"Aish! Pak tua itu benar-benar-"
"Kenapa?"
"Oh astaga!"
Jongdae hampir saja membentur tembok saat suara serak Jongin mengagetkannya. Ia melirik pada Sehun dan Chanyeol yang juga berdiri di depannya hingga ketiga orang itu terlihat seolah menghadang tubuh kecil Jongdae.
"Kalian seperti preman sekolah yang mau memalak ku," protes pria itu.
Jongin terkekeh sebelum kemudian merangkul Jongdae untuk berjalan bersama menuju kelas. Diantara semuanya badan kakak kelasnya ini memang yang paling kecil. Saat Sehun, Jongin dan Chanyeol mengalami pertumbuhan yang tidak biasa pada tinggi badan mereka hingga lebih dari 180 sentimeter, Jongdae hanya bisa membuang nafas pasrah akan tinggi badannya yang hanya 176cm.
"Kau kenapa?" Chanyeol mengulang pertanyaan Jongin sebelumnya.
"Aku hampir tidak diijinkan masuk oleh satpam tua itu," sungut Jongdae.
"Wajar saja, kau terlambat."
Jongdae mencibir mendengar sahutan dari ketua kedisiplinan sekolah itu. Mungkin bukan hanya dia, tapi hampir seluruh murid mengeluh tentang jadwal pagi di sekolah ini. Kalau biasanya gerbang di tutup saat bel masuk berbunyi atau paling lambat lima menit setelahnya, maka disini gerbang sudah tertutup sepuluh menit sebelum bel berbunyi.
"Sehun."
Merasa di panggil, Sehun menoleh kearah Chanyeol, bergumam sebagai sahutan.
"Tugas makalah biologi mu sudah selesai?"
Sehun menghentikan langkah kakinya dengan mulut terbuka dan mata melotot. Seolah didepan sana dunia tengah diserang oleh pasukan Akatsuki.
"Aku lupa," rengeknya hampir menangis. Sedangkan tugas itu harus di kumpulkan besok.
Chanyeol berdecak, kemudian melingkarkan lengannya pada leher Sehun dan memiting leher yang lebih muda. Sehun berseru kesakitan sambil memukuli lengan besar Chanyeol.
"Aku menelpon mu berkali-kali tadi malam tapi tidak kau angkat."
"Aku ketiduran," dia merengek lagi. Jongin dan Jongdae hanya tertawa melihatnya.
"Sehun kalau sudah tidur benar-benar seperti mati suri," ledek Jongin. Sehun memanjangkan tangannya untuk mencakar wajah tampan itu tapi berhasil ditahan oleh Chanyeol.
"Ya sudah, nanti sore aku langsung ke asrama mu. Akan ku bantu mengerjakan."
"Aku ikut!" Jongdae mengangkat tangan.
"Aku juga." Kali ini Jongin.
"Mau apa?" Sengit Sehun. Dia tidak suka jika kamar asramanya berantakan gara-gara dua orang yang tidak kenal kebersihan ini.
"Sudah lama kita tidak berkumpul."
"Aku mau mengerjakan tugas, bukan nongkrong."
Jongin merotasikan matanya, "aku ikut membuat tugas, makalah ku juga belum selesai."
"Cih! Pendusta! Bilang saja kalian ingin berleha-leha di kamarku."
"Itu tau," sahut Jongdae. "Sudah ya, pulang sekolah kita bertemu di asrama Sehun. Aku pergi duluan, dipanggil ay--em kepala sekolah ke ruangannya."
Jongdae melambai dan berlari menuju ke ruang kepala sekolah di gedung sebelah. Chanyeol hanya bisa menghela nafas.
"Dia pasti ketahuan pergi ke club malam lagi."
Sehun terdiam menatap kepergian Jongdae sampai Jongin menyenggol lengannya dan menunjuk kearah tangga dengan dagu.
"Siapa yang sampai duluan ke kelas di traktir makan siang hari ini," katanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
See You In Autumn 2022 || KAIHUN ✓
Roman pour Adolescents"Aku akan menceritakan semua kisah tentangmu pada bintang-bintang. Menjawab tanya mereka mengapa ini disebut cinta dan luka," gumam Sehun yang tengah duduk di atas rumput hijau, di samping orang yang telah membawa separuh kenangannya pergi, bersama...