My Baby Aira [END]

Part 15: Menjadi Istri Yang Baik

H

ari ini Nasyah bangun lebih awal sekitar pukul lima pagi, lalu membangunkan Khanza untuk menunaikan ibadah sholat shubuh bersama.

"Pak" panggil nya dengan pelan agar tidak mengagetkan Khanza

"Hm" lenguh Khanza dengan mata yang masih tertutup

"Sholat shubuh"

Khanza dengan pelan membuka matanya lalu bangun dan duduk sambil mengucek mata nya. Khanza memerhatikan Nasyah menyiapkan pakaian sholatnya lalu menyuruh nya untuk berwudhu. Dengan lesu, Khanza berjalan kedalam kamar mandi

Nasyah mendengar suara gemericik air pertanda Khanza sedang berwudhu, dirinya menunggu dengan tenang dan tak lama kemudian suara decitan pintu membuat nya menoleh dan melongo seketika melihat Khanza dengan rambut basahnya yang sedikit menetes ke bawah

Tampan banget-batinnya bersorak dalam hati

Nasyah mengalihkan perhatian nya kala Khanza memakai baju kokoh panjang, kemudian Khanza berdiri di hadapan Nasyah dan mengumandangkan azan

Masya Allah, merdu banget-batin Nasyah kagum

Selesai adzan kemudian Iqamah lalu mendirikan sholat yang diikuti oleh Nasyah

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh" ucap Khanza menoleh ke kanan lalu menoleh ke samping kiri, dan mengusap wajahnya membaca Alhamdulillah

Membaca zikir, lalu mengangkat kedua tangannya ke atas seraya berdoa. Setelah selesai berdoa Nasyah langsung mencium tangan kanan Khanza lalu membereskan alat sholat dan memasukkan ke dalam lemari

"Bapak mau ngapain?" Tanya Nasyah melihat Khanza yang merangkak naik ke atas kasur

"Tidur. Saya masih ngantuk" jawabnya langsung merebahkan tubuhnya tanpa membuka baju kokoh nya

"Tapi buka dulu bajunya"

"Nanti aja"

Nasyah menghela nafasnya dan keluar dari kamar, turun ke bawah untuk membuat sarapan karena pagi ini Khanza ada mata kuliah di fakultas kedokteran jadi dirinya akan membangunkan Khanza pada pukul enam nanti

"Bibi!!!" Teriaknya

Bi Siti yang mendengar teriakan itu berlari secepat mungkin

"Ada apa?" Tanya bi Siti dengan nafas yang ngos-ngosan

"Saya mau tanya bi; Khanza suka kopi nggak?" Bi Siti yang mendengar itu langsung menghembuskan nafasnya berat

"Saya kira terjadi apa-apa sama kamu sampai teriak gitu, tuan tidak suka kopi"

"Terus apa dong?"

"Tuan lebih suka latte" jawab Bi Siti dengan nafas yang mulai teratur

"Lah, latte kan dari kopi juga"

"Terserah deh non, mau saya buatin?" Tanya bi Siti

"Iya bi" jawab

Bi Siti langsung membuat latte sedangkan Nasyah mengolesi beberapa roti tawar dengan selai coklat lalu menaruhnya di atas piring tak lupa juga dirinya mengupas buah apel dan menaruhnya dengan rapi di atas piring