My Baby Aira [END]

Part 13: Balik Ke Jakarta

MOHON DUKUNGANNYA

•Follow
.
.
•Vote✯
.
.
•Komen

"Sudah siap semuanya?" Tanya Khanza yang di angguki oleh Nasyah

Khanza menarik kedua koper lalu memasukkan kedalam bagasi mobil. Nasyah berpamitan kepada orang tua nya dan mertua nya, karena hari ini mereka harus ke Jakarta karena Khanza mendadak ada pertemuan penting dengan klaen pentingnya. Jadi mau tidak mau mereka harus berangkat lebih awal walau ada sedikit penolakan dari keluarga.

"Hati-hati yah sayang" ucap Elis pada Khanza

"Hm iya mah" jawabnya

Nasyah sebenarnya tak ingin ikut, memilih tinggal disini beberapa hari menikmati hari libur nya namun karena paksaan orang tua nya dengan alasan dirinya tidak boleh membantah perintah Khanza

Tin..tin..

Kedua mobil itu keluar dari halaman rumah dan melaju membelah jalanan yang tidak terlalu ramai pengendara. Mobil Ferrari hitam milik Khanza melaju paling depan sedangkan di belakangnya menyusul mobil Porsche sport merah milik Rio, Rio juga tak bisa terlalu lama di Bandung karena harus mengurus perusahaan nya. Kelima sahabat Nasyah pulang saat selesai resepsi karena mereka ada kelas pagi hari ini,mereka takut terlambat masuk kelas karena jauhnya perjalanan maka mereka memutuskan untuk pulang lebih awal saat selesai resepsi, terkecuali Zea yang satu fakultas dengan Nasyah sedang libur jadi santai saja.

"Maaf karena saya, kamu tidak bisa nikmati libur kamu" Ujar Khanza memecahkan keheningan di antara mereka berdua

Nasyah menoleh lalu menggeleng pelan "tidak apa-apa. Apakah masih jauh?"

"Sangat" singkat Khanza

Nasyah menghela nafas dan memilih fokus pada chat sahabat nya

Zea Ingusan
Online

°Lo lagi ngapain?
°Enak banget yah Lo, nikmati libur Lo di Bandung
°lah gue di rumah aja🥲

Gue lagi di jalan mau ke Jakarta.✓

Gue sih pengennya gitu, cuman karena ada urusan mendadak makanya balik ke jakarta.✓

°jadi Lo masih di jalan?

Iya.✓

°kalo Lo udah sampai, kabarin yah

Untuk?.✓

°kita jalan-jalan 🙄

Woke lah😚.✓

°Emang di izinin?

Nanti di coba.✓

°Sip deh👍🏿

Nasyah menoleh ke belakang, disana mobil Rio masih setia mengikut.

"Pak" panggil nya

"Iya"

"Masih jauh kah?"