Welcome to the Magic Shop🦋🦋

11 5 1
                                    

Hai, Magic Shop. Aku tidak tau kali keberapa aku mampir di sini. Maaf, aku lupa.

Beberapa menit yang lalu, aku selesai membaca kisah hidup seseorang yang ternyata tidak jauh beda dengan kisah hidupku. Kehilangan yang tercinta. Berterimakasih pada sang author yang memberikanku bacaan tersebut.

Aku sadar, aku tidak sendiri dalam menghadapi situasi seperti ini. Beberapa yang ku kenal secara tidak sengaja bahkan memiliki kisah yang sama denganku. Semesta seakan-akan mempersatukan orang-orang yang merasakan hal tersebut.

Aku tau. Aku akan terlihat begitu egois jika meminta semesta untuk mengembalikan dia kembali padaku. Aku akan terdengar sangat serakah jika meminta waktu agar kami bisa bersama lebih lama lagi. Aku tau aku belum bisa lupa akan semua yang terjadi.

Lagi-lagi, semua kenangan indah itu terputar berulang-ulang seperti kaset yang sudah rusak. Kenangan itu seakan begitu nyata, bahkan seperti baru aku lalui beberapa jam yang lalu. Memori otakku yang menyimpan semuanya tentang dirinya. Tentang bagaimana dia menatapku, dan tersenyum menampilkan giginya yang begitu rapih. Telingaku seakan  bisa mendengar dirinya memanggilku dengan panggilan yang biasa dia ucapkan.

Ah, nampaknya semesta benar-benar ingin membuatku semakin terjebak di dalam keputusasaan. Apakah semesta menaruh dendam padaku? Apakah semua yang ku lakukan salah, sehingga semesta menghukumku begitu berat? Semesta, kau benar-benar membuatku hancur begitu dalam.

Hari ini, untuk kesekian kalinya aku kembali menangis. Meratapi nasib yang entah kenapa tidak pernah adil bagi kami. Menangisi semua janji yang tidak akan pernah tergapai sampai kapan pun.

Tubuhku seakan beku ketika mendengar kabar bahwa dia sudah tiada. Semua harapan yang disusun sedemikian rupa juga hancur secara bersamaan kala kulihat dirinya yang sudah tidak bernyawa. Mataku kabur karena terhalang oleh air yang beberapa detik kemudian mengalir begitu deras seperti anak sungai. Suara yang seakan tercekat keluar untuk membangunkan dirinya yang sudah berada di dalam peti jenazah. Aku sangat ingat betul bagaimana usahaku membangunkan dirinya waktu itu.
Seluruh tubuhku bergetar saat menghantarkan dirinya ketempat peristirahatan terakhirnya. Nafasku seakan hampir habis saat melihat tanah-tanah itu mulai menutupi petinya yang berwarna putih. Tanganku menggantung di udara kala akan menaburkan bunga di atas gundukan tanah yang di dalam tanah itu ada dirinya yang kucinta.
Aku ingat bagaimana keras kepalanya diriku yang tidak ingin pergi dari gundukan tanah tersebut. Menggenggam erat gumpalan tanah hingga membuat baju putih menjadi begitu kotor. Aku ingat semua.


Aku juga ingat bagaimana reaksi dirinya kala melihat anak kecil. Dirinya yang menatap anak itu lamat sambil berkata, "Ay, anaknya lucu banget ya."

Aku tau, sangat tau bahwa dia begitu menginginkan anak kembar. Aku bahkan tidak lupa nama-nama anak yang dia tuliskan di belakang buku sekolahnya. "Ntar kita bikin keluarga alam semesta kayaknya bagus deh, Ay." Itu mimpinya, yang sayang tidak akan pernah tercapai.

"Hai Langitku? Apakah kau baik-baik saja di sana hm? Hari ini aku kembali teringat tentangmu. Ah, tidak. Jangan marah. Aku selalu ingat padamu, sayang. Untuk kesekian kalinya semenjak kepergianmu, aku mengutuk semesta yang tidak ingin melihat kita bersatu. Untuk kesekian kalinya juga air mata ini kembali mengalir.

Hatiku masih belum bisa untuk merelakanmu pergi. Aku masih berharap bahwa semua ini hanya bunga tidurku. Aku selalu berharap agar aku bangun dan bertemu dengan dirimu. Tapi nyatanya, ini semua kenyataan pahit yang aku terima. Hatiku sakit. Semesta menghancurkan seluruh mimpi yang kita bangun bersama. Semua skenario indah yang pernah kita bayangkan diruntuhkan begitu saja oleh semesta.

Aku minta maaf jika aku belum bisa sekuat yang dirimu pinta. Aku janji suatu saat aku akan mencoba untuk rela. Tapi tidak sekarang. Maaf, aku masih belum mampu.

Langit, kau harus tau bahwa dirimu adalah cerita terindah yang aku miliki dalam sejarah hidupku dan sampai kapan pun kamu adalah cerita termanis yang aku punya."

Magic Shop🦋 [ Tamat ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang