Assalamualaikum Guys!Selamat Hari Kemerdekaan Indonesia 🇮🇩
Oh iya sebelum kita beralih ke cerita nya, ada baiknya nih kalian follow terlebih dahulu agar ada penyemangat untuk membuat cerita.
Dan YustifaVa mau berterima kasih sama yang udah mampir di cerita MY BABY AIRA.
HAPPY READING!📖
Indonesia
Bandara Soekarno-HattaSteven berjalan sambil menggendong Aira yang mengoceh tak jelas sepanjang jalan. Sedangkan Nasyah di samping Steven dengan style yang fashionable.
Kedua bodyguard membawa koper besar milik Aira dengan Nasyah. Dan sempat berdebat dengan Steven sebelum berangkat karena Steven membawa semua baju serta barang-barang Nasyah dengan Aira seperti mau pindah dan di mansion tidak satupun barang yang tertinggal. Sangat bersih!
Mereka bertiga menjadi pusat perhatian penghuni bandara, namun mereka tak menghiraukan itu.
Mereka masuk kedalam mobil yang telah di siapkan dan melaju menuju apartemen milik Steven.
Steven sudah membeli sebuah apartemen di Jakarta dengan alasan agar tidak terlalu boros saat menyewa kamar hotel jika ada kepentingan di Indonesia.
Steven membaringkan Aira yang tertidur dengan hati-hati karena takut nanti terbangun dan menangis.
"Istirahatlah. Jika butuh sesuatu panggil saya di sebelah" ujar Steven
Nasyah mengangguk "Makasih"
Steven membalas nya dengan senyuman lalu keluar menuju kamarnya sendiri.
Keesokan harinya, Aira bangun lebih dan membangun kan Nasyah dengan suara cempreng nya.
"Bunda bangun!!!" teriaknya
Nasyah melenguh panjang lalu memeluk sang putri "Ada apa anak bunda? Ko teriak-teriak sih?" tanya Nasyah lembut mencium pipi gembul Aira
"Ayah mana?"
"di kamar sebelah"
"Hati-hati sayang" peringat Nasyah saat Aira turun dari kasur dan berlari keluar menuju kamar sebelah
Nasyah bangun dan memakai hijab instan nya lalu keluar memasak sarapan pagi di dapur.
Steven menggeliat dalam tidur nya saat bibir mungil menciumi seluruh wajahnya dengan bertubi-tubi kecuali area bibir. Karena itu sangat di larang keras oleh Steven maupun Nasyah agar kedepannya Aira tidak mengikuti budaya-budaya yang di wajar kan untuk berciuman. Orang tua terbaik!.
Steven membuka matanya perlahan-lahan dan langsung di kagetkan dengan suara pekikan Aira.
“CILUK BAA” pekik Aira tepat di wajah Steven
Cup
Cup
Steven mencium kedua pipi gembul Aira dan menariknya kedalam pelukannya “Anak ayah cepet banget bangunnya”
Aira terkekeh lalu memeluk leher Steven “Kalna hali ini kita mau holyday” girang nya
“Iya sayang! Ayah nggak lupa ko”
Steven bangun sambil memeluk Aira lalu menggendong nya keluar dari kamar menuju dapur.
“Morning Sayang” sapa Steven duduk di kursi dengan Aira yang berada di pangkuan nya.
“Morning Ayah” ucap Nasyah tanpa menoleh
Panggilan mereka seperti itu sudah sangat terbiasa setelah 2 tahun sebelumnya. Dan Nasyah sangat bersyukur bisa mengenal Steven, karena dengan adanya Steven; Aira sama sekali tidak kekurangan kasih sayang seorang ayah. Buktinya, Aira sangat terdidik oleh pengajaran yang di berikan Steven untuk tumbuh kembang nya di masa depan.
“Bunda masak apa?” tanya Aira memukul-mukul meja makan
“berisik Aira!” timpal Nasyah yang sangat terganggu oleh suara yang di timbulkan Aira
“Maaf bunda” cicit nya
Nasyah hanya berdehem lalu fokus kembali pada masakan nya tanpa menghiraukan anak dan ayah yang berbincang dengan riangnya.
Setelah menata masakannya di hadapan Steven dan Aira, Nasyah beralih membuat kopi dan susu untuk kedua nya.
“Ini kopi untuk ayah! Dan Susu untuk Aira”
“Thank you Bunda” ucap Keduanya.
Mereka bertiga sarapan bersama dengan celoteh dari Aira yang begitu menggemaskan.
Setelah nya, mereka bersiap-siap untuk liburan ke pantai. Banyak barang yang Aira ingin bawa terutama mainan ikan nya lalu ikut Steven untuk mandi terlebih dahulu, sedangkan Nasyah menyiapkan beberapa makanan mereka nanti jika sewaktu-waktu Aira lapar.
****
Angin semilir menyapa keluarga kecil saat menginjakkan kaki di pasir putih. Banyak orang-orang yang berkunjung seperti mereka, Aira langsung turun dari gendongan Steven dan bermain dengan pasir putih yang begitu bersih. Kedua orang tua nya hanya memantau jika terjadi sesuatu kepada Aira.
Mata bulat Aira menatap seorang anak seusianya yang bermain dengan orang tuanya di pinggir laut. Aira langsung mengumpulkan mainan nya dan bergegas menuju kedua orang tua nya sambil memasang wajah sedih nya.
“Loh anak bunda kenapa? Ko mukanya sedih gitu?” tanya Nasyah
“Aira nggak suka yah di pantai? Atau kita pindah tempat aja?” Steven mencoba membujuk Aira saat tetesan demi tetes berjatuhan mengenai pipi mulusnya.
Aira sama sekali tidak menjawab membuat Steven dan Nasyah saling melirik. Steven merentangkan tangannya dan Aira langsung berhambur di pelukan Steven sambil menangis tanpa suara.
Nasyah mengelus rambut hitam Aira dengan lembut memberinya sedikit ketenangan “Aira kenapa sayang?” tanya Nasyah
Aira menghapus air matanya sendiri “Aila ingin begitu” tunjuk nya pada anak yang bermain air dengan orang tuanya.
Steven terkekeh lalu menggendong Aira berjalan ke arah laut dan menceburkan diri bersama Aira.
“Huaaa!!! Ayah!!!” teriak Aira
“Tenang! Ada ayah”
Mereka berdua bermain bersama dan sesekali Steven mengajari Aira cara berenang namun Aira tolak dengan alasan takut tenggelam Padahal kan ada Steven. Ada-ada aja si Aira!.
Setelah lama di pantai, mereka memutuskan makan siang di restoran terdekat. Mereka makan makanan yang di bawa oleh Nasyah dari rumah.
Tanpa mereka sadari, sedari tadi sepasang mata memantau keharmonisan keluarga kecil tersebut.
-YustifaVa-
KAMU SEDANG MEMBACA
My Baby Aira [END]
Любовные романыUPDATE SETIAP MINGGU Sebelum baca follow dulu yah akun Wattpad aku.... (Bagi yang ikhlas aja) Menjadi seorang single parents sangat lah tidak mudah apalagi di usia yang terbilang sangat mudah dan belum waktunya untuk menjadi orang tua. Nasyah berum...