15. Power Rangers Kalah

153 22 2
                                    

"Jangan diletakkan disana! Mengganggu orang lain yang lewat!"

"Kenapa bisa tumpah?!"

"Bergerak! Jangan diam saja!"

Jongin menghela nafas kasar mendengar keributan itu. Semua orang sedang sibuk mengurus segala macam persiapan festival yang akan diadakan lusa sedangkan Jongin duduk di salah satu tumpukan kayu yang akan di gunakan untuk membangun sebuah stan makanan. Memandangi lalu lalang di depannya dengan sebotol teh oolong ditangan.

"Kim Jongin!" Teriak Jinyoung dari kejauhan ketika melihat anak itu bersantai di tengah keributan yang terjadi.

Yang diteriaki hanya mengangkat botol teh ditangannya, mengisyaratkan jika dia sedang haus dan butuh istirahat sebentar. Lagipula, tidak ada orang lain yang berani memerintah nya selain Jinyoung dan Chanyeol. Si ketua OSIS terlihat mengomel sebelum kembali melakukan pekerjaannya.

"Jangan menghalangi!" Seruan sebuah suara membuat Jongin menoleh, mendapati seorang siswa senior dengan ban lengan osis yang tengah memarahi seorang gadis didepannya. Park Seolhyun.

"Maaf," ucap gadis itu dengan setumpuk barang dipelukan.

"Jangan mentang-mentang kau adik ketua OSIS jadi bersikap seenaknya."

Bisa Jongin lihat wajah kesal Seolhyun yang bersiap untuk menimpuk kepala siswa itu dengan sepatu, namun di tahan karena dia tidak ingin berurusan dengan senior. Jongin tersenyum, gadis itu berusaha keras menarik nafasnya agar tidak mengumpat. Dia sangat tau bagaimana watak keluarga Park. Mereka memang ramah tapi bukan berarti sangat baik hati. Lihat saja Chanyeol yang tengah berdiri menjulang dengan wajah sangar di hadapan dua murid yang ketahuan merokok di gudang atau Jinyoung yang sejak tadi marah-marah karena melihat kerja lambat anak buahnya.

"Minggir!"

Begitu tubuh Seolhyun di dorong cukup keras hingga beberapa barang di tangannya jatuh ke tanah, Jongin meloncat turun dari tempat duduknya. Menghampiri anak osis yang sekarang terdiam ketika Jongin meremas bahunya.

"Dia memang adik ketua OSIS, tapi mengganggunya berarti berurusan denganku," ucap Jongin. "Minta maaf padanya."

Pemuda yang sebenarnya senior itu mendengus, membuat Jongin tersenyum miring.

"Aku tidak ada urusan denganmu, Kim Jongin."

Jongin tidak suka dengan wajah menyebalkan itu, jadi tanpa aba-aba, dia layangkan sebuah tinju telak di tulang pipi si senior. Seolhyun tentu saja terkejut, dia ingin melerai tapi kedua orang itu sudah terlanjur bergelut di tanah. Mungkin karena efek lelah dan pusing melihat kesibukan orang-orang, Jongin melampiaskan nya dengan brutal pada seniornya.

"Jongin!"

Itu Sehun yang mendekat, menarik kerah belakang Jongin hingga akhirnya dia berhenti memukul si senior anak osis tadi yang sudah terlihat berdarah di pelipis dan hidung. Bibir Jongin juga terkoyak, dia meludahkan darah, melepas cengkraman tangan Sehun dengan paksa, kemudian menarik tangan Seolhyun segera menjauh darisana, meninggalkan kerumunan siswa-siswi dan Sehun.

"Brengsek," umpat Sehun merasa di abaikan. Dia bantu senior yang masih kesakitan itu berdiri, menepuk bahunya pelan. "Lain kali pukul wajahnya dengan sangat keras." Kemudian juga berlalu pergi, menyisakan tanda tanya dari orang yang dipukuli Jongin.

Sedangkan dari kejauhan, Chanyeol tidak melakukan apa-apa. Berdiri diam menyaksikan itu semua. Bukan karena lelah mengurusi si biang onar. Dia hanya tidak tau harus bersikap seperti apa pada Sehun yang berlalu ke arah belakang sekolah dengan kedua bahu yang lemas.

###

"Sakit!" dengus Jongin ketika Seolhyun menekan lukanya dengan sengaja. Gadis itu mendelik yang mana terlihat menggemaskan di mata Jongin.

See You In Autumn 2022 || KAIHUN ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang