Second | Yeji X Hyunjin

38. Memilih

"Apa aku berhak buat egois? Setelah yang ibu ku lakuin ke kamu? "

"Iya. Kamu berhak egois. Yang ngelakuin kan bukan kamu. Tapi ibu kamu. Pilihan ada di tangan kamu"

"Tapi biar impas. Kamu mau cerita soal masa lalu kamu?"

Hyunjin mengganguk

"Aku anak tunggal. Ibu ku udah meninggal tujuh tahun yang lalu. Mungkin itu alasan kenpa kamu gak mimpi buruk lagi selama tujuh tahun. Karna dia meninggal.

Mungkin juga kamu mimpi buruk lagi setelah sekian lama. Karna kehadiran aku.

ibu ku itu emang sering ngerusak hubungan rumah tangga orang lain. Aku gak pernah tau kalau salah satu nya itu kamu.

Ternyata mama ku begitu karna ayah ku gak pernah ngasih kasih sayang ke dia. Jadi dia nyari kasih sayang itu ke orang lain. Orang yang udah punya keluarga.

Ayah ku nikah lagi setelah kepergian ibu. Dia pindah ke rumah baru nya sama keluarga baru nya.

Tapi dia tetep ngirim duit buat kebutuhan aku.

Akhirnya aku terbiasa sendirian. Aku juga cuma punya satu orang. Seungmin.

kehidupan kita mirip ya. Bener kata orang,jodoh cerminan diri sendiri"

"Sekarang. Tentuin pilihan nya!"

"Ji"

"Iya?"

"Apa aku boleh egois?"

"Boleh"

"Kalau gitu aku milih egois. Aku gak bisa lanjutin hidup kalau gak sama kamu. Maaf aku bikin kamu mendengarita"

"Gak papa. Lagi pula kamu juga pernah nenangin aku waktu aku mimpi buruk. Jadi seterusnya begitu juga ya"

"Orang tua kita jahat ya" 

"Mereka pasti punya alasan" Hyunjin sampai saat ini masih berusaha untuk tetapb berpikir positiv. Meski jujur itu sulit bagi nya. 

"Kamu terlalu baik jin"

"Btw. Alasan kamu obsesi sama peringkat pertama apa? Aku penasaran kenapa kamu terobsesi banget sama peringkat pertama. Sampai belajar pake cara ekstrem banget. Terus pernah bunuh diri karna gak dapet peringkat pertama. Untung bisa di selamatin"

Yeji sedikit terkekeh

"Karna candaan ayah ku. Ayah ku bilang kalau gak peringkat satu aku di hukum. Padahal cuma bercanda.

Dan aku tetep percaya itu. Padahal aku udah tau itu cuma bercanda.

Aneh ya"

"Jujur iya"

Yeji tertawa.

Kita tak bisa selalu mengalah. Kadang kita perlu egois. Karna kita tak bisa terus-teruMenjadi egois belum tentu negatif, kadang hasil nya justru positif.

Setelah saling meceritakan kisah masing-masing, mereka lega. seperti kata orang, kita kan selalu gelisah saat menyembunyikan sesuatu.

Setelah saling berbagi cerita. Mereka merasa ada orang lain yang mengerti tentang hidum nya. Meresa tak lagi sendirian di dunia ini.

Kini. Mereka berusaha untuk bersikap dewasa. Berusaha untuk terus menjaga hubungan ini. Karna mereka tau. Mereka tidak bisa hidup tanpa pacar mereka. Karna rasanya duani akan hancur.

Kini. Mereka akan menerima satu sama lain apa ada nya. Meski sudah saling tau kelemahan satu sama lain. Mereka memutuskan untuk menjadi sandaran bagi pasangan nya.

•°•

Yeji pulang di antar Ryunjin.

Pemandangan pertama yang dia liat saat sampai di rumah adalah orang tua nya. Yang memegang sebuah map coklat.

"Ngapain lagi kalian di sini" tanya Yeji dingin

"Baca ini"

"Ini surat wasiat nenek"

Yeji menurut. Dia membuka map coklat itu dengan hati-hati. Di dalam nya ada sebuah kertas putih.

Yeji membaca satu persatu huruf nya dengan seksama.

Hai Yeji

Cucu kesayangan nenek.

Kalau kamu baca surat ini. Berarti udah beberapa tahun sejak kematian nenek. Dan yang nyerahin ke kamu orang tua kamu kan.

Nenek mau bilang.

'Jangan melihat hanya dari satu sudut pandang'

Mungkin kamu pernah dengar kalimat ini dari kakak mu.

Kalimat itu di tunjukkan ke kamu.

Kamu sangat membenci orang tua mu 'kan.

Orang tua mu menyerah kan ini pada kamu saat mereka sudah lelah di benci sama kamu.

Ada satu fakta yang perlu kamu tau.

Orang tua mu itu sayang sama kamu. Yang biayain semua nya itu orang tua kamu. Buka  orang lain seperti yang kamu ketahui. Mereka gak lepas tanggung jawab.

Mereka sengaja gak kasih tau. Biar kamu benci mereka. Karna dengan begitu, kamu aman.

Mereka bercerai bukan hanya karna ayah mu selingkuh. Tapi demi keselamatan kamu dan kakak mu.

Ada orang yang mengincar ayah dan ibu mu. Jadi mereka memilih untuk meninggalkan mu sambil menjaga dan mengurus dari jauh. Agar kamu tidak ikut dalam bahaya yang mereka terima.

Tapi, mereka berdua akhirnya jatuh cinta dengan orang lain dan memutuskan untuk menikah. Memulai hidup baru. karna pada dasar nya mereka sebenar nya tak saling mencintai. Hanya berpura-pura. Mereka dulu dijodohkan.

Kakak mu tau fakta itu. Karna itu lah dia tidak membenci mereka.

Karna kamu telah mengetahui kebenaran nya.

Sekarang. Peluk mereka. Bangun kembali hubungan keluarga kalian. Seperti dulu. Saat keluarga kalian masih harmonis.

Salam dari nenek

Untuk cucu yang nenek sayangi

 Yeji

Yeji bergegas menghampiri orang tua nya. Lalu memeluk mereka erat. Sampai mengeluarkan air mata.

"Maafin kita yah. Udah bikin kamu kayak gini"

"Walau kita berdua udah punya keluarga. Kita bisa jadi orang tua kamu kok. Kayak dulu. Waktu keluarga kita masih harmonis"

mungkin ini yang di maksud almarhum kakak Yeji.

"jangan melihat hanya dari satu sudut pandang"

•Ｓｅｃｏｎｄ•

Apa yang kamu lihat belum tentu kebenarannya
-Author

Kadang kejujuran memang pahit. Tapi kita harus menerima nya. Karna kita tak bisa selalu berbohong
-Author

Azekk

kali ini cerita nya lebih panjang. Sebenar nya ini bisa dibilang ending, tapi author masih ada lanjutan nya