Hai magic shop, sangat lama aku tak mengunjungimu. Maaf, aku datang dengan menangis.Entah apa yang sebenarnya sedang kutangisi. Entah apa yang kukhawatirkan. Aku hanya merasa lelah. Aku lelah karena harus bertahan setiap harinya dengan alasan yang makin berkurang. Aku bahkan jadi benci melihat diriku sendiri di cermin. Aku benci hidupku, sungguh. Aku benci karena tak mampu berbuat apa-apa.
Terkadang aku berpikir untuk mati, tapi aku masih takut dengan Tuhanku. Aku ingin mati, tapi aku ingin merasakan dicintai lebih dulu. Aku ingin mati, tapi aku bahkan takut menyakiti diriku sendiri yang sudah rapuh ini.
Aku selalu merasa sesak. Seolah ada tali kekang yang menjerat leherku, membuatku tak bisa leluasa berbicara, membuatku tak bebas bergerak, dan membuatku lemah kelelahan.
Aku tau, banyak manusia mengumpat pada takdirnya. Menyalahkan Tuhannya. Dan berkata mau mati saja. Aku tau, mereka semua di luar sana juga menderita. Aku tak butuh pengakuan bahwa aku menderita, aku tak butuh dikasihani karna hidupku menyedihkan. Aku lebih suka menyembunyikannya, merahasiakannya, dan melewatinya sendirian meski menyesakkan.
Jujur, terkadang aku ingin mengumpat. Aku ingin melontarkan kalimat kasar pada orang-orang yang menyakitiku. Aku ingin mencemooh manusia-manusia yang pamer kebahagiannya. Aku ingin meledakkan emosiku hingga tak bersisa. Aku ingin memberontak sekali saja. Tapi aku tau, tak seharusnya aku lakukan hal-hal yang aku inginkan.
Hanya karna hidupku menderita, bukan berarti aku berhak mengacaukan hidup manusia lainnya.
Hanya karena aku merasa menderita, tak berarti aku berhak menyelepekan perasaan jiwa lainnya.
Bukan hanya aku yang punya masalah, bukan hanya aku yang berusaha hidup dengan berdamai pada trauma, bukan hanya aku yang tak bahagia, bukan hanya aku satu-satunya manusia yang ingin meninggalkan dunia.Hanya karna aku menderita, bukan berarti aku harus selalu menampakkannya, bukan?
Biarlah ini jadi rahasiaku dan Tuhan serta malaikat yang mendengar. Biarlah beberapa luka yang hingga kini masih menyakitiku kutahan sakitnya. Tak apa, aku yakin masih mampu bertahan. Aku percaya, meski aku juga merasa kelelahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Magic Shop🦋 [ Tamat ]
Short StoryPatah hati, jatuh hati, kecewa, kehilangan arah, mimpi, bahkan ingin mati. Semuanya ada di sini. Sisi lain dari manusia-manusia bertopeng baja yang memiliki sertifikasi tawa paling membahana di dunia. Rasa sakit yang disembunyikan dengan apik, rasa...