~~~ Happy Reading ~~~
"Harry, Ron!" (Y/n) berlari menghampiri kedua temannya itu. "Aku ikut dengan kalian, yah? Aku bosan berada di asramaku."
Ron dan Harry hanya menganggukkan kepala mereka. Pukul tiga kurang lima menit mereka meninggalkan kastil dan menyeberang halaman. Hagrid tinggal di dalam rumah papan kecil di tepi Hutan Terlarang. Sebuah busur model kuno dan sepasang sepatu diluar karet ada di depan pintu. Ketika Harry mengetuk, mereka mendengar garukan kaki dan gonggongan keras.
Kemudian suara Hagrid membahana,"Mundur, Fang! Mundur."
Wajah Hagrid yang besar berbulu muncul di celah selagi dia membuka pintu.
"Tunggu sebentar." Dia mengusir anjingnya untuk tidak mengganggu. "Mundur, Fang."
Hagrid menyuruh mereka masuk, seraya memegangi tengkuk anjing hitam raksasa.Hanya ada satu ruangan di dalam. Daging-daging panggang bergantungan dari
langit-langit, ada ceret tembaga dengan air mendidih di atas perapian terbuka, dan di sudut ada tempat tidur besar dengan kulit kain perca terhampar di atasnya.(Y/n) sendiri tampak kagum karena ini pertama kalinya dia melihat pemandangan yang sekarang dia lihat dengan kedua matanya. Nagiko berdesis dan dia melilitkan tubuh di leher (Y/n).
"Anggap saja rumah sendiri," kata Hagrid, sambil melepas Fang yang langsung melompat mendekati Ron dan menjilati telinganya.
Seperti Hagrid, Fang rupanya tidak
segarang penampilannya."Ini Ron, dan gadis di sampingku ini (Y/n)." Harry memberitahu Hagrid yang sedang menuang air mendidih ke dalam teko teh besar dan menaruh kue bolu keras di atas piring.
"Weasley lagi, eh?" kata Hagrid, melirik bintik-bintik di wajah Ron. "Kuhabiskan separuh hidupku mengejar kakak kembarmu agar jauh-jauh dari hutan."
Hagrid lalu menatap ke arah (Y/n). "Keturunan dari Salazar. Aku kira kamu seperti kakek leluhurmu itu juga, tapi ternyata aku salah. Sikapmu sangat jauh berbeda dengan orang-orang yang ada di asrama Slytherin. Membuatku selalu berpikir kalau kamu adalah anggota dari asrama Gryffindor."
Bolu keras itu nyaris mematahkan gigi mereka, tetapi Harry dan Ron berpura-pura menikmatinya sementara mereka menceritakan kepada Hagrid tentang pelajaran-pelajaran pertama mereka. Fang meletakkan kepala di atas lutut Harry dan liurnya berleleran di jubah Harry. Harry dan Ron senang mendengar Hagrid menyebut Filch "Si Bandot Tua".
"Sedangkan si kucing, Mrs.Norris, ingin sekali aku mempertemukannya dengan Fang. Tahukah kalian, setiap kali aku ke sekolah, dia selalu mengikutiku ke mana-mana? Aku tak bisa mengusirnya. Pasti disuruh Filch."
Harry menceritakan kepada Hagrid pelajaran Snape. Hagrid, seperti Ron, menasihati Harry agar tidak mencemaskan hal itu. Snape memang tak menyukai hampir semua murid.
"Tetapi dia kelihatannya benar-benar membenciku."
"Omong kosong!" Hagrid menggeleng pelan. "Kenapa dia harus benci padamu?"
Meskipun demikian, Harry tak bisa membuang pikiran bahwa rasanya Hagrid tidak menatap matanya ketika mengatakan itu.
"Bagaimana kakakmu Charlie?" Hagrid bertanya kepada Ron. "Aku suka sekali padanya, hebatnya cara dia menangani binatang."
Harry bertanya-tanya dalam hati apakah Hagrid sengaja membelokkan pembicaraan. Sementara Ron bercerita kepada Hagrid tentang pekerjaan Charlie menangani naga, Harry memungut secarik kertas yang tergeletak di atas meja di bawah tatakan teh. Rupanya itu potongan artikel dari Daily Prophet.
Harry ingat Ron memberitahunya di kereta api bahwa ada orang yang mencoba merampok Gringotts, tetapi Ron tidak menyebutkan tanggalnya."Hagrid!" Harry menunjukkan pada Hagrid. "Pembobolan Gringotts terjadi pada hari ulang tahunku!
Jangan-jangan terjadi waktu kita ada di sana!"Tak ada keraguan lagi, Hagrid jelas-jelas tak berani menatap Harry kali ini. Dia cuma menggumam tak jelas dan menawari Harry bolu keras lagi. Harry membaca berita itu lagi. Ruangan besi yang dibongkar itu
telah dikosongkan sebelumnya, pada hari itu juga. Hagrid telah mengosongkan ruangan besi nomor tujuh ratus tiga belas, kalau
mengeluarkan bungkusan kumal itu bisa disebut mengosongkan. Apakah bungkusan itu yang dicari para pencuri?Selagi Harry, (Y/n) dan Ron berjalan kembali ke kastil untuk makan malam, dengan kantong berat berisi bolu keras yang demi kesopanan tak bisa mereka tolak, Harry berpikir bahwa sejauh ini tak satu pun pelajaran yang sudah diterimanya membuatnya begini banyak berpikir
seperti acara minum teh bersama Hagrid. Apakah kebetulan Hagrid mengeluarkan bungkusan itu tepat pada waktunya? Di manakah bungkusan itu sekarang? Dan apakah Hagrid tahu sesuatu tentang Snape yang tak ingin disampaikannya kepada Harry?(Y/n) yang paling banyak minta kue bolu keras milik Hagrid. Dia ingin melakukan uji coba dengan kekuatannya. Apakah dia mampu membuat kue bolu keras itu menjadi lembut dan gampang di makan? Atau dia malah tidak berhasil melakukannya seperti yang dia harapkan.
~~~ Bersambung ~~~