Welcome to the magic shop!Hey, lama tak jumpa. Setelah sekian purnama akhirnya aku mampir ke sini lagi. Lapak yang membebaskan kita bercerita tanpa memberi tahu siapa yang sedang bercerita itu. Ide untuk lapak ini sangat keren.
Sedikit keluh kesah. Akhir-akhir ini aku merasa kesepian. Tentu saja, perasaan seperti itu manusiawi. Terlebih lagi, teman-temanku memang sebagian berasal dari virtual.
Kadang aku tidak mengerti dengan jalan pemikiran manusia. Sebagai teman, aku selalu berusaha jujur dan menjadi diriku apa adanya. Bercanda juga tidak terlalu sering karena aku bukan orang yang suka membuat orang tertawa. Hidupku suram. Baru-baru ini aku sedikit bercanda, tidak perkara fisik atau apapun. Hanya perkara foto, foto-foto bias yang aku dapat dari twitter tanpa wm. Lalu dengan senang hati aku mendownload semuanya dan membaginya pada temanku yang menyukai salah satu idola tampan itu.
Saat aku mengatakan, "Kak nanti kalau kakak upload jangan lupa pake wm yak? Soalnya ini punyaku."
Padahal saat itu aku hanya bercanda. semua orang juga tahu kalau aku jarang mengoleksi album atau bahkan Photocard idola yang aku suka. Karena aku memang tidak suka membeli album, lebih baik membeli outfit atau merch dari mereka.
Tapi dia malah meresponku dengan respon berbeda. Setelah itu kami tidak pernah bertukar pesan lagi. Apa saat itu dia menganggapku berbohong? Bagaimana cara memberi tahunya kalau aku bercanda? Apa aku kelewatan?
Lalu yang kedua, kisahnya hampir sama. Aku punya seorang teman, dia satu tahun di atasku. Nasib kami hampir sama, hanya beberapa saja yang beda. Aku suka berteman dengannya karena dia sangat puitis dalam mendeskripsikan sesuatu. Apapun itu. Entah saat serius atau sedang main-main.
Semuanya berawal saat aku menjelaskan siapa aku, bagaimana pekerjaanku dan orang tuaku. Setelah hari itu kita jadi sangat canggung, tapi dengan teman yang satu ini kadang aku masih bertukar pesan. Lagi-lagi aku bingung, apa dia juga menganggap aku bohong? Apa cerita yang aku beritahu padanya terlalu fiksi? Setidak percaya itu orang-orang denganku? Padahal kami baru saja memutuskan akan menjadi sahabat yang selalu bertukar cerita setiap harinya.
Wkwk, hidup selucu itu kadang.
Terserah lah. Sungguh, terserah mereka saja. Aku tidak mau peduli. Karena memang sejak awal aku tidak punya teman dekat, ataupun sahabat. Jadi kalau mereka pergi kali ini, aku tidak kaget, dan tidak heran lagi. Mungkin takdirku seperti ini. Siapa yang bisa merubah takdir memangnya?
Tak apa. Tidak punya teman tidak akan membuatmu mati. Lagipula aku sudah terbiasa memendam semuanya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Magic Shop🦋 [ Tamat ]
Short StoryPatah hati, jatuh hati, kecewa, kehilangan arah, mimpi, bahkan ingin mati. Semuanya ada di sini. Sisi lain dari manusia-manusia bertopeng baja yang memiliki sertifikasi tawa paling membahana di dunia. Rasa sakit yang disembunyikan dengan apik, rasa...