30. Berubah Karenanya

2.9K 143 1
                                    

WARNING! 2400+ KATA, BIJAK DALAM MEMBACA!!

YANG SIDERS NGGAK BOLEH KESINI!

BIASAKAN UNTUK VOTEMEN DAN FOLLOW KAMAS YA!

TAU CERITA ARLAN DARIMANA?

HAPPY READING <3

HAPPY READING <3

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

30. BERUBAH KARENANYA

Berhari-hari hingga berminggu-minggu, Viona seakan kalah dihadapan Arlan kali ini. Pasalnya, ia sendiri yang mengancam Arlan untuk tidak mendekati Dinda, namun sayangnya, backingan dan dukungan Arlan lebih cenderung mendukung cowok itu dengan cewek yang ia sukai, bukan Viona.

Kelas dua belas, memang sedang disibukan dengan beragam macam Try Out yang diselenggarakan oleh pihak sekolah. Untuk mencegah terjadinya kekeliruan, mereka harus melakukan simulasi sebanyak mungkin pada murid kelas dua belas kali ini.

Namun, itu semua berbeda dengan Viona. Cewek paling hits se-SMA Laskar tidak mau terasa kalah karena cewek murahan yang mendekati cowok yang ia inginkan. Viona merasa, dirinya kalah dan tidak bisa bangkit untuk mengejar cinta cowok itu kembali.

"Lo ngapain kesini?" tanya Arlan, keenam cowok bengal itu memenuhi tangga kedua di kelas sebelas.

Viona meletakan kedua tangannya menyilang di depan dada. "Lo sengaja kan, buat gue jatuh sejatuh-jatuhnya? Lo nyadar enggak sih, Lan? Dengan lo kayak gini, lo seakan-akan enggak pernah anggap gue ada tau!"

Prema tertawa terbahak-bahak mendengarnya. "Ya kan emang kenyataan, sejak kapan lo dianggep sama Arlan? Ngimpi? Bangun dulu, mending lo ikutan TO sana," ittah Prema, namun malah mendapat ejekan dari Viona.

"Lo ngomong sama cewek kayak gini, yang ada lo setres sendiri. Viona, mending lo balik ke kelas lo, mau lo enggak lulus ujian?" sahut Jordan, sambil mendorong tangan Viona agar menjauh dari teman-temannya.

"Gue lagi enggak pingin ajak lo bicara ya adik kelas nggak tau diri! Gue cuman mau ngobrol sama Arlan, cowok gue!" asumsi Viona untuk mendapatkan Arlan memang tidak mudah dibayangkan.

"Tapi sorry aja nih ya, gue juga lagi enggak pingin ngobrol sama cewek kayak lo, mending lo ke kelas sebelum gue dorong paksa lo buat pergi dari sini." ucapan Arlan terdengar serius, walau diawali dengan wajah candaan,

"Lo udah sedekat apa sama cewek sampah yang itu, hm?"

Mereka semua saling pandang. Jika mereka hanya takut dengan ancaman Viona, maka urusan mereka tidak akan pernah selesai. "Wih, bukan deket. Udah pelaminan bentar lagi, tapi ya buat cewek perusak hubungan orang enggak diundang." kata Farhan sambil tertawa.

Arlan hanya bisa menggelengkan kepalanya, merasa risau karena obsesinya Viona untuk mendapati Arlan. "Oh ya, lagi satu. Cincin lo udah enggak gue pakai lagi, karena apa? Ya karena emang bentar lagi lo bakalan kalah dari gue. Lo itu rugi selama ini, lo ngebuang tenaga lo, emosi lo, air mata lo, cuman buat cowok yang enggak mungkin cinta balik ke lo."

ARLAN [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang