Chapter 19

775 118 2
                                    

~~~ Happy Reading ~~~

(Y/n) tak sabar dengan pelajaran selanjutnya. Dia ingin merasakan terbang menggunakan sapu terbang seperti para penyihir lainnya. Karena selama ini dia menggunakan kekuatannya untuk mengendalikan angin agar dia bisa terbang.

Harry tak pernah menduga akan bertemu anak lain yang lebih dibencinya daripada Dudley, tetapi itu sebelum dia bertemu Draco Malfoy. Untunglah anak kelas satu Gryffindor hanya bersama anak-anak Slytherin pada pelajaran Ramuan saja, maka mereka tak perlu sering-sering bertemu Malfoy. Tapi dia jadi jarang ketemu dengan (Y/n) saat pelajaran.

Atau paling tidak, begitulah adanya sampai mereka melihat pengumuman yang di tempatkan di ruang rekreasi Gryffindor yang membuat mereka semua mengeluh. Pelajaran terbang akan di mulai pada hari kamis, dan Gryffindor serta Slytherin
akan belajar bersama-sama.

"Gawat deh." wajah Harry seketika menjadi muram. "Inilah yang sangat kuinginkan. Kelihatan konyol di
atas sapu di depan Malfoy."

Harry sebetulnya sudah tak sabar menunggu-nunggu pelajaran terbang.

"Belum tentu kau kelihatan konyol," kata Ron masuk akal.

"Lagi pula, aku tahu Malfoy selalu menyombong betapa jagonya dia main Quidditch, tapi aku berani taruhan, pasti itu cuma bualan saja." jelas Ron.

Malfoy memang bicara banyak tentang terbang. Dia mengeluh keras-keras tentang anak-anak kelas satu yang tidak diizinkan masuk tim
Quidditch dan menceritakan kisah-kisah panjang penuh kesombongan yang semuanya
berakhir dengan dirinya nyaris bertabrakan dengan helikopter. Tapi Malfoy bukan satu-satunya yang bercerita tentang terbang. Kalau mendengar cerita Seamus Finnigan, kita membayangkan dia telah melewatkan masa kanak-kanaknya dengan meluncur berkeliling
daerah pedesaan di atas sapu terbangnya. Bahkan Ron akan memberitahu semua orang yang mau mendengarkan, kisah waktu dia nyaris menabrak hang-glider dengan sapu tua Charlie.

Semua anak yang berasal dari keluarga penyihir tak henti-hentinya bicara tentang Quidditch. Ron malah sudah bertengkar hebat dengan Dean Thomas, yang tinggal se-asrama
dengan mereka, tentang sepak bola. Ron sama sekali tidak bisa memahami apa serunya permainan dengan hanya satu bola sementara pemainnya tak diizinkan terbang. Harry pernah memergoki Ron menyodok-nyodok poster tim sepak bola West Ham milik Dean dengan jarinya, mencoba membuat pemainnya bergerak.

Neville belum pernah naik sapu, karena neneknya tidak mengizinkannya berada dekat-dekat sapu. Dalam hati Harry berpendapat pantaslah nenek Neville memutuskan begitu, karena berada di darat dengan dua kaki pun Neville bisa mengalami berbagai kecelakaan aneh. Hermione Granger sama cemasnya dengan Neville dalam hal terbang. Ini pelajaran yang tak bisa dihafalkan ataupun dipelajari dari buku—tapi bukan berarti dia tak pernah
mencobanya. Saat sarapan pada hari Kamis pagi, dia membuat mereka semua bosan sekali dengan tips-tips terbang yang didapatnya dari buku perpustakaan berjudul Quidditch dari masa ke masa.

Neville mendengarkan dengan tekun, dia ingin sekali memperoleh apa pun yang bisa membantunya bertahan di sapunya nanti, tetapi anak-anak lain sangat senang
ketika kuliah Hermione terputus oleh datangnya pos. Harry belum pernah mendapatkan surat lain setelah surat pendek Hagrid. Ini langsung menarik perhatian Malfoy tentu saja. Burung hantu elang Malfoy selalu membawakanbungkusan permen dari rumah untuknya, yang dibukanya dengan penuh gaya di meja Slytherin.

Seekor burung hantu serak membawakan bungkusan kecil untuk Neville dari neneknya. Neville membukanya dengan bersemangat dan menunjukkan bola kaca sebesar kelereng besar, yang kelihatannya penuh asap putih.

"Ini Remembrall, bola ingat-semua!" dia lalu menjelaskan. "Nenek tahu aku sering lupa, bola ini memberitahu kita kalau ada sesuatu yang kita lupa melakukannya. Lihat, pegang erat-erat seperti ini dan kalau dia berubah merah—oh...."

The Daughter of A Villain Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang