Part 28: Suasana Yang Berbeda

4.3K 173 0
                                    


Jangan lupa Follow
.
.
.

M

alam hari nya Nasyah menidurkan Aira dan beralih ke dapur berkutat disana. Sedangkan Khanza fokus pada laptopnya memeriksa pesan yang masuk di Email nya.

Makan malam kali ini terlihat begitu canggung tidak ada pembicaraan seperti biasa dan Khanza yang paling mencolok dengan raut datar nya dan semakin diam saja tanpa ada niatan membuka pembicaraan walau sekedar basa basi saja.

“Khanza” panggil Nasyah

“Hm”

“Besok sibuk nggak?”

“Sangat”

Terlihat Nasyah yang mengerucutkan bibirnya dan mengaduk asal makanannya dan itu sangat lucu bagi Khanza.

“Kenapa memang nya?” tanya Khanza tanpa mengalihkan pandangan nya dari makanan nya.

“Aku pengen ke mall besok” Jawab Nasyah

“Baiklah, akan saya usahakan”

“Katanya kamu sibuk” tukas Nasyah

“Saya lebih mementingkan istri saya di banding pekerjaan”

Seperti ada ribuan kupu-kupu yang berterbangan di perut nya, Nasyah menunduk salting saat Khanza menatapnya.

Setelah makan malam selesai, Nasyah mencuci piring walau sebelumnya harus berdebat dulu dengan Bi Siti yang menolak dirinya mencuci piring namun dengan sejuta rayuan, akhirnya bi Siti mengalah dari pada nantinya akan berhadapan dengan Khanza karena masalah sepele.

Nasyah naik kelantai dua setelah menyelesaikan tugas cuci piring nya. Saat membuka pintu, pemandangan yang pertama kali ia lihat adalah Khanza yang tertidur bertelanjang dada dengan tangan yang memeluk Aira.

Bibir Nasyah tertarik keatas membentuk sebuah senyuman manis. Nasyah melangkah mendekati dan memperbaiki selimut yang menyelimuti mereka dan mencium kening Khanza.

Nasyah berdiri di atas balkon kamar memperlihatkan rembulan yang begitu terang menyinari bumi tanpa ada awan yang menghalanginya.

“Wanita yang gue lihat di apartemen kakak gue kayak nggak asing deh, tapi dimana yah pertama kali gue lihat” gumam Nasyah bertanya-tanya pada dirinya sendiri dengan pikiran yang kalut mengenai wanita tadi siang

Sebuah tangan kekar yang melingkar di pinggang nya membuat Nasyah tersentak kaget.

“ko bangun lagi?” tanya Nasyah mengelus tangan yang berada di perutnya

Khanza mengendus aroma Nasyah begitu dalam “Tadi saya belum tidur” Ucapnya mencium pipi kanan Nasyah

Semburat merah di pipi Nasyah membuat nya menunduk malu saat mengetahui Khanza yang belum tertidur padahal dirinya tadi sempat mencium nya dengan sangat canggung.

Khanza membalikkan tubuh Nasyah agar berhadapan dengan nya “Maaf kan saya”

Sebelah alis Nasyah terangkat “Emang ada salah?”

“Entahlah! Tapi saya merasa bersalah ke kamu” Jawab nya sambil mencium kening Nasyah dengan mesra

“Jika nanti kamu mendengar atau melihat sesuatu yang bikin kamu sakit hati, tolong dengarkan penjelasan saya dulu yah dan tolong jangan pernah kamu tinggalin saya” ucap Khanza dengan tegas membuat Nasyah kembali bingung dibuatnya.

“Saya mencintaimu Nasyah”

Deg

Nasyah menatap manik mata dihadapan, mencari kebohongan di sana. Namun nihil, hanya keseriusan yang dia dapatkan disana.

“Apapun yang terjadi tetaplah bersama saya” ujar Khanza dengan serius

Cup

Khanza mengecup bibir Nasyah, hanya mengecup nya tanpa ada lumatan yang akan membawa mereka terjatuh dalam gulatan panas nantinya.

“I love you Nasyah”

“Love you too my husband”

Keduanya saling memeluk dan rembulan lah yang menjadi saksi bisu dari ungkapan hati kedunya.

Author: baper banget astaga🤣😭

-YustifaVa-

My Baby Aira [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang