39. Wanita Paling Hebat

3.1K 137 1
                                    

HALO! BALIK LAGI SAMA KAMAS

KALIAN TIM BACA DARIMANA? 

JANGAN SILENT READERS, JAUH-JAUH AJA MENDING YA >>

HAPPY READING !

HAPPY READING !

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

39. WANITA PALING HEBAT

Pagi hari ini anak Razhor sudah berada di sekolah. Biasanya mereka yang sering datang terlambat kini lebih awal dua menit dari biasanya. Bahkan dua menit itu bisa mereka gunakan untuk menikmati hangatnya teh di WR. Arlan dan kelima temannya menyapu bersih seluruh pandangan ciwi-ciwi di SMA Laskar. Banyak sorakan yang mereka dengar menyebut nama Arlan yang sudah jadian dengan Dinda, secepat itu berita tersebar apapun tentang Arlan.

"Baru jadian udah rame, gimana kalau lo nikah?" tanya Prema heran.

Farhan mengangguk setuju. "Biasalah, tampang-tampang kayak Arlan mau berak aja juga bakalan trending,"

Arlan menoleh mendengarnya. "Lo kira gue cowok apaan, anjir?"

"Oh gitu ya sekarang Lan? IYA? Mentang-mentang udah jadian sama Dinda, gini lo sekarang? Nggak ada berubah-berubahnya lo, yang ada makin minim tuh otak!" kata Jordan.

Erza merangkul bahu Arlan mendekatinya. "Biasa Lan, Jordan kalau nggak iri ya syirik sama lo," ucap cowok itu

"Jak! Ujian kali ini kasih kami contekan, ya? Sejarah Indonesia kalau nggak google ya nanya sama lo," kata Jordan.

Erza mengerti. "Iya pap aja soalnya ke gue, nanti gue jawab."

Farhan tersenyum lebar. Menepuk-nepuk bahu Erza cukup kuat. "Mantap lah hari ini. Sejarah sama Bahasa Inggris, Ejak dan Arlan adalah perpaduan yang sempurna,"

"Nggak juga, kita berenam perpaduan yang sempurna," koreksi Gavin.

Jordan dan Farhan kompak menjawab. "Alaaa bang ... Jangan lah gitu, masih satu tahun lho ini," kata mereka.

Gavin melayangkan tangan kananya dan kompak menyentil dahi mereka. "Pemikiran lo bawannya mau lulus terus, gue gapok lo ya!" ancamnya.

"Udah udah, belajar yang bener, jawab soal sebisa lo, kalau nggak tau tanya gue, jangan semuanya tapi," kata Erza.

"Lah! Kok nggak semua Jak? Gue kan bodoh banget, makanya tanya ke elu," heran Jordan.

"Heh jambul! Kagak ada orang yang bodoh kecuali lo males belajar, makan aja terus lo berdua," sahut Gavin.

Tidak lama, disaat asyiknya mereka bercanda dan hendak saja menaiki tangga di dekat lorong sekolah, Rangga datang dan berdiri tepat di depan Arlan. "Kenapa? Mau nyari ribut lagi lo sama gue? Kurang puas badan lo hancur?"

"Jangan buruk sangka dulu, gue kesini mau ucapin selamat dan makasih buat lo,"

Arlan mengerutkan keningnya. "For what?"

ARLAN [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang