Part 21: Penetapan Sebuah Nama

5.7K 217 0
                                    


Keluarga Nasyah masih setia menemani Nasyah yang juga belum sadar dari kemarin hingga sekarang. Hanya suara layar monitor yang mengisi kesunyian mereka, bayi yang tertidur dalam box dengan tenangnya tidak mengganggu semuanya karena kenyang sudah di beri susu

Rio semalam sudah pulang karena ada urusan penting nya. Sedangkan Adit dan Elis pulang pagi ini karena tidak membawa baju ganti jadi mereka pulang ingin mengganti pakaian yang sejak kemarin

Khanza sibuk dengan laptopnya sambil sesekali menengok bayi yang ada di samping nya

"Jika mama sama papa mau pulang dulu nggak apa-apa, saya akan yang jaga mereka" ucap Khanza pada mertua

"kamu tidak keberatan kan?" tanya Anton

Khanza menggeleng "Tidak sama sekali, mereka berdua adalah tanggung jawab saya"

Anton dan Nisa mengangguk lalu keluar dari ruangan Nasyah. Kini tinggal Khanza yang menjaga Nasyah dan baby mereka.

Hanya Suara ketikan keyboard yang menemani kesunyian mereka bertiga.

Baby girl terbangun dari tidur nya mencari air susu karena perutnya nya kelaparan, Khanza mengambil dor disamping baby girl lalu memasukkan puting for kedalam mulut bayi. Seperti biasa bayi itu menyedotnya dengan kuat

Matanya menangkap gerakan kecil pada jemari Nasyah yang bergerak. Khanza beranjak dari duduknya menghampiri brankar Nasyah dan menggenggam jemari Nasyah

Perlahan-lahan matanya terbuka menyelisir seluruh ruangan dan menangkap box bayi yang tak jauh darinya. Nasyah tersenyum tipis lalu memegang kepalanya yang masih terasa pusing

Nasyah memejamkan matanya merasakan belaian lembut di pipinya, membuka matanya melihat Khanza yang terlihat khawatir padanya.

"Aku haus" ucap nya

Khanza mengambil segelas air di nakas, dan membantu Nasyah duduk perlahan

Nasyah bersandar di kepala ranjang setelah minum air. matanya menatap box bayi, dirinya tersenyum dengan air mata yang menetes. Sekarang Nasyah telah menjadi seorang ibu, dan kedepannya akan lebih sibuk mengurus anaknya di banding kuliah nya

"Aku ingin menggendong nya" pinta Nasyah berkaca-kaca

Khanza mengangguk samar dan mengambil bayi dalam box memberikan nya pada Nasyah.
Nasyah mengelus pipi anaknya yang tertidur dengan lembut

Ternyata seperti ini rasanya memiliki anak-Batin Nasyah

Pintu ruangan terbuka dengan kasar akibat kedua emak rempong yang tergopoh-gopoh masuk

"Alhamdulilah kamu sudah sadar nak" ucap Nisa memeluk Nasyah

Nasyah melerai pelukannya "Iya mah" singkat nya

Sedangkan Elis mengelus puncak kepala Nasyah yang tertutup hijab instan

"buka pintunya tuh pelan-pelan saja, takut nya cucu saya kaget" peringat Anton kepada dua wanita yang menyengir

"Cucu saya juga kali" sahut Adit

"Iya-iya" Ucap Anton menepuk pundak Adit

Owek owek owek

Suara tangisan bayi mengalihkan perhatian mereka. Nasyah memberikan isyarat kepada mereka untuk segera keluar karena dirinya akan menyusui bayi nya

Mereka mengangguk dan keluar menunggu diluar. Sedangkan Khanza, pria itu tetap pada posisi yang duduk di samping Nasyah tanpa bergerak keluar

"kenapa?" tanya Khanza saat melihat Nasyah yang juga tengah menatapnya dalam

"aku mau susui baby" Jawab nya

My Baby Aira [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang