Welcome to the Magic Shop 💫💫

13 5 5
                                    


Hai? Huftt.
Ini kali pertama aku datang ke Magic Shop. Aku datang untuk menceritakan sesuatu yang tiba-tiba saja terlintas di kepalaku.

Aku ingin menceritakan tentang Dia. Lelaki pertama yang membuatku tahu, "Ah. Aku sedang jatuh cinta rupanya." Dia orang pertama yang berhasil membuatku jatuh.

Aku dan dia sudah sangat lama saling mengenal. Kami satu tempat ibadah. Dan bisa dibilang aku dan dia sama-sama tumbuh dan kami sangat sering bertemu. Dulu, kami sempat dekat. Aku tau, sangat tau bahwa dia sangat populer di kalangan para anak perempuan dari dulu, bahkan sampai sekarang. Aku tau begitu banyak yang ingin dekat dengannya. Karena aku salah satu dari mereka. Aku tak menampik bahwa dia begitu tampan. Tapi, bukan karena itu aku jatuh padanya. Melainkan karena sikap lembutnya, keramahannya, cara dia menghormati dan me-respect orang tuaku. Itu cara dia membuatku luluh dan berakhir aku jatuh padanya. Hanya saja, aku tidak tau apakah dia juga memiliki rasa yang sama denganku? Aku tidak tau.

Ah. Aku teringat satu momen manis tentang dirinya. Dulu, aku menyapu taman belakang yang ada di tempat ibadahku. Pada awalnya, hanya aku yang menyapu. Lalu disusul oleh teman laki-laki terbaikku. Dia ikut membantu karena katanya kasihan melihatku kerja sendirian. Dan tak lama dia datang dengan membawa sapu serta serokan sampah.
Suasana hening beberapa saat, sampai dia bilang "Satu aja kali yang di belakang. Sisanya di depan." Lalu aku dan temanku pergi ke depan. Tapi lucunya, dia juga jadi ikut menyusul ke depan padahal di belakang masih sangat kotor. Boleh aku kegeeran? Aku merasa dia sedang cemburu karena kedekatanku dan temanku itu. Bolehkah aku merasa seperti itu?

Kisahnya tidak hanya di situ. Pernah satu kali aku dan dia di suatu acara. Saat itu aku memakai pakaian yang sama sekali tidak pernah aku pakai. Baju merah jambu, yang dipadukan dengan rok coklat batik selutut tapi mekar. Waktu itu, aku sedang bersama beberapa teman perempuanku. Saat dia berjalan di depanku, dia sempat berhenti sejenak. Aku tidak tau kenapa, tapi dia berhenti beberapa detik lalu pergi menjauh. Aku yang diperhatikan seperti itu merasa sedikit salting. Bahkan teman perempuanku, yang di sisi kanan mengatakan, "Kayaknya dia merhatiin kamu segitu banget deh."
Aku di situ ga bisa sembunyikan raut senang. Siapa yang ga senang diperhatikan oleh crush?

Tapi itu gak berlangsung lama. Kedekatan kami, seolah langsung putus saat ada kabar yang meleber. Kabar itu memberitahu bahwa aku menyukainya. Entah bagaimana kabar itu bisa tersebar. Karena aku tidak pernah memberitau siapapun mengenai itu. Dan sejak saat itu, dia menjauh. Sejak saat itu juga aku merasakan patah hati. Tatapannya sudah beda. Bahkan saat aku mencoba mendekatinya pun, dia menjauh. Aku berfikir, "Apa aku salah suka dia?"

Itu terus berlanjut sampai sekarang. Aku dan dia, masih sama. Tidak sedekat dulu lagi. Dan kau mau tau apa yang membuatku hancur? Dia menjalin kasih dengan seseorang yang aku percayai. Seseorang yang menjadi tempat aku curhat mengenai dia yang berubah saat kabar itu merebak.

Awalnya aku merasa tidak percaya. Tapi melihat semua bukti, melihat bagaimana dia begitu manja pada kekasihnya, melihat bagaimana besarnya cintanya dia pada kekasihnya, membuatku patah hati. Bayangkan saja. Seseorang yang menjadi tempatmu berkeluh kesah mengenai orang yang kau suka dalam diam, tiba-tiba menjadi kekasih dari orang yang kau suka itu. Saat itu juga, aku merasa goyah untuk kesekian kalinya. Dan aku baru tau, jika mereka sudah lumayan lama melakukan pendekatan. Sial sekali hidupku hahaha.

Aku yang dulu berkhayal bisa menjadi miliknya, menjadi istrinya, menjadi ibu dari anak-anaknya. Sepertinya harus hancur.

Teman lelakiku bertanya, "Apakah kau baik
-baik saja?" Aku menjawab, "Tentu. Memangnya aku kenapa?" Padahal sejujurnya aku tidak baik-baik saja.

Boleh aku egois? Aku inginkan dia menjadi milikku. Tapi sepertinya itu hanya khayalan belaka yang ada di otakku. Itu tidak akan pernah mungkin terjadi.

"Luka terbesar saat mencintai adalah melepaskan dia untuk yang lain." Lalu bagaimana aku melepaskannya? Sedangkan menggenggamnya saja aku tak pernah?

Dia yang jadi orang pertama di hati. Cinta pertama, lelaki kedua yang aku dambakan setelah ayahku. Dan sekarang? Apa yang harus aku lakukan? Sepertinya semesta tidak berpihak padaku ya? Secara perlahan, semesta merenggut orang orang yang aku sayangi.

Dan jika ada yang bertanya padaku, "Apakah kau masih menyimpan rasa padanya?"
Maka jawabanku adalah, "Dari dulu, tidak ada yang berubah."

Magic Shop🦋 [ Tamat ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang