HAI FRENDS, KABARNYA GIMANA?
WARNING! 1900+ KATA BIJAK DALAM MEMBACA! JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN TIAP PARAGRAF YA, BERARTI BANGET BUAT AKU <3
JANGAN LUPA FOLLOW AKUN KU DULU BIAR ENGGAK KETINGGALAN UPDATENYA!
HAPPY READING!
8. NOMOR TELEPON
Sepanjang hari hanya bisa Dinda dengar bagaimana omongan anak anak Laskar tentang dirinya. Bahkan, ia tak mengetahui obrolan itu baik tentangnya ataupun buruk tentangnya. Karena, tak hanya dirinya saja yang terlibat, kini dua temannya juga masuk ke dalam zona bahaya.
"Udah, enggak usah lo pikirin. Yang penting lo aman sama kita," kata Belva, sambil mengelus kedua bahu Dinda yang ada di tengah mereka.
"Bukan gitu masalahnya, gue juga nggak enak sama lo berdua, jadi kena libat karena nemenin gue foto kopi kemarin." jawabnya.
Leyna tersenyum, berusaha membuat Dinda terlihat lebih ringan tanpa memikirkan cibiran orang lain ini. "Gini aja, lo anggap sekolah ini rumah ternyaman lo. Buat tempat ini benar-benar tempat pulang buat lo, oke? Omongan yang lain anggap aja tetangga, lo pernah kan pasti digibahin sama tetangga?"
Dinda menatap Leyna setengah setengah. Selama mereka berada di koridor utama, hanya pembicaraan konyol tentang Latos yang selalu mereka dengar. Belva bertindak biasa saja, namun ia khawatir dengan Dinda yang sebagai murid baru mendapati cemoohan seperti itu, dan sekarang status mereka kini berteman.
"Lo kepikiran sampe segitunya, ya?"
"Gue masih coba buat hilanginnya kok Va, tenang aja. Gue masih berusaha untuk beradaptasi sama lingkungan baru gue."
Kedua temannya tersenyum mendengarnya. Tujuan mereka kini bukan ke kantin, namun hanya sekadar berjalan jalan mengitari sekolah ini, sambil memperkenalkan ruangan baru pada Dinda.
"Itu ya? Anak baru yang udah nekat deket sama Arlan? Berani banget anjir, sokab kali tuh cewek."
"Ih merinding gue, dia tau nggak ya saingannya sama Kak Viona?"
"Untung aja diposting sama @omelanlaskar kalau nggak kita nggak bakalan tau seberapa ngelunjaknya murid baru itu,"
"Katanya kesayangan guru lagi, kesayangan darimana coba? Manja banget idih!"
"Mana pake ajak-ajak temennya lagi, manja banget masa. Mandiri kenapa kek, bagus deh dia ditahan sama Omorfos kemarin sore,"
"Denger denger nih ya, Rangga si Ketua OSIS juga lagi deket sama dia, pake pelet apa coba? Ganjen banget asli."
"Mana mukanya kampungan gitu lagi, Arlan buta apa gimana? Masa milih cewek yang jelek kayak begitu?"
Tak tahan mendengar semua ucapan yang terdengar jelas oleh Dinda, ia mencengkram kedua rambutya sambil berteriak, "ARGH! BISA DIAM NGGAK LO SEMUA! NGGAK USAH IKUT CAMPUR URUSAN ORANG KENAPA SIH?!" emosinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARLAN [SELESAI]
Teen FictionDalam cerita yang penuh intrik dan perubahan tak terduga, kita akan mengikuti kisah Reynan Arlan Adhitama, yang lebih dikenal sebagai Arlan, seorang remaja yang telah kehilangan semangat hidupnya sejak tiga tahun yang lalu, ketika kepergian ibunya d...