29. Bazar dan Baksos

2.8K 138 0
                                    

1800+ KATA, BIJAK DALAM BERKOMENTAR! 

KANGEN SAMA KAMAS NGGAK?

BACA JAM BERAPA? TAU ARLAN DARIMANA?

YANG SIDERS JAUH-JAUH WUHHH! BUDIDAYAKAN VOTEMEN + FOLLOW KAMAS BIAR GAK KETINGGALAN INFONYA YA >>>

HAPPY READING <3

HAPPY READING <3

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

29. BAZAR DAN BAKSOS

Berita akan diselenggarakannya Blue Range sudah terdengar hingga penjuru sekolah lain. Anggota OSIS SMA Laskar memang gesit dan pintar saat menyebar brosur tentang perlombaan yang akan digelar guna menyambut HUT SMA Laskar.

SMA Pelita, sekolah yang Gilang dan teman-temannya tempati, juga menjadi salah satu sekolah yang harus mengirimkan pemain kebanggaan mereka. Arsen, adalah salah sau pemain kebanggan Omorfos. Dia memang pintar dan cepat dalam bermain, pernah memegang dua juara tingkat Sekolah Menenagh Atas yang diselenggarakan tiga tahun yang lalu.

"Kalau sampe Pelita kalah, gue pecat lo, Sen!" ancam Gilang, dengan wajah yang tidak terlalu serius.

Arsen yang sibuk dengan ponselnya, mengangkat wajahnya lalu mengerutkan keningnya, menatap Gilang dengan wajah kebingungan. "Maksud lo apa? Blue Range? Main di SMA Laskar, kan? Ah, easy bagi gue." kata Arsen, sambil menyeletikan jarinya.

Bram dan Kenzo sama-sama tertawa. "Yakin lo? Ah, kok gue kagak yakin, sih, Sen? Mau taruhan berapa sama kami?" ucap Kenzo dengan sombongnya.

"Yeee ... Tuh mulut kagak tau gue plester apa? Seenggaknya lo dukung gitu teman lo, ini malah dinyinyir kayak gini, pecat aja, Lang!" kata Arsen.

Semua orang dimeja itu tertawa. Melihat bagaimana jengkelnya Arsen dengan Bram dan Kenzo, yang selalu mencari masalah dengannya. "Arsen, gini ya. Lawan lo si Gavin dan perintilannya anak Razhor, Razhor men!"

"Kenapa emangnya kalau Razhor? Harus takut gitu kah gue? Dia yang punya sekolahnya emang?" sahut Gilang tidak mau kalah dari Bram.

Bram menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Ya bukanya gimana, udah berapa tahun Omorfos kalah terus sama mereka, ya kadang gue juga malu sih, Sen, Lang." kata Bram, yang diangguki oleh Kenzo.

Arsen menampakan wajah kesalnya, lalu menyentil dahi Bram dan Kenzo bersamaan. "Mulut lo berdua nggak optimis banget, anjing emang. Temen lo mau main, lomba, wakilin sekolah, seenak tuh udel nyinyir gue, asu emang!" sambung Arsen, lalu ia kembali pada layar ponselnya.

"Lo nggak punya skill lain, Sen?"

Arsen hanya menjawab pertanyaan Gilang dari depan layar ponselnya. Kesibukannya beberapa hari ini, memang ia tonjolkan untuk menang menggaet juara pertama pada pertandingan Blue Range ini. "Maksud lo?"

"Gue nggak terlalu paham sama game online kayak gitu, lo nggak beli skill atau apa gitu, kagak paham lah gue, bukan passion gue soalnya," kata Gilang pada Arsen.

ARLAN [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang