Mobil sedan mewah berwarna silver berhenti tidak jauh dari pintu masuk sebuah toko bunga sederhana. Chanyeol yang duduk di kursi penumpang baru saja hendak membuka pintu mobil ketika netra nya menangkap bayangan seseorang dengan rambut hitam berdiri di salah satu sudut toko dengan setangkai bunga Lily di genggamannya. Dia tanpa sadar tersenyum.
Sehun di sana, mengamati beberapa bunga dengan warna-warna berbeda yang mungkin sangat menarik perhatiannya. Sehun memang dikenal sebagai salah satu adik kelas tampan di sekolah. Tubuh tinggi dengan bahu tegap miliknya selalu menjadi manipulasi sempurna untuk mereka yang tergila-gila pada penampilan. Dan dilihat dari manapun, Sehun memang tampan.
Melihat Sehun berdiri diantara puluhan tangkai bunga, membuat Chanyeol akhirnya menyadari satu hal yang sering terlewat oleh kedua matanya.
Sehun begitu indah.
Pahatan porselen yang apik dengan keindahan berbalut tameng baja.
Sehun begitu mahir memanipulasi pandangan orang-orang di sekelilingnya agar ia terlihat begitu tangguh tanpa cela kerapuhan sedikitpun. Chanyeol bersyukur menjadi salah satu yang tau bagaimana sosok di balik topeng itu.
Chanyeol tidak tau bahwa ternyata Sehun memiliki agenda pergi ke toko bunga. Setaunya, Sehun bukan seseorang yang tertarik pada apapun selain belajar. Secantik apapun bunga tidak pernah menarik perhatiannya.
Sekarang sosoknya berdiri angkuh di depan bunga-bunga yang merunduk, malu akan keredupan mereka di hadapan Sehun. Setangkai Lily putih masih kokoh ia pegang. Detik berikutnya Chanyeol dapat melihat sosok itu berdiri di meja kasir dan menyerahkan beberapa lembar uang sebelum keluar dari toko.
Chanyeol akhirnya memilih keluar dari mobil, melangkah dengan kaki jenjangnya menuju Sehun yang masih sibuk dengan uang di saku celana.
Tap!
Sehun berhenti untuk mendongak dan mendapati Chanyeol dengan pakaian formal berdiri di depannya.
"Hyung?" kerutnya bingung, "Kau disini?'
"Siapapun bisa ada disini" sahut Chanyeol acuh, "Kau ingin berkencan?"
Sehun mengikuti arah pandangan Chanyeol pada Lily putih di tangannya. Decakan halus keluar dari celah bibirnya, matanya menatap malas pada hyung kesayangan yang masih menatap dirinya dengan antusias.
"Hyung mau tau?" anggukan Chanyeol membuat Sehun tersenyum tipis, "Kalau begitu antar aku dengan mobil mewahmu itu."
###
Dengan mantel pembungkus setelan formal yang dikenakannya, Chanyeol berdiri di bawah salah satu pohon. Belum masuk musim dingin namun angin sudah cukup mengigit kulit. Sudah hampir lima belas menit ia disana. Mendapatkan pemandangan indah dari atas bukit yang baru pertama kali ini ia jajaki.
Aroma pinus berembun mengganggu penciumannya dan Chanyeol menyukai itu. Entah sudah berapa lama ia tidak merasakan hal seperti ini. Keluar dari jeruji besi berdinding kokoh kediaman mewah keluarga Park. Ia terkurung tanpa merasa di kurung. Ia terisolasi dari dunia luar bersama gulungan peta dunia dan penunjuk arah canggih tanpa aroma.
Seperti inikah aroma pinus?
Chanyeol akan menikmatinya sebentar sambil terus mengawasi Sehun yang berdiri di samping pohon pinus lain. Di depan sebuah gundukan tanah besar yang kini dihiasi setangkai Lily putih cantik
Pancaran kesedihan di pahatan indah itu mampu membuat angin gundah. Burung-burung merpati bertengger di dahan pohon sekeliling Sehun. Saling bersahutan untuk meredakan kesedihan pria itu. Angin menggerakkan rambut yang menutupi matanya, seolah menyeka seberkas bening kristal yang enggan menjatuhkan diri dari kelopak Sehun.
KAMU SEDANG MEMBACA
See You In Autumn 2022 || KAIHUN ✓
Teen Fiction"Aku akan menceritakan semua kisah tentangmu pada bintang-bintang. Menjawab tanya mereka mengapa ini disebut cinta dan luka," gumam Sehun yang tengah duduk di atas rumput hijau, di samping orang yang telah membawa separuh kenangannya pergi, bersama...