05. Perasaan Suka

8.9K 465 35
                                    

WARNING! 2200+ KATA DAN BIJAK DALAM MEMBACA!

JANGAN LUPA VOTEMENNYA YA CINTA! KARENA BERARTI BESAR BANGET BUAT KAMAS, YANG SEKOLAH JANGAN LUPA TETAP SEMANGAT YA!

HAPPY READING! 

HAPPY READING! 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

5. PERASAAN SUKA

Dinda, Leyna, dan Belva sudah sampai di WR terlebih dahulu dengan Gavin dan Farhan. Kedua cowok itu bukanya mengobati, mereka malah sibuk memandang wajah wanita itu bergantian. Pasalnya, Gavin adalah cowok dingin jika dengan orang lain, namun tidak dengan mereka.

"Gimana ceritanya lo bisa sampe ditahan mereka?" tanya Farhan.

Tidak ada yang menjawab. "Sariawan lo? Bude minta air tiga gelas buat nih cewek." kata Gavin. Tidak lama, Bude berjalan dari dalam dengan nampan yang sudah berisi tiga gelas air.

"Ya Allah, ini pada kenapa? Kalian tawuran sampe ngajak cewek?" tanyanya panik.

Gavin dan Farhan menepuk kepala mereka. "Nggak De, bukan. Panjang ceritanya, mending Bude masuk, bentar lagi Arlan datang, laper pasti tuh." ujar Farhan.

"Tumben otak lo waras, Han. Habis makan apa lo?"

Farhan memainkan alisnya. "Tapi keren nggak sih gue? Siram mereka pake pasir, jurus andalan gue tuh."

"Idih! Kalau nggak gue suruh mana mau lo nyiram begituan." kata Gavin.

Tidak lama, sekumpulan motor besar dengan suara knalpot yang menggelegar datang dari arah belakang mereka. Gavin dan Farhan serta ketiga cewek itu bisa melihat cowok dengan wajah paling kotor berjalan di tengah tengah banyaknya cowok yang lain.

"Lan! Gimana? Pasti kalah, kan? Iya lah, didikan siapa gitu, gue dong." ledek Farhan, membuat semuanya diam.

"Bagus lo kayak gitu? Mau gue pecat lo dari inti?" tanya Arlan dingin.

Tidak lama, Arlan melepaskan jaketnya dan melempar begitu saja di WR. Tempat ini sangatlah nyaman, diikuti dengan Jordan dan Erza.

Arlan duduk di dekat Gavin, di depan ketiga cewek itu. Arlan bisa melihat wajah takut dan gelisah dari mereka. Baju yang benar benar lusuh, rambut berantakan, serta tangan mereka yang kotor.

Jordan datang dari dalam, membawa seember air dan kain merah untuk mengelap mereka. "Belva, lo sama Gavin, Leyna lo sama Jordan, gue sama lo!" tegasnya.

"Gak usah lo tolak, terima ini selagi gue baik sama lo, paham!"

Jordan terkekeh, mencairkan suasana. "Aduh, udah gak boleh noak-nolakan nih." ucapnya, langsung mendapat tatapan sinis dari ketiga cewek itu.

"Berisik lo ya, gue suruh lo sama Leyna, lemes banget tuh mulut. Mau gue sumpel lo?" ancam Arlan, membuat Jordan bergegas mendekati gadis itu.

Dinda mengaduh, saat dagunya diberi waslap basah itu. "Aahh! Pelan pelan, sakit tau!"

ARLAN [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang