SAPA KAMAS DISINI >>>
GIMANA SAMA HARI INI? SENANG?
TAU ARLAN DARIMANA FRENDS?
JANGAN SIDERS YAA <3
HAPPY READING
34. KEMBALINYA AYRA
Hari Minggu ini, Razhor sengaja untuk melakukan sesuatu yang selama ini mereka inginkan. Ayra, seseorang yang cukup berpengaruh bagi Arlan bisa ia ajak kembali ke rumahnya walau melalui beberapa sengketa di rumahnya. Arlan dan kelima temannya datang mengendarai motor besar mereka dan berhenti tepat di depan Panti Asuhan Lentera.
"Nggak nyangka gue, ternyata oh ternyata, si Ayra malah menyembunyikan diri disini," kata Prema, cowok yang baru saja melepas helm fullfacenya.
Semua menoleh ke arah cowok blasteran Bali itu. "Ya kan? Apa kata Gavin, pasti si Ayra itu ketemu. Ya secara logisnya kan, tahun itu memang cuman, maaf Lan, nyokap lo aja,"
Arlan menghembuskan napasnya, melihat beberapa temannya di samping. "Ya benar kata lo, Vin. Masih ada kemungkinan gue buat cari si Ayra."
"Perjalanan lo beberapa tahun ini memang gak akan pernah sia-sia. Udah pernah kami bilang sama-sama, apa yang jadi milik lo, pasti akan kembali utuh di tangan lo, Lan." sambung Erza.
"Gue juga ikut senang dengarnya, lo bisa kembali lagi sama keluarga lengkap lo. Oh ya, kelanjutan lo sama nyokap lo yang sekarang aman-aman aja, kan?" tanya Farhan.
Arlan mengangguk. "Aman, ya walau kadang gue masih kesal sama dia,"
"Tapi lo harus bisa menghargai perjuangannya dia, Lan. Ajaklah kami makan-makan bersama di rumah lo yang kayak lapangan FIFA itu," ucap Prema, membuat Arlan tertawa.
"Kalau rumahnya Arlan jadi lapangan FIFA, bakalan kaya tiap hari gue, Vin. Kapan lagi rumah lo jadi tuan rumah sepak bola besar dunia, ya kan?" tanya Jordan.
"Sinting lo! Urus tu jambul biar diem," kata Farhan dari motornya.
Mereka berenam sama-sama masih berada di atas motor mereka, sambil menunggu kedatangan Dinda dan Ayna yang keluar dari dalam. "Mungkin bakalan panjang banget cerita gue buat si Ayra,"
"Lo usahain pelan-pelan aja nggak apa-apa. Ya tuh anak mana ingat udah beberapa tahun, rumah lo kan juga udah pindah, jadi kagak ingat, Lan." ucap Farhan.
Prema ikut mengangguk. "Ao, seken ... Pangling pasti Ayra sampe disana," kata Prema dengan logat Balinya.
"Dinda juga udah pernah cerita pelan-pelan sama Ayra, biar bisa ngerti apa yang gue maksud," kata Arlan sambil melepas resleting jaketnya.
"Bagus tuh, saling kasih tau biar nggak bingung si Ayra." kata Erza. Erza menoleh ke arah pintu yang dimana pintu itu bergerak terbuka dan menunjukan dua orang perempuan yang bisa dibilang sangat cantik di mata mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARLAN [SELESAI]
Teen FictionDalam cerita yang penuh intrik dan perubahan tak terduga, kita akan mengikuti kisah Reynan Arlan Adhitama, yang lebih dikenal sebagai Arlan, seorang remaja yang telah kehilangan semangat hidupnya sejak tiga tahun yang lalu, ketika kepergian ibunya d...