8. Anak Baik

156 23 12
                                    

Festival sekolah sebentar lagi, para guru dan osis sibuk mengurus berbagai macam hal. Tak terkecuali Jongin yang mengajukan diri sebagai sukarelawan. Biasanya pemuda itu akan mampir ke asrama Sehun sepulang sekolah, sekedar bermain game atau hanya numpang tidur, tapi beberapa hari ini Sehun terlihat lebih sering sendirian di perpustakaan. Kadang bersama Jongdae, tapi pria itu hanya tidur saja disampingnya.

Setelah selesai dengan materi yang dikerjakan, Sehun membangunkan Jongdae, mengajaknya pergi ke kantin. Karena sibuk, jam pelajaran juga jadi sering kosong. Lalu lalang orang yang mempersiapkan festival terlihat lebih ramai di luar perpustakaan, Sehun yang melihatnya saja sudah pusing. Bagiamana Jongin yang suka molor itu bisa bertahan?

Yah, tentu saja karena ada Seolhyun.

Baru saja di pikirkan, kedua orang itu muncul didepan matanya. Saling mengobrol di depan ruang seni. Senyum Seolhyun itu cantik, tidak heran jika Jongin menatapnya sampai tidak berkedip seperti itu. Dia tidak ingin berlama-lama melihat interaksi dua insan disana, tapi penasaran juga. Apa yang sedang mereka bicarakan? Sudah sejauh mana hubungan keduanya? Sehun hanya terus bertanya tanpa mendapat jawaban. Mungkin nanti, saat tiba-tiba Jongin mengatakan kalau dia sudah resmi menjadi kekasih gadis itu.

"Pria tampan di dunia itu sangat banyak. Tapi kenapa Seolhyun mau dengan pria modelan Jongin?" Suara Jongdae memecah lamunan Sehun.

"Memangnya Jongin tidak tampan?" Tanyanya.

Ah, bukan itu yang ingin dia tanyakan.

Jongdae menyipitkan matanya, menatap Jongin dengan jeli lalu menggeleng. "Chanyeol jauh lebih tampan."

"Kalau aku?" Sehun menunjuk dirinya sendiri. Jongdae menatapnya sebentar sebelum menepuk pundak adik kelasnya itu dan berlalu begitu saja.

"Yak! Aku lebih tampan dari kalian semua," sungut Sehun.

Ah, yang ingin dia tanyakan, memangnya Seolhyun juga menyukai Jongin?

###

Jongin membuka mulutnya dengan lebar ketika menguap, membuat tangan Sehun gatal untuk menepuknya, Jongin lantas melotot tidak terima tapi Sehun abaikan dan segera berlari menuju meja di tengah kantin, menggeser tubuh Jongdae hingga hampir terjungkal agar bisa duduk di sebelah Chanyeol.

"Oh Sehun!" Seru Jongdae dengan suara nyaring. Jongin mengernyit ngilu.

"Apa? Aku mau duduk di samping Chanyeol Hyung!"

Sedangkan Chanyeol hanya menggelengkan kepala. Kadang mereka yang melihat kejadian itu heran bagaimana bisa Chanyeol tetap bersikap tenang di tengah gempuran kerusuhan teman-temannya.

Mereka mengobrol banyak sambil menyantap makan siang. Tentang festival sekolah yang sebentar lagi diadakan dan Jongin yang mengeluh karena sudah sok-sokan mengajukan diri menjadi sukarelawan hingga membuatnya tidak memiliki waktu untuk bermain game dan tiduran. Sehun diam-diam memperhatikan Seolhyun yang hari ini duduk di meja lain bersama teman-teman perempuannya yang lain, lalu menghela nafas. Setelah kembali mengalihkan pandangan ke atas nampan, dia berseru protes.

"Sejak kapan nampan milikku sepenuh ini?"

Tersangka utamanya sudah pasti si Tuan Besar Kim Jongin yang takut pada monster hijau bernama brokoli. Hampir setiap hari Sehun harus memakan brokoli transferan Jongin. Ia tidak memiliki masalah dengan brokoli, hanya saja, jika Jongin memang tidak suka pada sayur hijau itu, ia bisa meminta pelayan kantin untuk tidak memasukkannya.

Lalu dengan enteng pria itu akan berkata, "Brokoli bagus untuk kesehatanmu, kau tidak sadar? Olaf bahkan lebih gemuk darimu." Sambil terus memindahkan brokoli miliknya ke atas nampan milik Sehun.

See You In Autumn 2022 || KAIHUN ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang