38. Hari Jadian

3.1K 153 5
                                    

SEPATAH DUA PATAH KATA SEBELUM DUA BAB LAGI ROAD TO ENDING!?

GIMANA SAMA CERITA ARLAN? KALIAN SUKA NGGAK?

TAU CERITA ARLAN DARIMANA NIH? YANG DARI IG OR TIKTOK KOMEN DONG >>

JANGAN SIDERS YA, KAMAS NANTI KAYANG KLO SIDERS SEMUA HMCHH

HAPPY READING <3

HAPPY READING <3

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

38. HARI JADIAN

Sepulang dari markas Gilang, Arlan dan teman-temannya sempat mampir ke kantor polisi yang mereka sudah janjikan tadi. Kejadian hari ini memang memerlukan waktu yang cukup panjang rupanya. Arlan juga tidak menyangka mantan sahabatnya akan berakhir di tempat seperti ini.

"Lan, keputusan lo nggak pernah salah. Gue sama temen-temen yang lain pasti hargai keputusan lo dan selalu kami dukung," ucap Erza sambil merangkul bahu cowok itu.

Arlan yang sudah siap duduk di atas motornya menoleh ke arah Erza karena rangkulannya. Kelima temannya memang sangat setia dengan Arlan. "Makasih banyak lo semua udah mau nemenin gue, ya?"

"Sama-sama Lan, ya kan itu memang tugas kami buat bantuin lo dan sesama yang lain. Anak WR solid-solid bro," sahut Prema.

"Gue harap setelah ini kejadian Gilang nggak akan merambat kemana-mana lagi, nama Omorfos juga masih diawasi sama polisi," kata Gavin.

Mereka semua setuju dengan apa yang Gavin katakan. Pasalnya di ruangan tadi, Gavin, Erza dan Arlan berada di dalam ruangan bersama dengan Gilang. Mereka tidak banyak bicara dengan Gilang. Terutama Arlan, yang hanya bisa menatap Gilang dari belakang.

"Rasanya gimana gitu Gilang bisa sampai kesini, gue juga deg-degan tadinya takut dia nggak di markas, tapi takdir emang nggak kemana." ucap Farhan dari pojok.

"Iya Han. Kami semua juga sempet rasain kayak lo. Gilang yang selama ini jadi musuh bebuyutan kita, berakhirnya di tempat kayak gini," ucap Arlan.

"Ada untungnya kalau lo masukin dia, Lan. Dia bisa buat warga lebih tenang, terutama di terminal ya, kan? Apalagi sorry nih ya, urusannya sama almarhumah nyokap lo, Lan. Kalau keulang lagi dengan orang lain bisa beeuhh, ngeri banget," ucap Jordan panjang lebar.

Tidak lama, Prema datang dengan batuk-batuk mendekati Arlan. Kelima temannya sudah siap diatas motor mereka. "Mana nih, yang janjinya habis masalah ini selesai lo bakalan jadian sama anu, si anu lho, Lan"

"ANJIR LUPA! COK CEPETAN, TAKUT BALONNYA KABUR SEMUA BANGKE!" Farhan kebingungan sendiri.

"KOK BARU DIINGETIN ASU! GUE JUGA LUPA THANK YOU PREMA SAYANG LOVE YOU SEKEBUN DURENNYA ATOK!" kata Jordan lalu mengikuti Farhan.

"Banner yang dipasang lepas nggak ya? Tuh videotronnya berhenti kagak ya? Ah buruan cabut kita ke lokasi sekarang cok!" kata Gavin ikut heboh.

"Yee .. Jangan doa kayak gitu lo, Vin. Aman-aman, uangnya Arlan mampu nyewa dan bayar iklannya Dinda di atas layar gede kayak gitu dua tahun, santai, uangnya banyak poll .." kata Jordan membuat Gavin tertawa.

ARLAN [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang