WARNING! 1765 KATA BIJAK DALAM MEMBACA
BUDIDAYAKAN VOTEMEN DAN FOLLOW SOSMED KAMAS, OKE?
GIMANA SAMA HARI INI, SENANG?
HAPPY READING YA >>>
28. ROAD TO HUT
Hari demi hari berjalan begitu saja. Entah sudah seminggu lebih, Arlan dan Dinda bisa berkomunikasi seperti biasa tanpa harus memperhatikan keberadaan Viona. Benar kata temannya, jika ia hanya diam saja dan tidak bergerak semua akan terlihat buruk dan tidak sesuai dengan apa yang diinginkan.
Arlan dan kelima temannya tiba lebih awal di parkiran khusus anak Razhor. Enam motor itu berjejer dengan rapi dan diduduki masing-masing oleh pemiliknya. Arlan dan Erza berada di tengah-tengah mereka, sesampainya, tidak lupa mereka ber high-five sambil menyapa beberapa anggota Razhor lainnya yang lewat.
Namun berbeda dengan Jordan, mata dan mulutnya memang tidak bisa diam saat melihat cewek yang lewat. Pantas saja tidak ada yang mau sama playboy seperti dia.
"Capek juga ternyata buat lo pada akur," kata Prema, setelah mengaitkan jaket kebanggannya.
Cowok blasteran Bali-Bandung itu lebih akrab dipanggil Fuma oleh kelima temannya, sama halnya dengan Erzakiel, yang disingkat tiba-tiba menjadi Ejak. "Biasalah Fum, kalau nggak temen, cinta, itu itu aja keputar terus," ucap Gavin santai.
Mereka semua menoleh kepada Gavin, cowok di tengah yang sedang mengenakan headphonenya. "Kok gue merasa, ya? Ngeri kalau Gavin udah speak up, sampai ubun ubun panasnya!" kata Arlan, membuat semua orang tertawa.
Hal seperti ini yang harusnya terjadi secara akur pada inti mereka. Bagi Arlan mengatur banyaknya orang itu cukup susah jika tidak dibantu oleh kelima temannya diinti. Kedatangan Prema yang awalnya penuh dengan perdebatan, kini mereka harus bisa membuat semua masalah dengan kepala dingin.
"Masalah yang dulu, dijadiin pengalaman aja, sekarang tugasnya kita fokus, perbaiki diri, temen dan orang terdekat lo." kata Erza, diangguki oleh kelima temannya.
"Anjir, nggak nyangka gue punya teman pintar kayak lo, Jak!" sahut Jordan dengan rasa bangga.
Farhan menatap Jordan linglung. "Lo kemana aja selama ini, Jor? Udah hampir tiap rapotan tuh Ejak borong piala, lo nggak mau nyumbang ke gue satu, Jak?"
Semuanya tertawa lepas. Bahkan candaan mereka tidak berhenti sampai disitu saja. Belum lagi ulah Farhan dan Jordan yang merecoki mereka hingga hampir jatuh dari motor, sungguh itu adalah momen terindah bagi mereka.
"Gue belum lihat cewek lo, yang mana, Lan?"
Arlan mengerutkan keningnya. Ia juga berpikir bahwa Prema sama sekali belum melihat Dinda belakangan ini, saking senangnya mereka jika sudah kembali berenam. "Oh ya, bentar lagi paling tuh cewek teladan datang sama Leyna dan Belva,"
KAMU SEDANG MEMBACA
ARLAN [SELESAI]
Teen FictionDalam cerita yang penuh intrik dan perubahan tak terduga, kita akan mengikuti kisah Reynan Arlan Adhitama, yang lebih dikenal sebagai Arlan, seorang remaja yang telah kehilangan semangat hidupnya sejak tiga tahun yang lalu, ketika kepergian ibunya d...