Part 52: Berusaha Memperbaiki

5.6K 229 19
                                    









"Ck lepasin" ketus Nasyah

"Saya mau ngomong"

"Yaudah ngomong aja nggak usah pegang-pegang juga kali"

Khanza mengelus dada untuk lebih sabar menghadapi Nasyah yang begitu membuat emosi nya memuncak

Khanza turun dari kasur dan mematikan lampu hingga kamar mereka gelap gulita membuat Nasyah ketakutan.

"Apa apaan kamu" sarkas Nasyah yang di selimuti ketakutan

Khanza tidak menjawab, membiarkan Nasyah ketakutan mencari diri nya.

"Khanza, aku nggak main-main yah" Nasyah mulai ketakutan, terbukti dari suara nya yang begitu panik.

"Kenapa kamu pergi dari rumah tanpa seizin ku" bisik Khanza tepat di telinga Nasyah yang membuat Nasyah terpelonjak kaget

"Astaghfirullah!!" Pekik Nasyah

"Jawab sebelum kamu saya beri hukuman" kali ini bisikan Khanza terdengar menakutkan bagi Nasyah

"Nyalain dulu lampu nya, aku takut" alih Nasyah

Khanza menyalakan lampu tidur di atas nakas hingga Nasyah dapat menatap Khanza yang saat ini sudah bertelanjang dada.

"Jawab" tegas Khanza

"A_aku nggak tahu"

Nasyah menjawab dengan gemetar lalu menoleh hingga kedua mereka bertemu namun keduanya tidak bereaksi apapun.

Walau cahaya nya remang namun Nasyah dapat menatap Khanza dengan jelas dengan kedekatan yang tidak lagi berjarak.

Rambut yang acak-acakan menambah kesan ketampanan Khanza bertambah membuat Nasyah tersenyum di balik ciuman mereka.

Khanza mengecup bibir Nasyah sekilas lalu membaringkan Nasyah dengan pelan lalu menindih nya.

"Malam ini,mau tidak mau terima hukuman kamu sayang" suara Khanza begitu terdengar menggoda di telinga Nasyah. Dan Nasyah paham apa yang akan terjadi selanjutnya.

Nasyah meneguk Saliva nya dengan susah payah, dirinya pasrah jika Khanza akan melakukan hal itu.

Khanza tersenyum smirk melihat Nasyah yang pasrah di bawahnya.

"Tapi aku~" belum sempat menjawab, Khanza lebih dulu melumat bibir Nasyah dengan lembut membuat Nasyah terpancing oleh gairah yang di berikan Khanza.

Khanza turun di leher jenjang Nasyah dan membuat tanda disana. Erangan mulai terdengar dan suara itu membuat libido Khanza naik seketika.

Benda yang sedari tadi meronta ronta ingin keluar akhirnya bebas bergerak dalam sarangnya. Suara aneh mulai menghiasi malam yang begitu panjang untuk kedua insan yang saling mencintai. Dan untungnya kamar mereka kedap suara, sehingga suara aneh tidak akan terdengar di luar.

****

Jam sembilan pagi adalah jam dimana kedua insan yang tidur sambil berpelukan terbangun akibat gedoran pintu yang begitu kuat.

My Baby Aira [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang