Chapter 5

1.3K 214 3
                                    

~~~ Happy Reading ~~~



Harry dan (Y/n) kembali mengunjungi taman bermain untuk bermain. Tapi mendadak mereka di datangi oleh sekelompok anak laki-laki.

"Apa yang dilakukan oleh para pecundang seperti kalian di wilayah kekuasaan kami?"

"Kami hanya ingin bermain di sini." jawab Harry.

"Pecundang seperti kalian berani sekali untuk main di wilayah kekuasan kami yah."

Mereka tiba-tiba memukul Harry. (Y/n) terkejut melihat sahabatnya tiba-tiba dipukuli oleh sekelompok anak yang tidak di kenal. Dia mencoba melerai mereka, tapi salah satu dari mereka mendorongnya hingga membuatnya terjatuh ke tanah.

(Y/n) merasa marah dan emosi melihat Harry dipukul oleh anak-anak yang tidak mereka kenali itu. (Y/n) kembali bangkit berdiri dan dia mengepalkan tangannya dengan erat.

"Kalian, beraninya menyakiti sahabatku." kedua mata (Y/n) yang tadinya berwarna hijau seketika berwarna merah darah.

Para anak-anak yang melihat kedua mata (Y/n) yang berubah menjadi merah darah, berhenti memukuli Harry. (Y/n) tak dapat membendungi rasa amarahnya dan akhirnya dia mengeluarkan kekuatan yang ada di dalam dirinya.

"Kalian semua lebih baik mati!"

Kelompok anak-anak itu tiba-tiba terbaring di tanah dan seperti tidak bernafas. (Y/n) kembali sadar kalau dia telah menggunakan kekuatannya. Rasa bersalah mulai menyelimuti (Y/n). Harry kembali mencoba bangun dan berlari menghampiri (Y/n) yang sedang menangis. Tanpa ragu dia memeluk gadis itu dan dia mencoba menenangkannya.

Setelah cukup lama menenangkan (Y/n), akhirnya gadis itu telah kembali tenang. Harry membawa (Y/n) pulang ke rumah kediaman keluarga Dursley. Dia tidak ingin membuat kejiwaan dari sahabatnya menjadi goyang lagi. Setibanya mereka di sana, mereka melihat Adelle telah kembali dari urusannya.

Adelle yang sedang asik mengobrol dengan Petunia, terkejut melihat kondisi (Y/n) yang seperti mengalami trauma tingkat tinggi. Insting keibuannya langsung muncul saat melihat kondisi anak angkatnya itu.

"Harry, apa terjadi kepada (Y/n)?!" tanya Adelle yang benar-benar khawatir dengan kondisi sang putri.

Harry tidak mungkin menceritakan apa yang membuat (Y/n) terlihat trauma sekarang ini. "Tadi saat kami sedang bermain di taman bermain, kami di ganggu oleh sekelompok anak laki-laki yang mengganggap kalau kami telah masuk ke dalam wilayah kekuasaan mereka. Mereka memukuliku dan (Y/n) mencoba menghentikannya, tapi salah satu dari mereka mendorong (Y/n) hingga terjatuh ke tanah. Aku akhirnya memberanikan diri untuk membela diri dan kami berhasil kembali pulang ke sini."

"Oh putriku yang malang. Maafkan ibumu ini. Kalau saja ibu tahu, ibu akan memberikan pelajaran kepada anak-anak nakal itu." Adelle mengusap lembut wajah (Y/n).

"Ibu." (Y/n) langsung memeluk Adelle dengan perasaan penuh kerinduan.

Hati Adelle menjadi hangat setelah mendengar (Y/n) memanggilnya dengan sebutan 'Ibu'.



~~~ Bersambung ~~~

The Daughter of A Villain Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang