9. Dua Permintaan

149 20 6
                                    

"Kau benar-benar gila, Oh Sehun!" Jongdae terus tertawa sambil menepuk-nepuk pahanya sendiri. Wajahnya sudah memerah karena tidak berhenti tertawa sejak menginjak atap sekolah. Sehun hanya memutar bola matanya. Suara Jongdae yang sedang tertawa bahkan bisa senyaring ini. "Seluruh sekolah sedang membicarakanmu di grup chat."

"Suaramu itu, hyung, astagaa." Sehun mengorek-ngorek telinganya seolah ada sesuatu yang menyumbat. Jongdae hanya terkekeh sambil terus memperhatikan layar ponsel miliknya.

Sehun melirik pada Jongin yang masih lahap menghabiskan menu makan siangnya dan sesekali menyahuti obrolan Chanyeol. Setelah insiden "Lolipop"--begitu isi headline news di grup chat--beberapa saat lalu, Sehun memang menyeret Jongin ke atap sekolah. Sehun sudah ingin minta maaf pada Jongin atas kejadian tersebut, karena meskipun sudah berteman lama, ini adalah pertama kalinya Sehun bercanda seperti itu.

Namun di luar dugaan, Jongin hanya tertawa sambil mengusak rambut hitamnya dan seperti sekarang, Jongin bersikap seolah tidak terjadi apa-apa.

"Jongin," yang di panggil hanya menggumam dan menoleh pada Jongdae. "Aku pikir kau dan Sehun akan benar-benar berpacaran setelah ini." Celetukan itu lantas mendapat geplakan sayang dari tangan Sehun. "Akh! Apa-apaan--"

Jongin tertawa, "Sehun benar-benar membantuku. Tapi aku masih normal, hyung."

Chanyeol berhenti mengunyah, menatap Sehun dengan cepat tanpa disadari siapapun.

"Lain kali jaga ucapan mu." Sehun berkata dengan sinis pada Jongdae sebelum beranjak, membuka pintu dengan agak keras dan mengabaikan seseorang yang terkejut di balik pintu sebelum benar-benar pergi dari tempat itu.

"Yak! Oh Sehun!" bahkan teriakan Jongdae yang nyaring hanya dianggap angin lalu. "Ah, langsung kena ya?" Gumamnya yang tidak didengar siapapun.

Yang terkejut tadi adalah Seolhyun. Dia sudah mendengar keributan yang terjadi karena Sehun dan Jongin dan memilih untuk menyusul keempat pria itu kesini. Dia sama sekali tidak menduga akan mendapati wajah sinis Sehun ketika membuka pintu. Pria itu terlihat sangat kesal bahkan decakan lidahnya terdengar ketika melewati Seolhyun.

"Sehun kenapa?" Seolhyun bertanya setelah Jongin menyuruhnya duduk di samping pria itu.

"Kesal karena Jongin di rebut oleh orang lain," Jongdae tertawa, kemudian mendapat pukulan di lengannya dari Chanyeol karena suara nyaring itu bisa terdengar sampai halaman depan sekolah.

"Soo Jung Sunbae?" Seolhyun yang polos ikut tertawa, merujuk pada berita yang masih menjadi perbincangan di grup chat, "dia cemburu, kenapa tidak di kejar?"

Sementara Jongdae mendengus, Jongin menggeleng sambil terkekeh, "nanti juga datang sendiri kalau lapar."

"Memangnya dia anjing peliharaan?"

Melihat wajah kesal Chanyeol, Jongin tidak bisa menahan tawanya.

"Iya iya, dia adik kesayangan mu. Maafkan aku yang mulia." Tubuhnya membungkuk di depan Chanyeol. Seolhyun yang melihat itu kembali tertawa.

Jongdae berdiri dari tempatnya, menepuk bahu Jongin ketika melewati pemuda itu.

"Akan aku ingat kalimatmu tadi."

Kening Jongin berkerut bingung. "Kalimat yang mana?" Namun Jongdae hanya mengangkat bahunya acuh dan berlalu begitu saja.

###

Sehun menjatuhkan tubuhnya di kursi saat tiba di kelas. Helaan nafas kasar terdengar samar di sela ocehan tidak berjeda para siswi. Koridor yang penuh dengan suara tawa para murid menjadi begitu berisik untuk Sehun. Jika saja bisa, mungkin ia memilih bolos sekarang. Namun Sehun masih memikirkan beasiswanya yang bisa saja di cabut jika keseringan membolos.

See You In Autumn 2022 || KAIHUN ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang