Chapter 2

1.4K 237 16
                                    

~~~ Happy Reading ~~~


(Y/n) kembali membuka matanya. Dia melihat kalau dia sudah tidak berada di luar. Dia berada di tempat yang tidak dia kenali sama sekali.

"Aku ada di mana?"

"Ah, kamu sudah bangun. Maafkan aku yang lancang membawamu ke rumahku."

"Bibi siapa? Kenapa aku bisa ada di rumahnya, bibi?"

"Namaku Adelle Zahrah Rawnie, kamu bisa memanggilku dengan bibi Adelle. Aku membawamu ke rumahku karena aku kasihan melihatmu kedinginan di luar. Yang ada nanti kamu mati kedinginan di sana."

"Eemmm terima kasih sudah mau membawaku ke sini, bibi Adelle."

Adelle tersenyum. "Sama-sama. Aku juga tidak tega melihat kondisimu tadi. Ngomong-ngomong, namamu siapa nak?"

"(Y/n) Elianor Riddle."

Seketika tubuh Adelle menjadi mematung mendengar nama belakang dari (Y/n). 'Dia anak dari Lord Voldemort!'

"Apa kamu tahu seperti apa ayahmu, (Y/n)?"

"Dia adalah ayah yang baik bagiku."

'Baik? Jangan-jangan (Y/n) tidak tahu tentang siapa ayahnya yang sebenarnya. Kalau aku membiarkannya menggunakan nama belakangnya itu, maka dia akan menjadi incaran para penyihir lainnya karena dia anak dari Voldemort.' Adelle berpikir sejenak. "Bagaimana kalau kamu mengganti namamu dengan (Y/n) Zahrah Rawnie?'

"Memangnya kenapa aku harus mengganti namaku, bibi?"

''Itu karena ayahmu adalah orang yang sangat penting. Kalau mereka sampai tahu kalau kamu memiliki nama belakang yang sama dengan ayahmu, maka kamu akan berada dalam bahaya."

"Baiklah, aku mau mengganti namaku sesuai dengan yang bibi sarankan."

Adelle menepuk pelan kepala (Y/n). ''Anak pintar."

Adelle menyuapi (Y/n) dengan makanan yang baru saja dia buat. (Y/n) sendiri makan dengan lahap dikarenakan dia sangat merasa sangat lapar. Adelle tidak tega kalau gadis polos dan manis seperti (Y/n) harus menderita karena memiliki hubungan darah dengan seorang penjahat yang paling ditakuti.

Adelle sudah bertekad akan menjadi ibu pengasuh bagi (Y/n). Dia akan menjaga dengan baik gadisnya itu. Dia juga akan pergi ke Hogwarts untuk berbicara kepada kepala sekolah Hogwarts. Dia berharap kalau kepala sekolah Hogwarts mau menerima (Y/n) sebagai murid di sana.

Sedangkan di tempat Voldemort, dia belum mendapatkan kabar dari para Death Eaters yang sedang mencari keberadaan dari putrinya. Beberapa saat kemudian, para Death Eaters telah kembali dari pencarian mereka.

"Apa kalian menemukan putriku?" tanya Voldemort dengan tatapan membunuhnya.

Para Death Eaters menggelengkan kepala mereka. Voldemort berteriak kesal karena para bawahannya itu tidak becus dalam mencari putrinya. Saking kesalnya, dia bahkan membunuh salah satu dari Death Eaters.

Jika saja dia tidak pergi pada waktu hari itu, putrinya tidak akan menghilang sekarang. Harta karun yang tersisa dari mendiang istrinya telah hilang. Dia yakin kalau mendiang istrinya pasti merasa kecewa kepadanya karena tidak becus menjaga putri mereka yang sekarang ini telah menghilang.

'Kamu di mana, (Y/n). Ayah benar-benar khawatir denganmu sekarang.' Voldemort memeluk erat boneka yang dia berikan kepada (Y/n).

~~~ Bersambung ~~~

The Daughter of A Villain Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang