07. Larangan = Perintah

7.3K 366 55
                                    

PE, HAI ... SEMUANYA! KANGEN ENGGAK?

WARNING 2000+ KATA BIJAK DALAM MEMBACA

SIAP MERAMAIKAN VOTE DAN ISI TIAP PARAGRAF DENGAN KOMENTAR? JANGAN LUPA FOLLOW DULU YA

HAPPY READING

HAPPY READING

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

7. LARANGAN = PERINTAH

Menjadi murid yang baru hadir dan sudah banyak dikenal oleh warga SMASKAR menjadikan namanya trending topic kali ini. Bahkan, video dan foto mereka sempat tersebar dengan cepat diakun @omelanlaskar itu.

Sungguh, sial si pembawa akun tersebut.

Ketiga cewek yang baru saja mendapatkan kejadian heboh kemarin dengan anak Razhor, memilih untuk diam dan tidak menjelaskan itu secara detail. Pasalnya, jika apapun yang berhubungan dengan Arlan akan tersebar dengan cepat, ditambah Gilang, rival Arlan sejak SMP, yang dulu sempat menjalin sahabat erat.

"Hidup kadang di Laskar, kadang dii Cafe." kata Leyna, perempuan yang baru saja merebahkan punggungnya pada kursi kayu tersebut.

Cafe bernuansa jaman dulu itu terlihat menyejukan. dengan ruangan yang mereka pilih secara outdoor.

Dinda menatap kedua temannya bingung. "Ini kenapa coba masalahnya bisa sebesar ini? Bahkan, gue nggak nyangka sejauh ini,"

"Andai aja kemarin kita nggak foto kopi data gue, nggak akan kayak gini jalannya." kata Dinda prustasi.

Belva menghela napasnya panjang. Ia juga bingung apa yang akan mereka lakukan, persetan dengan kejadian tadi siang di kelas.

"Tapi tadi lo nggak apa-apa waktu di datangin sama Kak Viona?"

Dinda mengangguk. Ia harus pintar memutar nalar dan logikanya kali ini. "Gue nggak apa-apa, untung ada Leyna di sebelah gue."

"Dia bahkan hampir maki lo di depan banyak orang Din. Kalau gue udah gue antem duluan masa." kata Belva gemas.

Bukanya ikut emosi, Dinda malah tertawa mendengarnya. "Ya kalau gue lawan dia nggak bakal selesai, Va. Dari mukanya Kak Viona juga bisa dilihat, kalau dia orangnya nggak mau ngalah."

"Bahkan sampe Arlan datang aja dia masih kayak gitu, mau gue bilang kayak gimanapun, kalau dia dari awal udah egois kayak gitu, nggak akan bisa." tambah Leyna.

Tidak lama, makanan yang mereka pesan pun tiba. Tiiga menu yang berbeda ada di meja hidangan mereka. Namun, untuk minuman lebih dominan Choco Sundae di meja ini. Tak salah, jika minuman itu menjadi Top Pick pada Cafe ini.

"Harganya berapa tadi ya?"tanya Leyna.

Belva baru saja meneguk minumannya. "Nggak sampe tiga puluh, ini cafe worth it banget serius. Gue bawa seratus ribu aja masih bisa sisa kok." puji Belva.

ARLAN [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang