Ujian kenaikan kelas berlangsung dengan menegangkan tapi mereka berhasil melewatinya tanpa hambatan. Musim semi sudah datang, sedangkan murid dari kelas tiga sudah harus pergi dari sekolah yang selama tiga tahun ini mereka jajaki.
Jongdae seperti biasa, bersuara dengan keras, menangis kencang karena tidak ingin masa remajanya direnggut paksa oleh kemelut dunia perkuliahan. Dia memeluk semua teman dari semua kelas. Termasuk Jinyoung dan Chanyeol yang hanya bisa berusaha agar gendang telinga mereka tidak pecah. Murid dari kelas satu dan dua juga ada disana untuk mengucapkan selamat atas kelulusan mereka.
"Selamat menempuh hidup baru, Chan Hyung," kata Jongin usai memeluk tubuh kakak kelasnya itu.
"Memangnya aku menikah?" Chanyeol memukul kepalanya dengan gulungan kertas nilai. "Kau juga, selamat karena berhasil naik kelas."
Jongin terkekeh bersama Seolhyun di sampingnya. Lalu Jongdae datang masih dengan sisa tangisnya. Memeluk mereka berdua dengan erat.
"Jangan lupakan semua kebaikanku, Jongin," ucapnya.
"Tidak ada kebaikan yang bisa aku ingat, Hyung," balas Jongin.
Jongdae baru saja akan ikut memukul kepalanya ketika menyadari jika mereka kekurangan satu personil.
"Dimana Sehun?"
Pertanyaan itu membungkam semua orang. Seolhyun melirik ke segala penjuru ruangan namun tidak bisa menemukan pemuda itu. Sedangkan Chanyeol menunduk.
"Aku harus minta maaf padanya."
"Kalau begitu, nanti kita berpesta di asrama Sehun sekalian merayakan kelulusan kita berdua."
"Memangnya dia mau?"
"Nanti aku bujuk, tenang saja."
Mereka keluar dari sekolah bersama-sama. Berniat pulang ke rumah masing-masing setelah semua rangkaian acara selesai. Seolhyun sudah lebih dulu pulang bersama temannya hingga sekarang hanya ada Chanyeol, Jongin dan Jongdae yang bersiap menuju asrama Sehun.
"Oh?" Jongdae berhenti, membuat kedua orang yang berada di dibelakangnya juga ikut berhenti.
"Kenapa?" Tanya Jongin.
"Sepertinya Sehun sedang sibuk," jawab Jongdae. Kedua orang itu mengikuti arah pandangannya, untuk sekedar menemukan Sehun di parkiran asrama, tengah mengobrol dengan seorang pria asing.
Jongin awalnya tidak perduli dan kembali akan melangkah mendekati mereka sebelum pemandangan selanjutnya yang ia lihat membuat kedua kakinya membeku. Pria asing disana terlihat memeluk tubuh Sehun hingga wajah pemuda itu bersandar nyaman di dadanya, menyembunyikan ekspresi seperti apa yang sekarang Sehun tampilkan.
Jongin tanpa sadar mengepalkan tangan. Merasa tidak suka sekaligus panas yang menjalar dari dada hingga kepala. Selama ini dia sudah berusaha melupakan kalimat Sehun saat di toilet waktu itu. Melupakan perasaan pemuda itu padanya dan menganggap semua hal tidak pernah terjadi. Dia ingin kembali menjadi sahabat Sehun seperti sebelumnya dan menyelesaikan semua salah paham.
Baginya, selama ini Sehun hanya salah paham dengan perasaan cinta yang dia ungkapkan. Jongin mencoba mengerti dan memahami bahwa Sehun hanya sedang dalam perjalanan mencari jati diri hingga Jongin yang selama ini bersikap baik ia salah tanggapi sebagai bentuk cinta.
Dia ingin mengatakan semua hal itu di hadapan Sehun. Tapi kemudian dia berdiri disini dengan perasaan marah. Melihat tubuh Sehun berada di dalam pelukan pria lain. Tubuh yang biasa meminta sandaran padanya, kini bersandar pada orang lain.
Chanyeol menahan pergelangan tangan Jongin saat pria tanpa kesadaran penuh itu ingin menerobos kesana. Jenis amarah yang meluap di diri Jongin terlihat jelas kini. Jongin akhirnya memilih berbalik meninggalkan tempat tersebut, mencoba mengabaikan Sehun yang masih nyaman berada di pelukan pria lain. Meskipun samar, namun kenyataan akhirnya membuat Chanyeol tau bagaimana perasaan terdalam Jongin.
KAMU SEDANG MEMBACA
See You In Autumn 2022 || KAIHUN ✓
Novela Juvenil"Aku akan menceritakan semua kisah tentangmu pada bintang-bintang. Menjawab tanya mereka mengapa ini disebut cinta dan luka," gumam Sehun yang tengah duduk di atas rumput hijau, di samping orang yang telah membawa separuh kenangannya pergi, bersama...