat imut.

Dalam hati Hyunjin terus-terusan merapalkan doa. Berharap Yeji menerima nya.

"Sorry. Gue gak bisa ngasih jawaban sekarang" Ucap Yeji jujur. Yeji masih takut memutuskan.

Tangan Hyunjin berhenti menyodorkan mawar putih pada Yeji. Rasa nya tubuh Hyunjin lemas seketika. Meski tidak di tolak, tetap saja rasa nya sakit. apa dia akan menjadi sadboy? Seperti nya perkataan Ryunjin tempo hari benar ada nya.

Hyunjin diam. Tak mengeluarkan sepatah kata pun.

Yeji di landa rasa bersalah saat melihat raut kesedihan yang tampak di wajah Hyunjin. Apa dia terlalu kejam? Tapi tak ada pilihan lain bagi nya. Hanya itu satu-satu nya jalan.

Mereka akhir nya pulang tanpa ada yang mengeluarkan satu kata pun. Sibuk dengan pikiran masing-masing.

Meski begitu, Hyunjin tetap mengantar Yeji pulang ke rumah nya. Bagaimanapun juga, tak baik perempuan pulang sendiri malam-malam.

•°•

Sesampai nya Hyunjin di rumah. Ada dua makhluk yang menunggu hasil dari rencana nembak Hyunjin.

Hyunjin menghampiri mereka dengan wajah lesu nya.

"Gimana? Berhasil?"

Hyunjin menggeleng dengan lesu. Dia lalu dengan baik hati menceritakan semuanya. Dari dia Menjemput Yeji sampai dia mengantar Yeji pulang.

Suasana mendadak hening setelah Hyunjin menutup cerita nya. Seungmin dan Ryunjin ikut kecewa karna jawaban Yeji.

Mereka bertiga pun tenggelam dalam pikiran masing-masing. Memikirkan rencana selanjut nya. Sampai jam menunjuk kan waktu 10:41.

Saat menyadari hari mulai malam, Ryunjin pamit. Seungmin berinisiatif untuk mengantar Ryunjin pulang.

Gak baik cewe pulang male sendiri an

'Kata nya'

Ryunjin mah iya-iya aja. Rejeki gak boleh di tolak.

.

Di kamar nya, Yeji juga memikirkan perkataan Hyunjin di bianglala.

Jujur. Yeji tidak tau apa jawaban nya. Dia juga bingung dengan perasaan nya. Meski waktu itu Ryunjin sudah memberikan pencerahan dan Yeji sudah menemukan jalan keluar nya, tetap saja dia bingung.

Yeji tau dia menyukai Hyunjin. Tapi, dia seharusnya membenci Hyunjin. Karna Hyunjin telah merebut tempat pertama dari nya. Meski hanya sekali. Itu sangat berpengaruh terhadap Yeji.

Yeji dengan serius memikirkan jawaban nya. Apa dia akan menjawab

Iya?

Atau

Tidak?

Yeji sampai pusing memikirkan nya. Sampai jam menunjukkan pukul 04:41 pagi. Yeji memikirkan semalaman. Tapi tetap saja. Yeji masih belum menemukan jalan keluar.

•Second•

Second | Yeji X HyunjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang