~~~ Happy Reading ~~~
Harry meluncur turun dari punggungnya dan membantu (Y/n) turun.
"Semoga selamat, Harry Potter, Mrs. (Y/n)," kata Firenze. "Planet-planet pernah ditafsirkan secara keliru sebelum ini, bahkan oleh centaurus. Kuharap ini salah satu di antara kekeliruan itu."
Firenze berbalik dan melangkah kembali ke dalam Hutan, meninggalkan Harry gemetar
di belakangnya. (Y/n) mengelus pelan belakang Harry untuk menenangkan anak laki-laki berkacamata itu.***
Ron tertidur di ruang rekreasi yang gelap, menunggu mereka pulang.Dia mengigau, meneriakkan sesuatu tentang pelanggaran dalam pertandingan Quidditch ketika Harry mengguncangnya keras-keras, membangunkannya. Dalam beberapa detik saja matanya sudah terbuka lebar ketika Harry mulai bercerita kepadanya dan Hermione, tentang apa yang terjadi di Hutan.Harry tak bisa duduk. Dia mondar-mandir di depan perapian. Dia masih gemetar.
"Snape menginginkan Batu Bertuah itu untuk Voldemort...dan Voldemort menunggu di hutan... dan selama ini kita mengira Snape hanya sekadar ingin kaya..."
"Jangan ucapkan lagi nama itu!" bisik Ron ketakutan, seakan dia mengira Voldemort bisa mendengar mereka.
Harry tidak mendengarkan. "Firenze menyelamatkan aku, tetapi seharusnya tidak boleh... Bane marah sekali... katanya mereka tidak boleh ikut campur dengan apa yang telah
diramalkan planet-planet... Planet-planet itu pastilah menunjukkan bahwa Voldemort akan kembali... Bane berpendapat Firenze seharusnya membiarkan Voldemort membunuhku... Kurasa itu juga sudah tertulis pada bintang-bintang.""Jangan sebut-sebut lagi nama itu!" desis Ron.
"Jadi sekarang aku tinggal menunggu Snape mencuri batu itu," kata Harry tegang. "Setelah itu Voldemort bisa datang dan menghabisiku... Yah, kurasa Bane akan senang."
Hermione kelihatan sangat ketakutan, tetapi dia menghibur Harry."Harry, semua orang bilang Dumbledore-lah satu-satunya orang yang ditakuti Kau-Tahu-Siapa. Kalau ada Dumbledore, Kau-Tahu-Siapa tidak akan menyentuhmu. Lagipula, siapa bilang centaurus benar? Bagiku kedengarannya seperti ramalan, dan Profesor McGonagall bilang itu cabang ilmu gaib yang paling tidak tepat."
Langit sudah berubah terang sebelum mereka berhenti bicara. Mereka berangkat tidur dalam kelelahan, kerongkongan mereka sakit. Tetapi
kejutan-kejutan malam itu belum berakhir. Ketika Harry menarik penutup tempat tidurnya, dia menemukan Jubah Gaib-nya di bawahnya. Ada kertas yang disematkan pada jubah itu, dengan pesan berikut:Siapa tahu perlu.
Sedangkan di tempat (Y/n), dia sedang berbaring di atas tempat tidurnya. Ia menatap ke arah kalung pemberian dari ayahnya. Ia tidak mengerti dengan jalan pikiran dari ayahnya sendiri.
"Apa yang sebenarnya kau rencanakan, ayah."
***
Di tahun-tahun mendatang, Harry tidak bisa ingat bagaimana persisnya dia bisa mengerjakan soal-soal ujiannya ketika dia setengah percaya Voldemort bisa menerobos masuk setiap saat. Tetapi hari-hari berlalu dan tak ada keraguan Fluffy masih hidup dan sehat di balik pintu tertutup. Udara panas sekali, terutama di ruang kelas besar tempat mereka mengerjakan ujian tertulis.
Kepada mereka dibagikan pena bulu baru khusus untuk ujian, pena yang telah di sihir dengan mantra anti menyontek. Mereka juga ujian praktek. Profesor Flitwick memanggil mereka satu per satu ke dalam
kelas untuk menguji apakah mereka bisa membuat nanas menari di atas meja. Profesor McGonagall mengawasi mereka mengubah tikus menjadi kotak tembakau, angka diberikan sesuai dengan seberapa indahnya kotak tembakau itu, tetapi dikurangi jika kotak itu punya kumis.