HAI KANGEN SAMA KAMAS ENGGAK?
GIMANA SAMA HARI INI, SENANG NGGAK?
UDAH FOLLOW KAMAS? SOSMED AND IG? TAU CERITA ARLAN DARIMANA GUYS?
HAPPY READING FRENDS >>>
27. MEREKA BAIKAN (?)
Bude sengajak memasak nasi liwet siang hari ini. Ini adalah hari yang spesial bagi WR dan seluruh isinya. Kedatangan Prema secara diam-diam tanpa memberitahu jauh-jauh hari membuat Bude masak dengan tiba-tiba. Bahkan, bude hanya menggunakan bumbu yang ada saja.
"Kenapa nggak bilang coba? Terus motornya kamu parkir dimana?"
Prema mengedipkan matanya. "Aman De, jauh dari sini, nyaru-nyaru kok. Bude gimana sehat?"
Bude tersenyum. Ia sungguh merindukan cowok bali ini untuk tiba ke Jakarta, saking lamanya ia harus menemani ibunya di garment. Ibu Prema adalah penjahit yang sekali menjahit bisa memakan waktu yang lama dan dalam jumlah yang besar, maka dari itu sejak liburan semester pertama, Prema diajak untuk membantu ibunya bekerja.
"Ini nggak kebanyakan, De?"
Bude menggeleng. Ia sudah tahu porsi anak Razhor seberapa banyak dalam berkuli makanan. "Nggak, wis percaya tho sama Bude. Udah hapal, kayak nenek yang ngerawat enam cucu aja, bahkan lebih lagi."
"Haha ... Bude bisa aja. Mau dikasih sekarang, De?" tanya Prema, sambil membantu merapikan beberapa daun pisang itu.
"Nggak usah, kamu siap-siap aja disana, tungguin temen-temenmu bentar lagi datang mereka, udah kelaperan pasti tuh."
Prema benar-benar menunggu momen ini. Prema berniat untuk memberi kejutan kepada anak inti dan Razhor yang lain jika dirinya sudah tiba dari luar kota kembali lagi ke Jakarta. Prema memilih untuk menunggu di dekat etalase kecil yang masih bisa menutupinya.
Namun, dari kejauhan hanya selang beberapa menit saja Prema bisa melihat Arlan dan teman-temannya datang tanpa suara sedikitpun. Mereka hanya berjalan biasa tanpa sapaan dan candaan. "Maksudnya apa, ya?"
"Ada yang nggak beres pasti nih," kata Prema bersiap memakai jaket Razhor dan keluar dari dapur Bude.
"Lo kemana ajasih daritadi, kita sama-sama cariin lo, Lan. Lo sengaja sembunyi apa main petak umpet lo?" tanya Farhan, yang baru saja duduk di bangku tengah, tempat mereka biasa.
Melainkan anak Razhor yang lain hanya sebatas menyapa dari jauh melihat ketegangan ini. "Gue nggak apa-apa, cuman pingin sendiri aja."
"Pengecut namanya lo. Lo mau melarikan diri apa gimana, lo harus ingat posisi lo, Lan. Lo ketuanya dan kita ini anggota lo, tanpa lo kita nggak mungkin bisa ngelakuin apapun," ucap Jordan serius.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARLAN [SELESAI]
TeenfikceDalam cerita yang penuh intrik dan perubahan tak terduga, kita akan mengikuti kisah Reynan Arlan Adhitama, yang lebih dikenal sebagai Arlan, seorang remaja yang telah kehilangan semangat hidupnya sejak tiga tahun yang lalu, ketika kepergian ibunya d...