Jangan
Lupa tekan
Tanda ★:)Hujan deras di tambah suara gemuruh Guntur dan kilat menyambar sanggup membuat seorang wanita yang menggendong anaknya ketakutan.
Bayi yang dalam gendongan nya tertidur dengan pulas nya tak seperti Nasyah yang begitu ketakutan
Suara ketukan pintu membuat nya mengerutkan keningnya, pasalnya suara ketukan itu begitu keras dan feelingnya itu bukanlah Khanza. Khanza tidak pernah mengetuk sekeras itu dan pasti Khanza akan langsung masuk tanpa mengetuknya terlabih dahulu
Suaranya semakin keras dan itu membuatnya semakin mengeratkan pelukannya pada Aira yang tertidur tanpa terganggu sedikit pun, Nasyah berjalan dengan langkah sangat pelan menuju pintu masih di gedor dengan kerasnya
Meneguk Saliva nya dengan susah payah saat memutar kunci pintu, suara ketukan itu menghilang tiba-tiba saat mendengar suara kunci yang di putar
Tangan Nasyah gemetar saat memegang kenop pintu, membuka nya dengan pelan-pelan sambil menutup matanya tak lupa memeluk Aira dengan eratnya
Pintu terbuka dengan lebar namun matanya masih terpejam dan bulir-bulir bening sudah berjatuhan karena takut dengan bayangan orang yang sudah berdiri tegap di hadapannya
“kenapa?”
Suara bariton itu langsung membuat kedua matanya terbuka sempurna dan kembali memanas melihat Khanza yang menatap nya heran sekaligus khawatir
BRUKK!!!
Khanza mundur selangkah saat Nasyah memeluknya, dan menangis histeris di pelukan Khanza
Khanza mengambil Aira membiarkan Nasyah menangis di pelukannya
Sesaat kemudian Nasyah berhenti menangis dan melerai pelukan itu,
“Ada apa?”
Nasyah menutup pintu kamar tak lupa menguncinya lalu menarik Khanza duduk di kasur
Khanza menaruh Aira dengan hati-hati lalu mempersilahkan Nasyah menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi
“Aku kira itu tadi kamu”
“Maaf yah! Tadi ada sedikit masalah di kantor makanya lama pulang. Memangnya ada apa?”
Khanza mengelus punggung Nasyah memberikan sedikit ketenangan “Tadi ada yang gedor pintu dengan keras, pas aku mendekat suaranya semakin kuat” terang Nasyah memeluk Khanza
Khanza mengerutkan keningnya masih tak mengerti dengan ucapan Nasyah “Hm tenanglah! Saya ada disini”
“Saya akan cek CCTV untuk melihat siapa yang udah nakut nakutin kamu” lanjut Khanza
Masih dengan pikiran yang di penuhi kebingungan, Khanza membawa Nasyah berbaring dengan pelukan yang belum terlepas bahkan tanpa membuka jas kantornya
****
PRANGGG!!!!
Suara benda yang di banting ke lantai menggema dalam ruangan tertutup itu. Semua anak buahnya yang mendengar nya hanya menunduk takut tak berani menatap wanita dihadapan mereka yang sedang murka.
“BODOH” bentak nya pada seorang pria yang juga menunduk takut padanya
“GUE UDAH BAYAR MAHAL TAPI HAL SECUIT INI LO NGGAK BISA LAKUIN. BENAR-BENAR NGGAK BECUS”
“Maaf Miss! Sekali lagi saya minta maaf”
Suara gebrakan meja kembali membuat mereka terkejut “CUKUP! GUE NGGAK BUTUH MAAF LO. GUE UDAH NGELUARIN BANYAK UANG TAPI SAMA AJA DENGAN BOHONG”.
Wanita itu membuka laci mejanya dan mengeluarkan pistol Desert Eagle nya, pria dihadapannya membelakakan matanya saat wanita itu mengarahkan pistol tepat pada hadapannya.
“Tolong maafkan saya Miss” Mohon pria itu dengan ketakutan
Wanita itu menggeleng kuat sambil menyeringai “Lo udah buat gue rugi milyaran rupiah jadi baiknya Lo pindah dunia aja karena sama sekali tidak berguna” Ucap wanita itu dengan sinis
“Tolong~”
DORR
DORR
DORR
Ucapan pria itu terpotong saat timah panas itu meleset tepat pada tubuh pria itu dengan bertubi-tubi. Darah berceceran di lantai dan wanita itu menyuruh anak buah lainnya membuang mayat itu ke tempat yang tidak di ketahui oleh pihak kepolisian
“Dan kalian semua, ini adalah hukuman bagi kalian yang tidak mengerjakan perintah ku dengan baik” ucap Wanita itu yang kemudian di angguki anak buahnya
Wanita itu keluar dari ruangan pribadi nya dengan menggeram kesal
“Jika anak buah ku tidak berhasil,maka aku yang akan turun tangan. Aku kembali padamu Khanza” -batinnya tertawa dalam hati
-oo0oo-
KAMU SEDANG MEMBACA
My Baby Aira [END]
RomanceUPDATE SETIAP MINGGU Sebelum baca follow dulu yah akun Wattpad aku.... (Bagi yang ikhlas aja) Menjadi seorang single parents sangat lah tidak mudah apalagi di usia yang terbilang sangat mudah dan belum waktunya untuk menjadi orang tua. Nasyah berum...