19. Pulau Jeju

145 21 5
                                    

Seolhyun tidak terlalu terkejut saat ibunya mengetuk pintu kamar dan mengatakan bahwa ada Chanyeol di ruang tengah, menunggunya. Dengan celana pendek dan kaos rumahan, Seolhyun turun ke lantai bawah, melihat Chanyeol yang sudah ditemani segelas kopi susu.

Pria itu tersenyum hangat seperti biasa, duduk dengan santai seolah berada di rumah sendiri.

"Ada apa?" Tanya Seolhyun ketika tiba disamping pria itu.

"Kau dan Jongin," ucap Chanyeol tanpa basa-basi.

"Oh?" Meski bingung, Seolhyun tetap mengangguk. "Iya. Kami sudah resmi pacaran. Aku lupa mengatakannya pada oppa."

Pria itu menganggukkan kepala, menyesap minumannya dengan pelan sambil menatap keluar jendela.

"Aneh," ujar Seolhyun, memeluk bantal sofa.

"Apanya?"

"Oppa tidak pernah ikut campur apapun urusanku. Tapi hari ini oppa datang ke rumah hanya untuk menanyakan itu?"

Kesunyian yang terjadi membuat Seolhyun akhirnya menegakkan posisi duduk, menghadapi Chanyeol yang belum ingin bersuara.

"Ada apa? Apakah aku membuat sesuatu menjadi tidak baik?"

Chanyeol sangat tau bahwa adik sepupunya ini bukan perempuan naif. Dia mudah mengerti situasi. Tapi kalau sudah jatuh cinta, semua orang akan hilang perasa, 'kan? Chanyeol masih ingat bagaimana tangisan Sehun malam itu didalam pelukannya. Dia mengantar Sehun sampai asrama, tapi pria itu masih menangis hingga Chanyeol memilih untuk menginap disana dan mendengarkan isakannya sepanjang malam. Sehun remuk redam dan untuk pertama kalinya Chanyeol melihat keruntuhan pria itu.

Menyakitkan baginya, pun dia tau itu lebih sakit lagi bagi Sehun. Jika bisa, Chanyeol ingin sedikit saja mengambil rasa sakit itu agar tangisan Sehun berkurang.

"Entahlah," sahut Chanyeol enggan. Dia menyayangi Sehun, masih sakit rasanya mengingat tangis pria itu. Tapi dia juga tidak bisa merenggut bahagia milik Seolhyun. Keduanya adalah orang yang berharga untuknya.

Karena itulah dia gamang.

"Sehun?"

Telak. Tapi Chanyeol memilih menggelengkan kepala. Permasalahan ini seharusnya diselesaikan oleh ketiga orang itu, dia tidak berhak ikut campur jika menyangkut perasaan. Sehun pun mungkin akan marah jika tau Chanyeol datang pada Seolhyun seperti ini.

"Semuanya mungkin akan baik-baik saja."

Mungkin.

###

Kehidupan SMA berjalan seperti biasa. Sehun terkejut dia bisa melewati semuanya dengan lancar. Ujian semester sebentar lagi hingga ia memilih untuk menghabiskan waktu di perpustakaan. Mungkin itu juga yang membuatnya sedikit bisa melupakan rasa sakit hati.

Hubungan Jongin dan Seolhyun berjalan dengan sangat baik. Mereka terlihat serasi, membuat iri banyak orang. Mereka tidak tau saja, ada yang lebih iri melihat kemesraan mereka berdua namun memilih diam seribu bahasa. Untuk itulah Sehun memilih sedikit menjauh dari keduanya. Kadang dia akan memilih duduk di tempat lain, bersama Jinyoung yang sudah pensiun sebagai ketua OSIS. Beralasan bahwa Jinyoung tengah membantunya belajar. Tidak sepenuhnya bohong karena Jinyoung memang kadang membantunya belajar untuk ujian.

Salah satu yang membuat Sehun bersyukur adalah kepindahan Wendy yang di tunda sampai nanti kenaikan kelas, membuatnya bisa memberi alasan lain dengan menjual nama si mantan pacar.

Chanyeol menyadari hal itu tapi juga memilih bungkam. Kadang tanya dari Jongin hanya ia balas dengan gelengan kepala. Dia bukannya tidak tau apa yang terjadi, hanya saja tidak tau bagaimana menjelaskan. Pun kalau di jelaskan, apakah Jongin akan menerimanya?

See You In Autumn 2022 || KAIHUN ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang