~~~ Happy Reading ~~~
Maka sekarang ada hal lain yang perlu mereka cemaskan, apa yang akan terjadi pada Hagrid jika ketahuan dia menyembunyikan naga ilegal di dalam
pondoknya.
"Bagaimana ya rasanya menjalani hidup yang tenang," keluh Ron, ketika malam demi malam mereka berjuang mengerjakan PR-PR ekstra yang dibebankan kepada mereka.
Hermione sekarang sudah mulai mengatur ulang jadwal belajar Harry dan Ron. Membuat mereka berdua jengkel. (Y/n) tertawa kecil, dia membuatkan coklat panas dan menyediakan kue kering untuk mereka santap bersama.
Kemudian, suatu pagi saat sarapan, Hedwig membawa surat lagi untuk Harry dari Hagrid. Hagrid hanya menulis dua kata, yaitu sudah menetas.(Y/n) membuat tiruannya dan diam-diam pergi ke pondok kayu Hagrid. Ron ingin membolos dari kelas Herbologi dan langsung ke pondok. Hermione menentang habis-habisan.
"Hermione, berapa kali dalam hidup kita, kita bisa melihat naga yang sedang menetas?"
"Ada pelajaran. Nanti kita kena marah, dan itu belum apa-apa dibanding dengan apa yang akan terjadi pada Hagrid kalau ada orang yang tahu apa yang sedang dilakukannya..."
"Diam!" desis Harry.
Malfoy hanya satu meter dari mereka dan dia langsung berhenti untuk mendengarkan. Seberapa banyak yang berhasil didengarnya? Harry sama sekali tidak menyukai ekspresi wajah Malfoy.
Ron dan Hermione bertengkar sepanjang perjalanan ke kelas Herbologi, dan pada akhirnya, Hermione setuju kabur ke pondok Hagrid dengan kedua temannya pada saat istirahat pagi.
Ketika bel di kastil berbunyi pada akhir pelajaran mereka, ketiganya langsung menjatuhkan sekop dan bergegas menyeberangi lapangan menuju ke
tepi Hutan. Hagrid menyalami mereka, wajahnya riang kemerahan. Mereka juga melihat (Y/n) tersenyum kepada mereka sambil melambaikan tangan.
"Sudah hampir keluar." diajaknya mereka masuk.
Telur itu tergeletak di atas meja. Ada retakan-retakan dalam pada kulitnya.
Sesuatu bergerak-gerak di dalamnya, menimbulkan bunyi klak-klik yang aneh
terdengar. Mereka semua menarik kursi ke dekat meja dan mengawasi dengan napas tertahan. Mendadak terdengar bunyi gesekan dan telur itu terbelah.
Bayi naga tergeletak di meja. Bayi itu tidak indah. Menurut Harry malah kelihatan seperti payung hitam yang kusut.Sayapnya tampak sangat besar dibanding tubuhnya yang masih kurus, dan moncongnya panjang, dengan dua lubang hidung besar, dua tanduk kecil, dan mata jingga yang menonjol. Dia bersin. Beberapa bunga api muncrat dari moncongnya.
"Cantik, ya?" Hagrid bergumam.(Y/n) menjulurkan tangannya untuk membelai kepala si naga. Naga itu menjilat jarinya dan taringnya yang tajam kelihatan.
"Bukan main, dia tahu kalau (Y/n) yang juga ikut membantuku dalam merawatnya sampai menetas!" kata Hagrid.
"Hagrid," kata Hermione, "Seberapa cepat persisnya naga Punggung Bersirip Norwegia tumbuh besar?"
Hagrid sudah mau menjawab ketika wajahnya tiba-tiba memucat. Dia melompat berdiri dan berlari ke jendela.
"Ada apa?""Ada yang ngintip lewat celah gorden, anak laki-laki, dia lari balik ke
sekolah."Harry melesat ke pintu dan memandang ke luar. Bahkan dari kejauhan ia tak
mungkin keliru. Malfoy telah melihat naga itu.
Senyum yang tersungging di bibir Malfoy selama seminggu berikutnya membuat Harry, (Y/n), Ron, dan Hermione sangat cemas. Mereka melewatkan sebagian besar waktu luang mereka di pondok Hagrid yang digelapkan, mencoba membujuknya.
"Lepaskan saja dia," desak Harry. "Biar dia hidup di alam bebas."
"Tidak bisa," kata Hagrid. "Dia masih terlalu kecil. Dia akan mati."
Mereka memandang si naga. Bayi itu sudah tiga kali lipat lebih panjang, dalam waktu seminggu. Bayi itu selalu berada di dekat (Y/n), bagaikan seperti ibu dan anak. Asap tak henti-hentinya berembus melingkar dari lubang hidungnya. Hagrid belakangan ini sudah tidak melakukan tugas-tugasnya sebagai pengawas binatang liar di sekolah karena si naga kecil membuatnya sangat sibuk. Botol-botol brandy kosong dan
bulu-bulu ayam bertebaran di lantai.
"Aku sudah memutuskan untuk menamainya Norbert," kata Hagrid, seraya menatap si naga dengan mata basah. "Dia sudah kenal aku sekarang. Lihat. Norbert! Norbert! Mana Mama?""Dia sinting," Ron bergumam di telinga Harry.
"Hagrid," kata Harry keras-keras. "Dua minggu lagi Norbert sudah akan sepanjang rumahmu. Malfoy bisa melapor kepada Dumbledore kapan saja."
Hagrid menggigit bibir. "Aku—aku tahu. Aku tak bisa memeliharanya selamanya, tetapi aku tak bisa menyuruhnya pergi begitu saja. Aku tak bisa."
Mendadak Harry menoleh kepada Ron.
"Charlie," kata Harry.
"Kau juga ikutan sinting," kata Ron. "Namaku Ron. Ingat?"
"Bukan—Charlie—kakakmu Charlie. Di Rumania. Sedang belajar tentang naga. Kita bisa mengirim Norbert kepadanya.
Charlie bisa memeliharanya dan kemudian melepasnya ke alam bebas!"
"Brilian!" kata Ron. "Bagaimana, Hagrid?"Pada akhirnya Hagrid setuju mereka
mengirim burung hantu kepada Charlie untuk menanyainya.~~~ Bersambung ~~~
![](https://img.wattpad.com/cover/314048886-288-k700245.jpg)