32. Dia Bahagia

3.1K 167 100
                                    

HALO SEMUANYA, YANG KANGEN KAMAS KASIH KOMENTAR DISINI, YANG KANGEN ARLAN GAUSAH NGAPA-NGAPAIN

GIMANA KABARNYA? SENANG? JGN LUPA BERSYUKUR YAA

TAU ARLAN DARIMANA? IG? TIKTOK? TEMEN? ATAU APA?

SUDAH FOLLOW SOSMED KAMAS?

HAPPY READING YA >>>>

HAPPY READING YA >>>>

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

32. DIA BAHAGIA

WR-rumah-sekolah-Dinda, itu saja jalan hidup Arlan selama ini. Beberapa tempat itu memang ia jadikan sebagai tempat yang paling nyaman untuk menyembuhkan dirinya dari beberapa luka yang pernah ia dapatkan. Walau tipe Arlan adalah anak yang berandal dan suka tawuran, tapi dia juga bisa menempatkan dirinya sebaik mungkin.

Untuk kali ini, Arlan lebih memilih untuk mengendarai mobilnya ke panti asuhan milik Dinda. Berharap kabar baik akan terjadi hari ini. Sebelum kesini, Arlan juga sudah menyiapkan beberapa hal yang perlu dia siapkan, termasuk nyali dan mentalnya.

Pasalnya ini bukanlah hal biasa yang ia lakukan. Beberapa temannya juga sudah berinisiatif untuk membantunya, namun Arlan berkata lain, ia hanya ingin masalah ini selesai sendirian tanpa dilibatkan oleh orang lain yang bukan bagiannya.

"Kak Arlan!" suara anak kecil itu datang dari dalam lalu berlari sekencang mungkin dan menjatuhkan badannya ke tubuh kekar Arlan.

Arlan terkekeh. Ia mengusap ujung rambut gadis itu lalu menciumnya dengan lembut. "Kangen sama Kakak?"

Ayna mengangguk dengan hebat. "Kangen banget, Kak. Boneka yang Kakak kasih ke Ayna, masih ada lho di kamarnya Ayna,"

Arlan tersenyum, menunjukan wajahnya yang ganteng banget woy, Kamas ngebayanginnya askskjks. Oke lanjut.

"Udah siap sekarang?"

Ayna melihat rambut cowok di depannya dengan saksama. Melihat bagaimana sempurnanya angin menerpa rambut cowok itu. "Ehm .. kita mau kemana, kak?"

"Mau ke rumah Kakak, jalan-jalan. Sekalian kakak mau kasih tau hadiah yang besar buat Ayna," kata Arlan.

Ayna begitu antusias jika sudah mendengar kata hadiah. "Kakak uangnya nggak habis emang?"

Arlan menundukan badannya sehingga sejajar dengan pendeknya anak kecil itu. "Nggak bakalan habis, jadi kalau sama kakak kamu mau beli apa aja pasti kakak beliin," kata Arlan.

Ayna loncat kegirangan. Kedua tangannya meraih pinggang cowok itu dan berputar di tempatnya. Rambut dan poninya yang lucu menggambarkan ciri khas bagaimana cantiknya Ayra saat itu.

"Arlan? Lo udah datang?"

Ayna yang mengetahui Dinda sudah datang, sesegera mungkin masuk ke dalam mobil cowok itu dan duduk di belakang bersama dengan mainan yang ia bawa.

ARLAN [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang